Jalani PSBB Tanpa "Mati Gaya" dengan Menggambar Sketsa

menggambar sketsa (sumber gambar: https://www.techexplorist.com)

Like

Menjalani segala aktivitas di rumah saja selama masa Pandemi Corona memang bisa menimbulkan rasa suntuk. Saya pun sempat mengalaminya beberapa bulan yang lalu. Saat tidak ada banyak hal yang bisa dikerjakan dalam masa PSBB, yang dapat saya lakukan adalah menunggu, menunggu, dan menunggu hingga pandemi ini berlalu. 

Meski begitu, di tengah rasa suntuk yang timbul, saya sempat terkenang sebuah hobi yang begitu saya sukai, yakni menggambar sketsa. Ya, sejak lama, saya memang senang “memindahkan” objek foto yang saya ambil ke dalam coretan-coretan sketsa di kertas gambar. Walaupun menghabiskan waktu berjam-jam, namun, bagi saya, kegiatan sederhana ini mampu menyalurkan kreativitas, sekaligus memberikan rasa puas.

Menggambar sketsa boleh jadi merupakan wujud pengembangan “bakat” melukis saya. Disebut “bakat” karena kemampuan ini sudah terlihat sejak saya duduk di bangku Sekolah Sadar. Maka, jangan heran kalau dulu saya sering mendapat nilai yang bagus untuk mata pelajaran kesenian. 

Objek gambar yang dulu sering saya ambil adalah tokoh kartun. Dulu saya menyukai tokoh-tokoh dalam anime Dragon Ball. Alhasil, gambar-gambar yang saya buat pun lebih banyak mencerminkan karakter Son Goku, Bezita, Trunks, dan sebagainya.

Meskipun terampil menggambar, namun saya enggan mengembangkannya lebih lanjut. Saya menganggap bahwa menggambar merupakan hobi semata. Tidak lebih. Seiring berjalannya waktu, hobi ini pun pelan-pelan ditinggalkan, karena saya lebih sibuk belajar dan bekerja. 

Akan tetapi, namanya juga “bakat”, ternyata tidak bisa hilang begitu saja. Biarpun jemari saya sudah lama tidak “menari” di atas kertas, namun, saya seolah tidak bisa lupa caranya membuat gambar. Pelan-pelan saya mengasah kembali hobi lama ini, dan butuh waktu sekitar 4 tahun agar saya terbiasa membikin sketsa.


Menggambar sketsa mungkin terkesan begitu jlimet, tetapi sebetulnya, tidak demikian. Untuk membuat sebuah sketsa, dasar-dasarnya sangatlah sederhana, yakni titik dan garis. Ya modal membikin sketsa hanyalah kedua hal itu. Selama dapat membikin titik dan garis, maka kita mampu menggambar sketsa. Sederhana bukan?


Seperti halnya membikin kue, ada beberapa langkah yang mesti dilakukan untuk menggambar sketsa.

1. Menyiapkan Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk menggambar sketsa terdiri atas buku gambar A3, pensil 2B, dan penghapus. Apabila sketsa ingin diberi warna, maka kita menyiapkan pensil atau spidol warna. 

2. Memilih Objek
Objek sketsa bisa dipilih berdasarkan “selera” masing-masing. Karena senang memandang desain arsitektur dan suasana alam, maka sketsa yang saya bikin lebih banyak menggambarkan hal itu. Saya umumnya memilih objek yang berasal dari foto-foto yang pernah saya ambil sebelumnya. Berikut objek yang saya pilih.
 

objek gambar yang dipilih sebagai bahan untuk menggambar sketsa (sumber gambar: dokumentasi Adica Wirawan)


3. Membuat Kontur
Setelah semuanya siap, maka tibalah saatnya membuat kontur. Membikin kontur mirip dengan menyusun kerangka bangunan. Mulailah dengan membikin garis besar gambar yang ingin dibuat. Contohnya seperti ini.
 

membuat kontur sketsa (sumber gambar: dokumentasi Adica Wirawan)


4. Menambahkan Detail
Apabila kontur sudah selesai dibikin, maka langkah selanjutnya adalah menambahkan detail. Pada langkah ini, sketsa mulai terbentuk dan terlihat dengan jelas.
 

menambahkan detail pada sketsa (sumber gambar: dokumentasi Adica Wirawan)


Langkah ini memerlukan kejelian, sebab kita mesti memerhatikan setiap detail pada objek gambar. Semakin rumit sebuah objek, maka semakin banyak detail yang mesti dicermati.

5. Memberi Arsiran
Ini adalah langkah terakhir dalam membikin sketsa. Dengan memberikan arsiran, maka sketsa yang dibuat tampak mempunyai kedalaman. Jika ingin memberi warna, kita bisa mulai memenuhi setiap jengkal sketsa dengan warna yang diinginkan.
 

hasil sketsa (sumber gambar: dokumentasi Adica wirawan)


Saya biasanya selesai membikin sebuah sketsa dalam waktu 1-2 jam, bergantung pada tingkat kesulitan objek yang dipilih. Semakin komplek sebuah objek, maka semakin lama waktu pengerjaannya. 

Meskipun dalam menggambar sketsa, tangan sering mengalami pegal, namun hal itu terbayarkan oleh perasaan gembira yang muncul setelah kita melihat sketsa yang sudah jadi. Makanya, menggambar sketsa tak hanya bisa mengisi waktu luang selama menjalani PSBB, tetapi juga melatih sensibilitas terhadap seni.

Salam.

*** Bonus: berikut adalah beberapa sketsa lainnya.
 

sketsa 1 (sumber gambar: dokumentasi Adica Wirawan)

 

sketsa 2 (sumber gambar: dokumentasi Adica Wirawan)