Gaji Kamu Dipotong? Jangan Sedih, Simak Tips Keuangan Berikut Yuk!

Salary - Canva

Like

Sudah buka rahasia lagi kalau di masa pandemi ini, sejumlah perusahaan mengalami tekanan kinerja, terutama dalam hal keuangan. Bahkan, enggak sedikit perusahaan yang dengan terpaksa memutus hubungan kerja (PHK) para karyawannya.

Di sisi lain, untuk menjaga kinerja, perusahaan pun juga memotong upah atau gaji pekerjanya, Nah, kamu salah satu yang terdampak hal itu enggak nih, Be-emers?

Sebagai karyawan, pastinya sedih dong gaji harus dipotong. Apalagi, saat ini Indonesia tengah mengalami resesi, yang mana pertumbuhan ekonomi minus sebanyak dua kali berturut-turut.

Meski begitu, kamu tetap kuat secara finansial nih. Tenang, dikutip dari laman Bisnis, sejumlah tips keuangan ini bisa kamu terapkan lho saat kamu mengalami pemotongan gaji di tengah resesi.

 

Cek “Pintu” Penghasilan

Kamu harus bisa memetakan kondisi penghasilan masuk dalam sejumlah kategori, yakni normal, terganggu, atau terdampak tetapi tidak signfikan. Setelah itu, kamu bisa temukan peluang penghasilan lainnya.


Misalnya, kamu jago masak. Kamu bisa mulai jualan makanan sebagai penghasilan tambahan deh.

Baca Juga: Gajimu Terlalu Kecil? Simak Begini Cara Punya Penghasilan Tambahan

Selain itu, ada mega shift consumer behaviours yang berubah selama pandemi dan bisa jadi peluang bisnis kamu lho. Perubahan yang bisa bikin cuan itu, antara lain:
  • Perubahan gaya hidup di rumah saja yang bisa memberikan peluang berjualan koleksi tanaman ataupun home improvement.
  • Basic needs seperti bahan makanan, masker, hand sanitizer.
  • Go digital seperti kelas online.
  • Emphatic society yakni usaha yang berkaitan dengan jasa.

Enggak hanya untuk diri sendiri. tentunya kamu bisa membantu memberikan inovasi di perusahaan. Kondisi ini pun bakal membantu keuangan perusahaan yang pada akhirnya juga berdampak pada pendapatan karyawan.
 

Atur Ulang Budget

Nah, ketika pemasukan sudah enggak lagi normal seperti biasanya, sudah saatnya untuk kamu mengatur ulang budget nih, Be-emers.

Soalnya, cara hidup yang berubah juga bakal membuat pengelolaan dana berubah. Setidaknya nih, ada lima pos pengeluaran individu yang mesti kamu perhatikan, yakni:
  • Cicilan utang yang porsinya maksimum 30 persen dari pendapatan
  • Biaya hidup 40 persen hingga 60 persen dari pendapatan,
  • Menabung dan berinvestasi minimal 10 persen
  • Kebutuhan sosial minimal 2,5 persen, dan
  • Gaya hidup maksimal 20 persen.
 

Dana Darurat Itu Penting

Meski gaji kamu berkurang, jangan lupa tetap menyisihkannya untuk dana darurat ya! Seperti yang kita tahu, dana darurat penting disisihkan untuk berjaga-jaga dari kondisi yang tidak dapat diprediksi.

kamu juga perlu menyadari kalau di tengah kondisi ekonomi saat ini, hal yang paling utama adalah bisa bertahan. Cara untuk bertahan bisa dengan menggunakan dana darurat tersebut.

Nah, porsi pembentukan dana darurat pun berbeda-beda nih, tergantung kondisi individu, Misalnya, kamu lajang, kamu bisa membentuk dana darurat 4 kali dari pengeluaran bulanan, keluarga tanpa anak 6 kali, keluarga dengan satu anak 9 kali, serta keluarga dengan dua anak atau lebih, pengusaha atau freelancer hingga 12 kali.
 

Proteksi Diri & Periksa Investasi

Terakhir yakni proteksi atau asuransi. Saat pandemi seperti ini, penting juga untuk kamu punya asuransi jiwa dan kesehatan.

Kalau terjadi apa-apa sama kamu, asuransi ini lah yang akan membantu kamu nantinya.

Selain itu, karena pendapatan kamu sudah berubah dari biasanya, kamu bisa cek kembali investasi dan rencana keuangan, apakah sesuai dengan kondisi keuangan saat ini atau belum.

Baca juga: Dari Gaji ke Gaji, Ini Cara Mengelola Uang Bulanan