Perusahaan Farmasi BUMN Pertama di Indonesia: Kimia Farma

Sejarah Kimia Farma Illustration Web Bisnis Muda - Image: Laman Resmi Kimia Farma

Like

Di tengah lonjakan kasus Covid – 19 ini masyarakat kini kian sadar akan pentingnya Vaksin. Bahkan akhir – akhir ini sedang ramai di perbincangkan di berbagai macam platform media massa terkait Program Vaksinasi Mandiri lewat skema Vaksin Gotong Royong (VGR).

Program yang mana masyarakat dapat membeli vaksin secara mandiri yang seharusnya sudah bisa didapatkan di Kimia Farma pada Senin, (12/7) ini pun menuai animo yang cukup tinggi sampai – sampai Kimia Farma menunda penjualan Vaksin Mandiri tersebut.

Pihak Kimia Farma menyebutkan alasan penundaan dikarenakan ingin memperluas terlebih dahulu terkait sosialisasi Program Vaksinasi Gotong Royong Mandiri kepada masyarakat.

Banyak juga Pro – Kontra terkait Program Vaksinasi Mandiri ini. Namun, pihak Kimia Farma menjelaskan bahwa Program Vaksinasi Mandiri ini sebagai wujud mempercepat penyebaran vaksinasi seluas – luasnya. Nah, sebelum jauh lagi membicarakan soal Kimia Farma, Be-emers sendiri udah pernah denger Sejarah Kimia Farma belum?

Sejarah Kimia Farma

Dikutip dari laman resmi Kimia Farma, Kimia Farma ini merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri farmasi pertama di Indonesia, lho!

Pada awalnya perusahaan farmasi ini didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1817 dengan nama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Namun, tepat pada tahun 1958 pada era diawal kemerdekaan Indonesia berdasarkan kebijakan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda terjadilah proses peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma atas arahan Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian pada 16 Agustus 1971, perubahan kembali terjadi yang sebelumnya PNF berubah menjadi Perseroan Terbatas sehingga terjadi sedikit perubahan nama menjadi PT. Kimia Farma (Persero).


Selanjutnya, pada 4 Juli 2001, PT. Kimia Farma (Persero) mengubah status menjadi Perusahaan Publik yang mana menjadi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Dengan begitu, Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah melakukan merger dan kini lebih dikenal Bursa Efek Indonesia).

Dengan pengalaman yang dimiliki selama puluhan tahun, Kimia Farma tidak perlu diragukan lagi tingkat kredibilitasnya. Mungkin masyarakat memiliki tingkat kepercayaan yang terbilang tinggi terutama ketika penjualan vaksin mandiri ini dilakukan oleh Kimia Farma.

Baca Juga: Ramai Isu Vaksin Berbayar, Kimia Farma Tunda Program Vaksinasi Individu