Perencanaan Keuangan saat New Normal di Tengah Pandemi

Ilustrasi perencanaan keuangan di tengah pandemi (Sumber : freepik)

Like

Pandemi Corona (Covid-19) menimbulkan dampak perekonomian bagi Indonesia. Salah satu dampak tersebut adalah menurunnya pertumbuhan ekonomi triwulan I sebesar 2,97 persen (Bank Indonesia). Hal tersebut didorong oleh adanya penanganan pandemi Covid-19 yang mulai memengaruhi kegiatan ekonomi baik dari sisi pendapatan, konsumsi, produksi, investasi, serta ekspor dan impor.

Pandemi ini juga telah memukul seluruh sektor kehidupan, khususnya sektor ekonomi dan keuangan yang melambat. Di tengah kondisi menuju New Normal dengan diberlakukannya kembali skema pelonggaran untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak bisa langsung mengembalikan perekonomian seperti sebelumnya. Perekonomian Indonesia masih diperkirakan masih tumbuh negatif pada triwulan II. 

Jika kita lihat bahwasanya kondisi New Normal ini, beberapa perusahaan mulai banyak kembali beroperasi karena pemberlakuan PSBB dihentikan.pada akhirnya menjadi pilihan untuk beradaptasi dalam kehidupan di tengah pandemi ini. Oleh sebab itu, kita perlu untuk berperilaku pada tatanan yang baru dengan mengatur keuangan kembali.

Membuat perencanaan keuangan dengan memperhatikan kondisi keuangan pribadi sehingga pengalokasian keuangan menjadi baik. Perlunya perencanaan keuangan pribadi mulai dari sekarang. Beberapa hal perlu diperhatikan seperti dengan menyusun anggaran pengeluaran baik dalam kurun waktu harian, bulanan hingga tahunan dengan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan finansial pribadi.

Pengelolaan dalam transaksi keuangan juga diperhatikan dengan mengusahakan untuk menerapkan uang elektronik dalam aktivitas sehari-hari dan selalu berhati-hati dalam penggunaaan uang kartal karena kita tidak tahu penyebaran virus datang dari mana. Kita juga berkenan untuk kembali membuka tabungan dan meningkatkan investasi.


Beberapa jenis investasi bisa menjadi pilihan karena mudah dilakukan dengan resiko yang tidak terlalu besar. Dengan berinvestasi orang akan kembali menghasilkan uang lebih. Kendati demikian, kita harus pandai dalam memilih jenis maupun produk investasi karena kebutuhan yang berbeda-beda.

Beberapa saham indeks gabungan kembali menguat seiring diberlakukannya New Normal contohnya saham, surat utang dan reksa dana. Diharapkan situasi dapat mulai berbalik seiring dengan dibukanya kembali perekonomian agar dapat meningkatkan penyerapan produk, sehingga emiten obligasi juga kembali percaya diri untuk melepas surat utang ke pasar (Dhiany. bisnis.com, 2020).

Selain itu menggunakan emas masih cukup bagus oleh adanya beberapa harga emas yang kembali naik karena adanya dampak dari meredamnya pandemi yang berlanjut pada suku bunga rendah jadi cocok sebagai simpanan investasi. (Don Cuan,2020).

Tak hanya itu, kita harus lebih mempersiapkan kembali biaya kebutuhan yang tak terduga dengan mempersiapkan dana cadangan maupun dana darurat dengan tujuan sebagai simpanan yang akan dikeluarkan ketika dalam kondisi darurat.

Dan yang terpenting bijak dalam mengkonsumsi setiap kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan kebutuhan yang utama. Pemenuhan kebutuhan yang paling utama di kondisi pandemi saat ini seperti masker maupun hand sanitizer. Jangan sampai terjadi panic buying dengan tidak memperhatikan orang lain. 

Kita harus bisa beradaptasi dengan mementingkan kesehatan di tengah pandemi yang belum terputus dan selalu menfokuskan diri pada perencanaan keuangan yang baik di tengah pandemi saat ini. Ingat kesehatan nomer satu, tapi uang juga tak bisa dinomerduakan. Kita muda, jaga uang kita kembali. Bangkit kembali di tengah pandemi.