Produktif Tanpa Biaya: Jalan Menghemat dan Membuka Pemasukan Saat Pandemi

Produktif Tanpa Biaya dengan Bakat Kinetik (Pixabay)

Like

Pada situasi pandemi yang serba tidak menentu, hampir semua kalangan memiliki beban finansial.  Kebijakan perusahaan yang mengharuskan memangkas gaji atau bahkan merumahkan karyawan membuat pendapatan berkurang.

Sedangkan, pengeluaran di masa pandemi menjadi lebih besar. Pemenuhan kebutuhan menjadi lebih kompleks, kebutuhan dasar yang harusnya dipenuhi menjadi kebutuhan prioritas sekarang meluas. 

Berbagai kebutuhan tambahan menjadi hal diluar kendali yang harus dipenuhi, seperti melengkapi fasilitas pendidikan yang beralih fungsi menjadi daring, dan membayar tagihan layanan kesehatan yang sangat urgent di masa seperti ini.

Jalan keluar yang diambil oleh sebagian orang untuk menutupi pengeluarannya, kebanyakan mengharuskannya untuk menjual barang-barang berharga yang dimiliki. Atau menggunakan jalan pintasan terakhir yaitu berhutang. Cara seperti ini, pada akhirnya akan menghantarkannya pada ancaman kemiskinan.

Fenomena tersebut, berindikasi buruk bagi keuangan dan segera membutuhkan perbaikan yang benar-benar tidak menambah pengeluaran rangkap.


Untuk itu, sebagai warga yang ikut berperan menghadapi dinamika pandemi yang mengglobal. Sebuah gagasan yang produktif dari beberapa teman Z, telah membuat mereka menjadi generasi yang tahan dan bisa beradaptasi dalam menghadapi krisis ekonomi saat pandemi.

Berikut adalah catatan informatif yang telah saya amati dari beberapa kegiatan kerabat Z di lingkungan saya.
 

1. Menjadi Dropshipper

Jual beli menjadi pekerjaan yang paling diminati saat pandemi. Minat orang untuk berbelanja kebutuhan beralih secara daring karena ruang gerak yang terbatas.

Hal tersebut menjadi kunci para pelaku usaha untuk banting setir memasarkan produknya secara online. Untuk memperkuat bisnisnya pelaku usaha mendorong sejumlah orang untuk menjadi dropshipper.

Dropshipper adalah orang yang menjual produk milik orang lain. Mereka hanya bertugas memasarkan produk. Selebihnya jika terjual, produsen akan melakukan pengiriman barang.

Jadi, seorang dropshipper hanya memerlukan dua wadah, pertama media sosial dan marketplace atau platform untuk menjajakan produknya. Jika, barang terjual dropshipper akan mendapatkan komisi dari produsen.

Namun, selama masa pandemi kurang layak jika hanya mengandalkan dua wadah di atas. Ada jalur lain yang harus dipenuhi untuk menyukseskan bidang ini selama masa pandemi.

Salah satunya, memperluas koneksi dengan teman selama masa krisis. Koneksi ini, dikombinasikan dengan strategi pemikiran, seperti 
“Bagaimana menentukan produk yang paling banyak dibutuhkan selama pandemi, Bagaimana cara menarik minat pelanggan agar mencoba produk yang dijajakan”

Pemikiran teman Z untuk menjajal pekerjaan sebagai dropshipper telah menjamur selama pandemi. Banyak ditemui dari media sosial teman Z menjajakan produknya, setidaknya beberapa produk yang cocok menemani saat pandemi di rumah menjadi ide penjualannya.

Daftar tren produk yang mulai digeluti teman Z diantaranya, seperti masker kain, hand sinitezer, baju islami, masker kecantikan, dan lain sebagainya.

Alasan banyak teman Z menaruh minatnya menjadi dropshipper adalah karena kepraktisannya yang mudah dan tepat untuk menambah penghasilan selama masa pandemi.
“The Power of Moments”
 


2.    Menjadi Content Creator Youtube

Pandemi telah membawa banyak variasi baru pada jenis konten video yang diunggah di Youtube. Berbagai ide terkait Covid-19 memenuhi laman pencarian Youtube.

Berdasarkan analisa yang dipaparkan oleh CEO Youtube Susan Wojcicki, tren video yang populer dikalangan pengguna adalah tentang cara mengisi waktu di masa pandemi.

Pengguna banyak menaruh minat untuk mencari informasi tentang kehidupan karantina. Sejumlah video baru terkait aktifitas di rumah telah diunggah dalam beberapa minggu terakhir, seperti berolahraga di rumah, video cuci tangan, tutorial membuat masker kain, panduan merias wajah, hingga cara memotong rambut selama karantina.
"Apa yang telah Anda tonton dalam 2 minggu terakhir?"
Channel Factory pada survey terbarunya untuk pelanggan Youtube AS, telah menemukan bahwa tujuan mereka memanfaatkan Youtube adalah untuk meningkatkan mood, serta menemukan konten yang meningkatkan, membantu, dan mendidik selama masa karantina.
“Konten yang berbeda memiliki daya tarik yang berbeda untuk segmen yang berbeda dari pemirsa YouTube yang besar” Channel Factory
Sebagai penikmat dan pengguna Youtube kaum Z melakukan gebrakan untuk beranjak mengikuti arus yang terus mengalir. Bermodalkan hobi, salah satu teman Z memanfaatkan ketekunannya untuk membuat konten memasak di Youtube.

Kegiatan yang digemarinya membuahkan hasil yang cukup memuaskan, dalam waktu kurang lebih tiga bulan teman Z berhasil memperoleh subscriber sebanyak 600 lebih dengan jumlah viewer melebihi ekspektasinya, seribu jam lebih telah dikantongi.

Banyak teman Z lainnya yang telah menjajal sebagai konten creator, dintaranya bersama keluarga yang memiliki kemampuan suara merdu dibukanya konten youtube, dan hanya modal hobi berpuisi teman Z membuat konten musikalisasi puisi.

Mereka semua telah menjadi bagian konten creator Youtube yang mendorong jutaan orang di seluruh dunia untuk #StayHome. Kini saatnya bagi kaum Z lainnya untuk mengikuti mereka dan gunakan inovasi untuk tetap berkreasi tanpa henti.
 

3Menawarkan Jasa Les Privat Online

Berdasarkan kebijakan Kemendikbud tertanggal 24 Maret 2020 pada surat edarannya, yang menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan dialihkan menjadi belajar dari rumah. Keputusan tersebut diambil mengikuti semakin merebaknya penyebaran Covid-19 yang semakin cepat.

Pembelajaran dari rumah menganjurkan siswa untuk menggunakan media daring. Semua kegiatan penyampaian materi dan tugas dilaksanakan secara online.

Meskipun kegiatan siswa hanya dilakukan di rumah, tidak banyak dari mereka yang meminta pendampingan orang tua dalam menyelesaikan tugasnya. Mayoritas orangtua banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja di rumah, dan kemampuan pemahaman materi juga terbatas.

Beberapa orang tua menyarankan anaknya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh, melalui jasa pembelajaran online.

Latar belakang inilah, yang membuka kesempatan untuk teman Z memanfaatkan media daring sebagai penyalur jasa les privat online. Banyak teman Z merasakan dampak positifnya.

Mereka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan transportasi untuk menjangkau rumah pengguna jasa les privat. Selain itu untuk mereka yang dulunya bermukim di kota sekarang memangkas anggaran tempat tinggal yang dibayarnya perbulan.

Mereka hanya perlu memberikan jasanya dengan berdiam diri di dalam rumah. Memiliki pengetahuan lebih, membuat mereka terampil untuk membantu keuangannya sendiri.

Meskipun pembelajaran seperti ini belum ideal, bersama teman Z yang terampil siswa akan menjadi banyak terbantu dalam memahami materi dan meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauhnya. Teman Z yang ikut berpartisipasi sebagai penyalur jasa menyatakan bahwa banyak waktu luang yang terbuang menjadi bermanfaat karena digunakan untuk memperbanyak sesi penyampaian materinya, dan pemberian latihan tambahan kepada siswanya.

Mengingat pendidikan telah banyak dirasa oleh semua kalangan, teman Z yang masih bersekolah di tingkat menengah pertama atau menengah ke atas juga dapat ikut berpartisipasi menjadi jasa penyedia les privat.
 

4. Membangun Blog Pribadi

Zaman telah berkembang menjadi era serba digital, segala informasi dari belahan dunia dapat diakses secara bebas melalui situs internet.

Salah satu wadah untuk menuangkan berbagai informasi dan ide agar diketahui khalayak orang adalah blog atau website. Membuat blog atau website memberikan banyak manfaat menyalurkan hobi menulis opini, kisah hidup, penelitian, atau media pemasaran produk.

Faktanya dengan menjadi blogger bisa membuka sumber penghasilan, syarat wajib hanya fokus dan rutin membagikan topik unik pada halaman blog. Semakin banyak pengunjung yang datang dan mengakses situs blog, maka akan semakin cepat blog kita untuk menerima adsense atau iklan untuk mendapatkan uang dari konten online.

Interaksi teman Z untuk menghidupkan kembali blognya di masa pandemi menjadi tempatnya menghabiskan waktu luangnya. Pengaruh Covid-19 memberi ide bagi teman Z untuk memberikan opini, pemikiran, dan informasi terkini terkait pengaruh dengan virus Covid-19.

Hal yang dulu ditinggalkan teman Z telah dibuka dan dikembangkan kembali, teman Z memanfaatkan keadaan untuk mengembangkan ide kreatifnya. Konsep produktif telah diterapkan teman Z. Segera ikuti dan terapkan konsep ini! Produktif tiada henti.
 

5. Mengisi Beberapa Survei dan Kuis Online

Pandemi Covid memuculkan banyak riset online yang menjamah pengguna digital. Mayoritas riset diadakan dengan menggunakan cara survei atau jajak pendapat. 

Banyak lembaga perusahaan, agen pemasaran, instansi pemerintah mengadakan survey online untuk mengetahui kebiasaan masyarakat selama pandemi. Baik dilakukan secara independen atau melalui pusat survei penelitian.

Mereka ingin mengetahui perubahan perilaku konsumtif, produktifitas, dan jenis hiburan yang sering menemani masyarakat selama menghabiskan waktu di rumah.

Beberapa bulan terakhir teman Z memanfaatkan media sosial untuk menjadi responden survei online.

Pusat Survei Digital Indonesia menjadi tempat teman Z ikut berpartisipasi. Teman Z mendapatkan balasan berupa pulsa sebesar Rp25.000, dan satu minggu terakhir hadiah yang ditawarkan mencapai Rp50.000 dengan dua Iphone tambahan.

Balitbanghub151 juga menjadi wadah teman Z untuk memberikan pengalamannya selama masa pandemi. Balasan yang ditawarkan juga termasuk sangat banyak, pulsa sebesar Rp100.000 diberikan kepada para respondennya.

Banyak survei dan kuis online gratis yang bertebaran di masa pandemi, memanfaatkannya untuk menambah sedikit pemasukan adalah suatu kebanggaan tersendiri. Karena setidaknya dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli pulsa bagi teman Z.
 

6. Mengikuti Perlombaan Gratis

Tetap tinggal di rumah diisi dengan mengikuti perlombaan gratis. Dengan event yang banyak bertebaran dan waktu yang fleksibel, semakin mudah diikuti selama pandemi.

Menjadikan sebagai pelampiasan hobi atau mencari pemasukan tambahan tanpa modal sangat pantas untuk dijadikan sebagai pekerjaan paruh waktu. Mengingat banyaknya waktu luang yang terbuang percuma.

Inspirasi teman Z untuk mencari dan mengikuti perlombaan gratis mengantarkannya menjadi pemenang. Dengan memanfaatkan bakat menggambar, teman Z memperoleh juara harapan. Jika berusaha maka hasil akan sesuai harapan.
 

7. Berkebun dan Berkreasi Membuat Makanan

Menjaga badan agar tetap sehat, dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan olahraga secara rutin. Kegiatan ini turut membantu pengembangan bakat kinetik.

Berkebun dan berkreasi membuat makanan adalah salah satu bakat kinetik yang tersalurkan melalui hobi. Perlahan namun pasti, tanaman yang dirawat setiap hari akan menghasilkan buah.

Kegiatan olahraga teman Z ini, berhasil menambahkan pundi-pundi pemasukannya. Meskipun cuan tetap mengisi kekosongan dompetnya. Banyak hasil tanaman yang telah dijual teman Z, lahan kebun yang disemai dengan bibit cabai, terong, belimbing sayur, dan bunga mawar menuai hasil yang berlimpah. Hampir setiap satu minggu teman Z memanen keuntungan.

Lain halnya dengan teman Z yang memiliki hobi memasak, bermodalkan hobi dia kreasikan dengan membuat konten video. Selain itu, teman Z yang memiliki hobi sama juga memanfaat keahlian membuat kue untuk dijual ke lingkungannya.

Memiliki bakat kinetik selama pandemi harus disiasati agar menjadi penghasilan tambahan.

Produktif selama pandemi membuktikan ketahanan dan kekuatan adaptasi dalam segala situasi. Jika dihadapkan dengan krisis ekonomi, maka segera putar otak untuk mencari alternatif penghasilan tanpa modal.

Salah satunya dengan menerapkan strategi yang telah dilakukan beberapa teman Z. Banyak alternatif kegiatan lain yang menghasilan cuan tambahan selama pandemi, asalkan berusaha dan konsisten hingga menghasilkan hasil yang diinginkan.

So, keep fighting.

Salam Aman dan Bahagia