Seberapa Besar sih Potensi NFT dalam Game?

Game Gods Unchained yang mampu menjual satu buah kartu nya seharga Rp 390 juta. Sumber: markey.id

Like

Non-Fungitable Token (NFT) bukan lah hal baru di dunia teknologi. Teknologi yang ditemukan pada tahun 2017 ini sering digunakan orang-orang untuk menautkan karya seni digital dengan kode unik.

Hal ini dilakukan untuk memberi keotentikan pada karya seni digital. Semacam surat tanda kepemilikan digital yang menunjukkan bahwa karya seni ini hanya terdapat satu di dunia.

Pengembangan sistem NFT menghasilkan banyak keuntungan bagi pembuat karya seni. Banyak karya seni digital yang dijual dengan harga miliaran rupiah. Sebut saja Jack Dorsey (CEO Twitter) yang mampu menjual cuitan pertama nya senilai Rp 35 miliar.

Penjualan NFT bahkan pernah mencapai volume transaksi sebesar Rp 2,4 triliun pada November 2017.

Nah, ada sesuatu yang baru nih. Kalau biasa nya NFT digunakan untuk menautkan karya seni digital, sekarang NFT mulai digunakan untuk membuat game blockchain. Kira-kira jadi apa ya kalau NFT diterapkan dalam game.
 

Apa jadinya NFT ada dalam Game?

Kalau anda pecinta game, pernah terpikir gak kalau karakter dalam game itu punya siapa? Jika anda penggemar PUBG, maka karakter, senjata, musik, lapangan tempat anda bermain, semua item nya adalah milik developer.


Jika anda membeli senjata, senjata itu tetap bukan milik anda. Anda hanya membeli izin untuk menggunakan senjata itu. Itu lah alasan mengapa jenis senjata yang anda beli itu juga bisa dibeli oleh orang lain.

Pun sewaktu-waktu pihak developer bisa saja melarang anda menggunakannya karena perubahan regulasi.

Jika NFT diterapkan dalam game, maka item, senjata, karakter akan menjadi unik. Misal anda membeli satu buah senjata yang unik, maka hanya anda seorang yang bisa menggunakan senjata itu di dunia ini.

Ini karena setiap item dalam game ditautkan dengan kode-kode unik, sehingga tidak bisa ditiru dan dibagi ke sembarang orang.

Dengan NFT pula memungkinkan anda mendesain item anda sendiri. Selama ini jika anda bermain PUBG atau DOTA atau game lainnya, skin atau item yang bisa kalian pilih hanya lah yang telah disediakan oleh developer.

Jadinya selain pilihan yang terbatas, anda juga harus membayar ke developer. Bayangkan, jika anda mendesain sendiri skin untuk karakter yang kamu mainkan.

Setelah selesai mendesain, kamu memiliki kepemilikan atas skin itu dan dapat menjualnya ke pemain lainnya tanpa melalui perantara developer. Tentu ini akan memberikan keuntungan kepada kita sebagai pemain kan?

Selain karakter yang digunakan hanya ada satu di dunia, karakternya juga bisa langsung kita jual ke pemain lain.
 

Masih belum banyak pengaplikasiannya

Sampai saat ini masih terbilang sedikit developer game yang mengembangkan sistem Game Blockchain. Ini karena teknologi ini sangat rumit dan juga perlu proses panjang untuk membuat item/aset game.

Sebagai contoh, untuk membuat item senjata dalam game PUBG diperlukan proses yang rumit, mulai dari pembuatan pemodelan hingga coloring dan masih banyak lainnya. Itu lah alasan kenapa game blockchain yang tersedia di internet masih berupa game-game sederhana seperti Cryptokitties, Beyond the Void.

Terbayangkan fitur apa yang harus disediakan oleh Valve agar pemain DOTA bisa mendesain sendiri skin untuk karakter sniper, zeus, dan lain-lain.

Potensi Besar dibalik Game Blockchain

Jika dibandingkan dengan PUBG atau DOTA, pengguna Game Blockchain jauh lebih sedikit. Tetapi game blockchain memiliki pasar nya tersendiri. Jika game PUBG dan DOTA memberikan kepuasan kepada penggunanya, game blockchain menyediakan pasar untuk mendulang keuntungan tanpa harus terikat dengan developer game.

Sebuah kartu dalam Game Gods Unchain pernah terjual seharga US$ 26.000 atau Rp 390 juta. Padahal ada jutaan kartu yang diperjual belikan dalam game tersebut.

Dalam game Cryptokitties, harga kucing yang dijual berkisar antara 0,01 ETH – 3 ETH atau sekitar Rp 400 ribu sampai Rp 150 juta. Bahkan kucing virtual yang dijual di platform game ini lebih mahal dari kucing aslinya.

Terbaru adalah Game Console Developer asal Jepang, Sega, yang akan menjual NFT. Meski baru tahapan awal, tapi Sega berniat menjual aset dalam game yang mayoritas nya adalah IP Sega.

Masih belum tahu berapa dana yang diinvestasikan dan berapa target penjualan, tetapi menarik untuk dinantikan karena Game buatan Sega merupakan game-game klasik yang cukup tenar di masa nya. Penjualan aset game Sega tentu nya akan menyasar pangsa pasar generasi 80an – 90an yang ingin bernostalgia dengan Sega.

Masa Depan Game Blockchain

PUBG setidaknya memiliki 50 juta pengguna aktif. Dota 2 memiliki 9 juta pengguna aktif. Jika di masa depan pihak PUBG atau DOTA menemukan fitur agar pengguna dapat mendesain sendiri skin karakter nya, maka akan terjadi perubahan era dalam dunia game.

Tersedianya game dengan tampilan grafis berkualitas yang dapat memberikan uang dalam jumlah besar kepada penggunanya melalui sistem blockchain. Ini akan menggiring jutaan orang pengguna untuk berkreasi dan menekuni dunia game.

Jika dulu gamer mencari uang dari monetisasi akun Youtube, maka di esok hari mereka akan benar-benar hidup dalam game, bekerja dalam game, dan menghidupi diri keluarga dengan bermain game blockchain.

Mungkin perlu waktu lama untuk melihat dunia game yang dirasakan dalam real life. Tetapi masa depan itu suatu saat akan datang.

Baca Juga: 
Perusahaan Game Sega Bakal Jual NFT Dalam Waktu Dekat Ini