Kaum Z: Haruskah Kita Semua Menjadi Lebih Produktif Karena Pandemi?

Kaum Z BUKAN Kaum Rebahan (https://baladena.id/rebahan-tidak-menjadikan-mapan/)

Like

Semua penduduk bumi telah mengalami masa-masa sulitnya, berbagai lintas generasi merasakan dampak pandemi yang tak kunjung reda. Bukan hanya kaum Milenial, yang jika dilihat penderitaannya tergambar jelas di berita-berita nasional.

Mereka banyak mengeluh karena pekerjaannya hilang, tidak ada pemasukan, tagihan menunggak, dan lain sebagainya. Berbagai keluh kesah terus digaungkan, mengingat memang benar sudah banyak dari kalangan pengusaha, pebisnis mikro, dan makro memutuskan sepihak untuk menutup operasional usahanya.

Namun, jika ditelisik lebih mendalam, penderitaan tidak hanya dirasakan oleh mereka yang telah mengalami pemberhentian hak kerja. Kerugian besar atas adanya pandemi ini, juga dirasakan oleh kaum Z.

Kaum Z adalah mereka yang memiliki angka tahun kelahiran periode 1995-2010. Kaum Z hidup setelah kaum Milenial. Mereka remaja yang mulai memasuki fase dewasa, dan akan siap mengambil alih kendali dunia para Milenial.

Tanpa disadari kaum Z telah menjadi korban infeksi virus COVID-19. Semua kegiatan yang dulunya rutin dijalankan, secara mendadak terhalang dan terhenti. Rangkaian kegiatan untuk mengembangkan diri dan peningkatan mutu beralih hanya dengan mengunci diri dalam kamar atau rumah.


Alih-alih mengerjakan, mereka hanya menggunakan waktu luangnya untuk mencari hiburan atau setengah hari dari hidupnya dihabiskan ditempat berbaring alias “Rebahan”.
“Kaum Z berubah menjadi Kaum Rebahan”
Istilahnya, mereka telah dieksploitasi secara tidak langsung oleh kenyamanan yang tidak menuntut. Mereka secara sukarela menawarkan diri pada virus untuk menginfeksinya, melepas semua apa yang telah dipelajari sebelumnya dan membiarkan kemampuan-nya menurun.

Menghadapi hal seperti ini, akan lebih berguna jika mereka mencoba keluar dari kamar dan buka mata. Siapkan beberapa kegiatan baru yang telah dimodifikasi, dengan sedikit sentuhan kreasi.

Sebagai bagian dari kaum Z yang juga terdampak oleh adanya pandemi. Banyak hal baru yang telah saya lakukan untuk mengisi beberapa waktu luang, juga sebagai investasi untuk meningkatkan keterampilan atau memperkaya bakat dan minat. Berikut adalah beberapa kegiatan yang telah saya ubah mengikuti banyaknya waktu yang saya habiskan di rumah.
 

1. Kegiatan Olahraga

Sebelum memasuki pandemi, sudah menjadi rutinitas sebagian orang untuk pergi ke perkumpulan olahraga. Hampir setiap dua atau tiga kali dalam seminggu kegiatan ini diadakan. Namun, karena adanya pandemi yang memakan setidaknya 3 bulan lebih, mengharuskannya untuk berhenti.

Untuk menjaga tubuh agar tetap bugar, banyak hal yang dapat dilakukan. Setiap dua atau tiga hari dalam seminggu sesuai dengan jadwal rutin berolahraga, coba tukar dengan beberapa kegiatan seperti jogging¸ bermain badminton, atau bersepeda.

Atau saat lingkungan tidak mendukung untuk keluar dan mengharuskan tetap tinggal di dalam rumah, mulailah olahraga yang mudah dari dalam rumah seperti push up, sit up, jumping jack, angkat beban, dan naik turun tangga.
 

(Kegiatan olahraga badminton di lapangan yang tepat berada di depan rumah: Facebook Ucik)

 
Saat melakukan semua kegiatan olahraga, pastikan untuk tetap aman. Jika memungkinkan , manfaatkan juga sumber daya digital, seperti aplikasi kebugaran Core Power Yoga, Echelon, atau Gold’s Amp.

Selain melakukan kegiatan olahraga selama tiga hari tersebut, rutinitas yang bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran lainnya adalah dengan banyak melakukan aktifitas yang menggerakkan badan.

Baru-baru ini kegiatan yang mulai saya tekuni adalah berkebun, dan membuat inovasi masakan. Tentunya kegiatan tersebut sangat mudah dan sering kita lakukan, namun setidaknya manfaatnya juga untuk meningkatkan kebugaran tubuh kita.

Sebagian dari kita mungkin memiliki cara masing-masing untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Meskipun berbeda cara, lakukanlah kegiatan tersebut secara rutin untuk menjaga tubuh agar tetap fit dan bugar.
 
 

2. Membaca Membuka Jendela Dunia

“Membaca adalah jalan menjelajah dunia”


Membaca adalah salah satu kegiatan menyibukkan diri untuk mengisi waktu luang yang membosankan. Kegiatan sederhana tidak menguras banyak tenaga dan tentunya bisa dilakukan saat bersantai. Meski membaca bukan kegiatan pengembangan diri yang berefek luas, setidaknya dengan ini, membuat kita tetap berada di rumah dengan nyaman.

Mengingat saya memiliki media penyalur yang memadai, kesempatan untuk memanfaat berbagai sumber bacaan harus segera digunakan. Tumpukan buku yang begitu banyak, menarik minat saya untuk membacanya. Karena banyak sebagian yang memang belum pernah terjamah oleh tangan mungil saya.

 

 

(Kumpulan buku yang bertengger rapi di lemari: Dokumen Pribadi)


Berbagai macam bacaan buku telah menemani aktivitas saya selama pandemi. Keuntungannya adalah saya menjadi lebih tertarik dalam dunia kepenulisan.

Padahal dulu, membaca hanya saya jadikan sebagai alat pelampiasan kebosanan. Karena banyaknya buku pelajaran yang harus dibaca membuat saya beralih menuju buku novel.

Tetapi semakin bertambahnya umur dan wawasan, saya mencoba beralih ke beberapa topik bacaan, seperti buku filosofi, motivator, personal branding, sejarah tokoh-tokoh berpengaruh, dan masih banyak lagi yang belum saya baca.

Cara ini juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, melalui buku elektronik yang disediakan gratis oleh beberapa platform online juga bisa dijadikan sebagai alternatif lain.
 

3. Mengikuti Ajang Perlombaan Menulis

Pikiran yang selalu tumbuh setelah membaca berbagai buku, adalah menguji kemampuan menulis. Kegiatan yang umum, dan semua orang dapat menjamahnya. Hanya saja tantangan menariknya adalah bagaimana cara menuangkan ide dalam kalimat yang dimengerti oleh pembaca.

Membuat beberapa kalimat yang runtut dan sesuai pemikiran adalah sesuatu yang tidak mudah. Namun, hal inilah yang membuatnya unik. Jika terus tertantang, maka kita akan semakin mengasahnya agar di suatu kesempatan bisa berhasil.

Pekerjaan yang merubah saya inilah, yang membuat saya terdorong untuk mengikuti beberapa ajang perlombaan selama masa pandemi. Banyak perlombaan gratis yang menarik saya, diantaranya membuat novel di berbagai platform seperti Storial, Noveltoon, dan Kwikku, ajang lomba puisi, dan salah satunya perlombaan menulis artikel di bisnismuda.id.

 

(Target Lomba Menulis yang Harus Dituntaskan: Dokumen Pribadi)

 


4. Mengikuti Kursus Online

Berkenaan dengan persaingan lowongan kerja yang begitu sulit. Begitupun dengan bakat dan minat yang menurut orang kurang bersaing, ada baiknya jika mencoba mencari pelatihan online.

Meski pemerintah telah menyediakan pelatihan online melalui program terbarunya, tidak menutup kemungkinan bahwa semua orang mampu untuk mengikutinya. Jika dipadukan dengan situasi perekonomian yang menurun, maka beberapa orang boleh jadi menggugurkan niatnya.

Beberapa bulan terakhir, setelah saya meneliti program pelatihan yang tersedia di internet, saya menemukan satu situs yang menarik yaitu EF SET (English First: Standard English Test). Situs yang menyediakan tes online bahasa Inggris secara gratis.

Keuntungan lainnya, tes ini juga dilengkapi dengan sertifikat. Penggunaannya bisa langsung digunakan untuk memperkaya data pribadi di akun pencari kerja LinkedIn.

Menarik untuk dicoba bukan? Karena tes ini menyediakan sertifikat secara gratis, cepat, resmi, dan diakui secara internasional.
 

5. Cerdas Menonton Film

Berbagai kegiatan yang sudah dikerjakan, pasti membuat tubuh menjadi lelah. Ada baiknya, jika berhenti sebentar untuk istirahat, sebelum kembali melanjutkannya. Tujuannya adalah agar hasil yang diperoleh juga maksimal, karena stamina dan pikiran kita kembali fresh seperti semula.

Salah satu, gaya istirahat yang saya gunakan adalah menonton film. Selain karena ingin melepas penat, kegiatan hiburan ini juga bermanfaat.

Keuntungan yang dapat saya ambil adalah mengasah kemampuan berbahasa asing. Bermodalkan film, dan video konten YouTube ber-subtitle bahasa Inggris, sudah berlembar-lembar note perbendaharaan kosa kata yang saya dapatakan.
 
“Melihat sesuatu yang disuka, akan lebih menyenangkan jika dapat menambah wawasan bahasa Inggris” Dilansir dari FluentU.
 
Menjadi generasi Mileneal yang bersanding dengan Covid, mengharuskan kita untuk menjadi generasi yang kreatif dan inovatif. Masih banyak kegiatan lain yang dapat menunjang pengembangan keterampilan dan meningkatkan kreatifitas bakat minat saat masa pandemi.

Cobalah setidaknya terapkan kelima aktivitas di atas, dan jika memang telah terpenuhi, coba survive mencari alternatif lain untuk mengisi waktu luang di masa seperti ini.
 
Salam Aman dan Bahagia.