Disebut Alternatif Bitcoin, Kripto Baru Ini Klaim Ramah Lingkungan

Kripto Baru Ramah Lingkungan Illustration Bisnis Muda - Canva

Like

Bitcoin mungkin adalah rajanya cryptocurrency, tetapi Bitcoin menghadapi reaksi lingkungan yang dianggap membahayakan lingkungan.

Cryptocurrency belakangan ini mendapat kecaman karena jejak karbon mereka yang sangat besar. 

‘Menambang’ koin virtual seperti Bitcoin dan Ethereum menggunakan banyak energi karena mesin di belakang jaringan ini bekerja keras untuk memecahkan persamaan matematika yang rumit untuk membuka token Bitcoin baru. Proses tersebut dikenal dengan istilah proof-of-work.

Cryptocurrency baru yang mengklaim ramah iklim memulai debutnya dalam perdagangan baru baru ini, bernama Chia. Proses penambangan Chia, yang oleh The Chia Network disebut "bertani", hanya mengandalkan penggunaan ruang penyimpanan komputer yang kosong.

 

Chia Kripto Ramah Lingkungan Illustration Bisnis Muda - Canva

 

Apa Itu Chia?

The Chia Network menciptakan koin digital pada tahun 2017 dengan fokus pada implikasi lingkungan dari "penambangan" mata uang digital. Perbedaan utama antara Chia dan kripto lainnya, menurut pendirinya, adalah metode proof of space and time (bukti ruang dan waktu) sebagai proses penambangan koinnya.


Seperti kebanyakan mata uang digital, Chia berjalan pada sistem terdesentralisasi yang dikenal sebagai blockchain. Tetapi tidak seperti bitcoin, Chia, yang didirikan oleh penemu BitTorrent, mengklaim memiliki jejak karbon yang jauh lebih kecil dengan proses penambangannya untuk memverifikasi dan mencatat transaksi.

Berbeda dengan kripto lain, untuk "bertani" Chia, diperlukan hard disk kosong dalam jumlah besar untuk menampung "plot" yang kemudian diberikan sejumlah blok berdasarkan ruang yang tersedia.

Pencipta Chia, Bram Cohen, orang yang juga mendirikan platform berbagi file BitTorrent, percaya bahwa metode ini lebih dapat diandalkan, aman, dan lebih ramah lingkungan daripada cara kripto lain seperti Bitcoin. Klaim tentang dirinya yang lebih ramah lingkungan inilah yang secara khusus menarik perhatian.

Chia sudah memulai debutnya dalam perdagangan pada April 2021. The Chia Network memiliki platform transaksi blockchain yang disebut Mainnet, yang dapat diunduh di situs jaringan, chia.net.

Untuk mulai "bertani", kamu harus mengunduh program ke komputer Anda dan mengalokasikan sejumlah ruang ke jaringan melalui user interface.

Dari CNN, Cohen mengatakan mereka telah merancang platform tersebut dengan tujuan agar dapat digunakan oleh siapa saja yang dapat menggunakan internet. Karena "bertani" tidak menggunakan banyak energi, kamu tinggal menyalakan laptop dan mulai bertani. 

Itu dia kripto baru yang katanya hemat energi. Tertarik koleksi?

Baca Juga: Makin Populer, Penambangan Kripto Malah Bikin Chip Jadi Langka Lho!