TikTok Hapus Lebih dari 7 Juta Akun Di Bawah Umur

Underage TikTok User Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

TikTok, platform media sosial video pendek yang populer di kalangan pengguna media sosial, mengatakan telah menghapus lebih dari 7 juta akun milik anak-anak di bawah 13 tahun selama kuartal pertama, sebagai langkah signifikan dalam menegakkan persyaratan usia pengguna pada aplikasi.

Dari lebih dari 11,1 juta akun yang dihapus karena melanggar pedoman aplikasi, 7,26 juta di antaranya berasal dari pengguna yang diduga berada di bawah batas pedoman usia. Ini adalah pertama kalinya TikTok menerbitkan jumlah akun di bawah umur yang dihapus.

Menurut Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak di Amerika Serikat, situs internet diharuskan mendapatkan izin orang tua sebelum mengumpulkan data tentang anak-anak di bawah 13 tahun. Tetapi banyak anak-anak memalsukan usia mereka dan tetap membuat akun di situs media sosial, mulai dari Instagram hingga YouTube.

TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance Ltd. China, telah menarik perhatian khusus karena banyaknya data yang dikumpulkan oleh algoritma canggihnya dan popularitasnya, terutama di kalangan anak muda. Tahun lalu, New York Times mengatakan TikTok mengklasifikasikan lebih dari sepertiga pengguna hariannya di Amerika Serikat berusia 14 tahun atau lebih muda.

Pada tahun 2019, TikTok terpaksa membayar Komisi Perdagangan Federal AS dengan rekor denda $5,7 juta karena mengumpulkan data anak-anak secara tidak sah, termasuk nama, alamat email, dan lokasi anak-anak yang menggunakan aplikasi tersebut.


Sejak kejadian itu, TikTok telah menyesuaikan beberapa fitur untuk membuat platform lebih aman bagi para penggemarnya. Sekitar dua tahun lalu, ia meluncurkan bagian khusus pada aplikasi untuk anak-anak berusia 12 tahun ke bawah yang disebut TikTok for Younger Users.

Baca Juga: TikTok Bebankan Hingga $2 Juta per Hari untuk Spot Iklan Teratas

Fitur tersebut menawarkan pengalaman menonton yang dikuratori dengan perlindungan tambahan dan perlindungan privasi. Bagian aplikasi yang tertutup tidak mengizinkan berbagi informasi pribadi, membatasi konten yang ditampilkan, dan juga tidak mengizinkan penggunanya untuk memposting video atau komentar.

Perubahan akomodatif usia yang lainnya termasuk pengaturan privasi default baru untuk akun usia 13-15, yang mengharuskan pengguna remaja untuk menyetujui pengikut untuk melihat video mereka.

Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan pengaturan Family Pairing baru untuk memungkinkan orang tua memantau dan mengontrol waktu layar anak-anak mereka di aplikasi.

Tak hanya menghapus akun, TikTok juga terus memantau konten yang dipublikasikan. Menurut sebuah laporan, TikTok telah menghapus 8,54 juta video di Amerika Serikat saja pada kuartal pertama 2021. 36,8 persen penyebabnya adalah minor safety, 21,1 persen karena adanya kegiatan ilegal, dan 15,6 persen lainnya karena melanggar kebijakan tentang aktivitas dewasa.

Dengan adanya laporan tersebut, TikTok akan mulai mempublikasikan wawasannya terkait dengan penegakan pedoman komunitas setiap tiga bulan.

Baca Juga: Instagram Reels, Akankah Jadi The Next TikTok?