TikTok Bebankan Hingga $2 Juta per Hari untuk Spot Iklan Teratas

TikTok App Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Dilansir dari Bloomberg News, aplikasi video berdurasi pendek yaitu TikTok, mematok lebih dari $1,4 juta untuk memasang iklan di halaman berandanya. Angka tersebut melonjak menjadi lebih dari $1,8 juta di kuartal keempat 2020, dan lebih dari $2 juta pada hari libur.

Harga tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh perkembangan pengguna aplikasi TikTok yang pesat. Kini, TikTok memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan pada Agustus lalu, yang pada awal 2018 hanya mencapai 11 juta pengguna.

TikTok memperkirakan bahwa siapapun yang membeli unit iklan tersebut dapat menghasilkan 109 juta tayangan.

Saat ini, bisa dibilang TikTok belum menghasilkan banyak uang dari basis pengguna tersebut. Pengiklan belum mendedikasikan sebagian besar anggaran video mereka untuk TikTok seperti yang mereka lakukan untuk YouTube.

Namun, menurut Brian Wieser, Global President dari Group M, mengatakan bahwa hal tersebut hanya perkara waktu, bahkan Facebook, Instagram, Snap, Pinterest, dan YouTube, semuanya telah melalui siklus pertumbuhan pengguna yang sama, diikuti oleh penjualan iklan.


Sementara itu, bisnis iklan TikTok masih dianggap kurang matang dibandingkan dengan aplikasi pesaing yang lebih besar yaitu ByteDance, sebagai salah satu pengiklan terbesar di dunia. Tahun lalu, China membukukan penjualan iklan globalnya sebesar $20 miliar (Rp 283 triliun) dan diperkirakan akan mencapai $40 miliar (Rp 566 triliun) pada tahun ini.

Menurut GroupM, pasar periklanan Amerika Serikat diperkirakan akan tumbuh lebih dari 15 persen tahun ini, yang didukung oleh pembukaan kembali bisnis-bisnis yang sempat tutup. 

Perusahaan internet seperti TikTok akan menjadi penerima manfaat terbesar. Bahkan, penjualan Facebook Inc. tumbuh 48 persen pada kuartal pertama tahun 2020 ini, sementara di YouTube milik Alphabet Inc tumbuh 46 persen.

Ada beberapa tarif untuk memasang iklan di TikTok. Untuk ruang iklan pada tampilan awal saat membuka aplikasi, akan menelan biaya lebih dari $2 juta. Selain itu, jika mensponsori hashtag challenge di TikTok selama 3 hari, pengiklan harus membayar $500.000 (Rp 7,1 miliar) - belum termasuk biaya lisensi musik dan content creator.

Popularitas TikTok di kalangan remaja juga menjadi hambatan bagi bisnis iklannya. Data menunjukkan bahwa sekitar 45 persen pengguna TikTok berusia di bawah 18 tahun, sedangkan para pengiklan kurang tertarik untuk beriklan kepada anak di bawah umur dibandingkan ke orang dewasa.

Baca Juga: Founder Induk TikTok Zhang Yiming Dikabarkan Bakal Resign Jelang IPO! Kenapa Ya?