Pasien Rawat Inap Covid-19 di Luar Jawa dan Bali Meningkat!

Hospital Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Di luar pulau Jawa dan Bali sedang mengalami kenaikan jumlah pasien yang tengah menjalani perawatan akibat terkena Covid-19 yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Kementerian Kesehatan RI Nadia Tarmizi dalam keterangan pers secara daring mengatakan bahwa terjadi peningkatan tren rawat inap per 100.000 orang tiap minggu terutama di luar Jawa dan Bali.

Namun di sisi lain, menurutnya, penggunaan tempat tidur di rumah sakit untuk ruang isolasi dan ICU pasien Covid-19 dilaporkan mengalami penurunan yang signifikan.

Sumatra Barat, Bangka Belitung, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur dan Gorontalo merupakan sejumlah provinsi yang masih memiliki keterisian tempat tidur lebih dari 80 persen.

Adapun, penggunaan tempat perawatan ICU yang lebih dari 80 persen berada di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten dan Kalimantan Timur.


Nadia mengatakan untuk menyatukan pergerakan dan potensi wisata dalam penambahan kasus pemantauan pergerakan penduduk menggunakan data Google Mobility juga terus dilakukan.

Baca Juga: Dr. Faheem Younus, Dokter Viral di Twitter yang Edukatif Soal Covid-19

Menurutnya, sudah mulai muncul tanda-tanda peningkatan pergerakan penduduk di provinsi yang mungkin meningkatkan penyebaran Covid-19. Contoh provinsi yang menunjukkan adanya tanda-tanda kenaikan pergerakan yang terjadi pada sektor ritel dan transit yang mempresentasikan pergerakan masyarakat di tempat-tempat seperti restoran, kafe, pusat pembangunan dan berbagai tempat umum lainnya.

Nadia beranggapan bahwa peningkatan pergerakan ini akan berpotensi terjadi interaksi antar masyarakat dan mempengaruhi potensi penularan. Karena itu mereka menghimbau kepada para pelaku usaha yang sudah mulai beroperasi untuk memastikan tamu atau pengunjung untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan PPKM level 3 dan level 4.

Selain itu, kata Nadia, upaya vaksinasi juga harus dipercepat sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan memprioritaskan berisiko tinggi dan populasi rentan.

Nadia juga mengatakan bahwa upaya untuk memutuskan rantai penyaluran sejak dari hulu agar sistem kesehatan tidak terbebani nantinya dan mampu menekan angka kematian itu sangatlah penting.

Baca Juga: Kematian Covid-19 Semakin Bertambah di Luar Jawa dan Bali! Termasuk Daerah Ini!