Menikah di Masa Pandemi

Menikah di masa pandemi berarti bersyukur dengan kesederhanaan

Like

Wabah corona kian meresahkan masyarakat. Bukan hanya berpengaruh pada bidang ekonomi atau pendidikan, bahkan wabah ini berpengruh pada pernikahan.

Sangat disayangkan, dengan adanya wabah ini banyak acara pernikahan yang tertunda demi mematuhi protokol kesehatan. Banyak dari calon pasangan suami istri yang tertunda pernikahannya akibat mewabahnya Covid-19.

Bukan hanya itu, dengan adanya wabah corona ini, banyak duka yang dialami oleh pasangan suami istri, seperti halnya perceraian, penundaan pesta pernikahan, kurangnya ekonomi keluarga, dan masih banyak lagi.
 

Proses pernikahan di masa pandemi jauh berbeda dengan yang biasanya. Beberapa pasangan banyak yang membatalkan atau menjadwalkan ulang pesta pernikahan mereka karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir.

Tetapi, ada juga pasangan yang tetap menjalankan pernikahan meskipun hanya sekedar akad di KUA. Pelaksanaan akad nikah di KUA bisa dihadiri maksimal 10 orang.

Adapun, tata cara pernikahan di masa new normal harus menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan izin dari pihak yang berwenang. Ada beberapa fakta unik pernikahan di masa pandemi, antara lain:

 
• Mematuhi protokol kesehatan
Protokol kesehatan menjadi hal utama dalam pelaksanaan pernikahan.Sebelum masuk ke acara pernikahan para tamu harus melalui proses pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker, mencuci tangan, dan memakai hand sanitizer.

Setelah itu, mengisi buku tamu dengan cara digital, atau manual dan memakai hand sanitizer kembali jika sudah mengisi buku tamu secara manual.
 
• Tidak ada kontak fisik dengan mempelai dan orang tua
Seluruh tamu dan pengantin harus jaga jarak dengan tidak bersalaman langsung dengan mempelai mauapun orang tua dari mempelai, sebagai gantinya tamu hanya memberi salam secara simbolis.

Hand sanitizer harus disediakan diberbagai tempat, seperti dimeja hidangan, pintu masuk, dimeja tamu, dan beberapa tempat yang strategis lainnya.
 
• Tetap menjaga physical distancing
Kursi tamu, antrean makan, dan antrean pelaminan harus diatur jaraknya agar tidak berdekatan. Selama acara pernikahan berlangsung, diharapkan jumlah tamu dibatasi tidak lebih dari 50 persen kapasitas ruangan.
 
• Adanya virtual wedding
Jumlah tamu undangan yang dibatasi menjadikan beberapa weeding organizer atau pelaksana acara mencari ide bagaimana cara agar tamu undang bisa tetap hadir.

Virtual wedding memungkinkan sang mempelai pria dan wanita bertemu dengan kerabat dan teman-teman yang berhalangan untuk hadir ke lokasi. Virtual wedding akan dilakukan dengan cara media meeting seperti Zoom dan Google Meet, yang memungkinkan para tamu memberikan do'a dan mengucapkan selamat kepada mempelai pria dan wanita.
 
Tren pernikahan di kala pandemi harus menyesuaikan dengan keadaan dan berpihak pada pasangan-pasangan yang menikah secara hemat dan simple. Selain itu, pelaksanaan acara pun terkesan lebih intim karena mempelai tak perlu menyalami tamu yang tidak dikenal.

Namun, yang paling penting untuk diperhatikan yaitu mematuhi protokol kesehatan agar acara berjalan dengan lancar dan aman. Kesehatan adalah hal yang menjadi fokus utama selama pandemi ini. Pastikan kita tidak pergi kemana-mana jika memang sedang tidak dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Nikah Tetap Aman di Masa Pandemi, Simak Tipsnya