Bank Aladin: Dari Ganti Nama, Sampai Bertepuk Sebelah Tangan sama Induk Shopee

Bank Aladin Ganti Nama dan Ditolak Shopee Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Bank Net Indonesia Syariah yang kini telah berubah menjadi Bank Aladin Syariah cukup menyita perhatian, terutama para investor. Bahkan, belakangan perusahaan perbankan dengan kode saham BANK tersebut dikabarkan “bertepuk sebelah tangan” nih sama induk Shopee, yakni Sea Group.

Sektor perbankan memang tengah gencar untuk masuk ke ranah digital. Begitu juga yang dilakukan oleh PT Bank Aladin Syariah Tbk.

Melantai di bursa pada 1 Februari 2021, saat itu BANK masih bernama PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk.. Namun baru sekitar dua bulan IPO (Initial Public Offering), tepatnya pada 7 April 2021, bank yang didirikan tahun 1994 itu berganti nama jadi Bank Aladin Syariah.

Baca Juga: Investor Dinilai Harus Waspada di Tengah Meroketnya Saham Bank Kecil, Kenapa Ya?
 

Bank Aladin Bukan Pertama Kali Ganti Nama

Sebenarnya, perusahaan perbankan tersebut bernama Maybank Nusa Internasional, yang notabene merupakan perusahaan patungan Maybank dengan Bank Nusa Nasional.

Nah, pada tahun 2000, bank tersebut ganti nama jadi Bank Maybank Indocorp. Hal itu terjadi seiring dengan pengalihan saham Bank Nusa ke Menteri Keuangan Indonesia dan Perusahaan Pengelolaan Aset.


Sepuluh tahun kemudian, bank tersebut mulai menggunakan prinsip syariah dan ganti nama menjadi Bank Maybank Syariah Indonesia. Hingga di tahun 2011, kepemilikan Menkeu beralih ke PT Prosperindo.

Berlanjut ke 2019, berdasarkan Laporan Tahunan Bank Maybank Syariah Indonesia, pihak Maybank dan Prosperindo sepakat atas pembelian saham yang dilakukan NTI Global Indonesia serta Berkah Anugerah Abadi.

Seiring dengan adanya persetujuan akuisisi oleh OJK, NTI Global diketahui memiliki 70 persen dan Berkah Anugerah Abadi punya porsi 30 persen kepemilikan di Bank Maybank Syariah Indonesia. Barulah, pada akhir Desember 2019, bank tersebut berganti nama jadi Bank Net Indonesia Syariah.

 

Bank Aladin Ganti Nama dan Ditolak Shopee Illustration Web Bisnis Muda - Canva

 

Kinerja Bank Aladin Syariah 

Saat IPO, harga saham BANK tercatat Rp103 per lembar. Diketahui dari data RTI Business, sepanjang tiga bulan terakhir, saham BANK mampu melesat hingga lebih dari 2.331 persen lho!

Meski selama sepekan terakhir saham BANK terkoreksi 7,90 persen, tapi dalam kurun waktu sebulan belakangan, saham emiten yang dimiliki oleh NTI Global Indonesia tersebut ternyata masih tumbuh hingga 24,26 persen.

Berdasarkan laporan keuangannya, sepanjang tahun 2020, emiten yang akan menuju bank digital tersebut mencatatkan laba bersih Rp44,87 miliar. Ternyata, perolehan laba tersebut turun 41,96 persen dari tahun 2019 nih, Be-emers.

Meski begitu, laba operasional BANK mencapai Rp42,48 miliar, lebih tinggi dibanding perolehannya di 2019 yakni Rp8,5 miliar. Sedangkan total aset BANK tercatat sebesar Rp721,4 miliar.
 

BANK “Bertepuk Sebelah Tangan” dengan Induk Shopee

Pada akhir April 2021 lalu, Bank Aladin Syariah menjadi sorotan lantaran dikabarkan tengah dilirik oleh induk Shopee, yakni Sea Group.

Bahkan pada 28 April 2021, berdasarkan catatan Bisnis, Bank Aladin (BANK) sudah memberi penjelasan ke pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) kalau pihaknya sedang dalam tahap penjajakan dengan sejumlah calon mitra strategis. Nah, salah satunya yakni dengan Shopee.

Alhasil, kabar tersebut jadi sentimen yang cukup positif bagi Bank Aladin Syariah. Hal itu bisa dilihat dari kinerja saham BANK yang melonjak 7,25 persen ke level 3.550 di perdagangan 28 April 2021.

Sayangnya, pernyataan itu ternyata dibantah oleh pihak Sea Group nih, Be-emers! Baik pihak Shopee maupun Sea Group, menegaskan kalau mereka enggak dalam proses diskusi apapun terkait kerja sama dengan Bank Aladin Syariah.

Harapan BANK untuk kerja sama dengan Shopee maupun Sea Group pun ternyata “bertepuk sebelah tangan”, Be-emers. Sekejap, setelah adanya kabar bantahan tersebut, saham BANK anjlok 6,81 persen ke level 3.420 pada perdagangan Jumat, 30 April 2021.

Ikutan Polling Yuk! di #BuyOrBye: BANK vs ARTO, Saham Perbankan Digital yang Dilirik Startup