Update Saham Bisnis Muda, Edisi 11 Juni 2020

Update Saham Bisnis Muda

Like

Baru dibuka, IHSG rupanya masih betah di zona merah nih, Be-emers. Di lima menit pertama pembukaan bursa hari ini (11/6), IHSG terjun bebas lebih dari 1,9% di level 4.822.25.

Penurunan ini membawa 6 sektor di dalamnya yang bergerak negatif. Pelemahan ini dipimpin oleh sektor aneka industri 1,46?n diikuti oleh sektor perdagangan 0,64%.

Adapun, jumlah frekuensi perdagangan pagi ini juga berkurang dari hari sebelumnya, menjadi 36.079 kali. Dilansir dari Bisnis.com, penurunan itu ditekan oleh tiga saham perbankkan big caps. 

Ketiga saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang turun 6,92%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menurun 6,86%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang juga turun 3,63%.

Sempat melaju naik pukul 10:05 WIB dengan berada di level 4.927.81, masih ada peluang IHSG bakal melaju hijau lagi enggak ya hari ini?


Sementara itu, enggak cuma IHSG, bursa Asia juga lagi melemah nih. Pelemahan juga terjadi di pasar Eropa dan AS.

Ketiga bursa itu kompak melemah seiring adanya pernyataan The Federal Reserve terkait pemulihan perekonomian pasca Covid-19 yang diprediksi bakal lebih lama. Waduh!

 

Kinerja Emiten

Musim ini bisa dibilang adalah musim pembagian cuan dari para emiten. Selama bulan Juni 2020 ini, ada lebih dari 15 emiten yang akan bagi-bagi dividen.

Besaran persentase pembagian dividen dari masing-masing emiten cukup bervariatif nih. Hal itu, mengingat kinerja emiten di tahun 2019 yang juga mengalami sejumlah tantangan .

PT Indo Tambangraya Megah Tbk misalnya, akan membagikan dividen dengan total Rp644,05 miliar. Dengan begitu, emiten berkode saham ITMG tersebut bakal membagikan  dividen setara Rp570 per saham.

Perlu diketahui juga nih, ITMG mengalami penurunan pendapatan 14,5% secara year on year. Penurunan itu kinerja di tahun 2019 itu, dilansir dari Bisnis.com, dipicu oleh berkurangnya penjualan batu bara pihak ketiga.

Selain ada emiten yang lagi bagi-bagi cuannya, ada juga emiten yang siaga buat menjaga likuiditasnya lho. Hal itu yang sedang dilakukan oleh PT Bukit Asam Tbk.

Bagi-bagi dividen dengan rasio hingga 90%, rupanya enggak berpengaruh ke likuiditas emiten tambang berkode saham PTBA itu. Soalnya, PTBA masih terbantu oleh permintaan PLN yang cukup stabil. Jadi, tekanan yang dialami enggak dalam emiten batu bara lainnya.

Selain itu, di sektor perbankan, juga ada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang memastikan kondisi likuiditas bakalan tetap terjaga. BBTn pun mengandalkan sektor perumahan buat tetap menjaga likuiditasnya.

Terus, ada kabar apa lagi ya yang terjadi di perdagangan hari ini?