Ungguli Coca Cola dan Tesla, Pertamina Jadi Satu-Satunya Perusahaan Indonesia yang Masuk Fortune 500

Pertamina Workers Illustration Web Bisnis Muda - Pertamina.com

Like

Ada berita baik nih, Be-emers! Tahun ini, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang energi, berhasil masuk lagi ke daftar 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune, lho!

Yup, PT Pertamina (Persero) berhasil masuk Fortune 500 dan menduduki peringkat ke-287 dengan perolehan revenue rating sebesar USD 49,47 miliar atau setara dengan Rp 712 triliun. Angka yang cukup fantastis, bukan?

Fortune Global 500 sendiri merupakan ajang tahunan milik majalah Fortune yang sudah diadakan sejak tahun 1955. Ajang tersebut memiliki tolok ukur yang berupa besaran pendapatan, termasuk juga anak perusahaannya (consolidated gross revenue), modal pemegang saham, kapitalisasi pasar, profit, jumlah karyawan, dan indikator negara asal.

Keberhasilan Pertamina masuk kembali daftar Fortune 500 merupakan bentuk dari kerja keras seluruh elemen perusahaan. Menteri BUMN Erick Thohir juga menuturkan bahwa Pertamina mampu bersaing sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia, karena kualitas dan kapabilitas yang mumpuni.

Selain itu, Pertamina juga menjunjung tinggi good corporate governance dan menerapkan core value perusahaan yang kompeten, loyal, kolaboratif, dan juga adaptif.


Erick Thohir juga menambahkan bahwa Pertamina mampu menjadi penggerak perekonomian di tengah pandemi yang memperlambat pergerakan sektor bisnis. Selain itu, Pertamina juga aktif berperan dalam upaya pemulihan negara dari pandemi Covid-19 dari sisi kesehatan.

Namun, tak boleh ada kata puas bagi Pertamina, Be-emers. Performa positif harus senantiasa ditingkatkan, baik dari segi bisnis maupun non bisnis. Erick juga menargetkan agar bisa masuk ke daftar 50 perusahaan terbesar di dunia, yang disusul dengan perusahaan BUMN lainnya.

Nicke Widyawati, selaku Direktur Utama Pertamina, mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan unjuk pengakuan dunia internasional bahwa Pertamina pantas disejajarkan dengan world class company lainnya.

Walaupun sempat mengalami triple shock yang berimbas pada penurunan pendapatan selama pandemi, Pertamina mampu bertahan dan akhirnya meningkatkan pendapatan hingga USD 41,47 miliar dengan laba USD 1,05 miliar di tahun 2020.

Hal tersebut merupakan hasil dari inovasi dan terobosan bisnis yang dilaksanakan oleh seluruh lini bisnis serta transformasi organisasi.

Pertamina juga membentuk berbagai program untuk memastikan ketersediaan energi bagi Indonesia, seperti BBM Satu Harga, Konversi ke LPG bagi Nelayan dan Petani, pembangunan Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi, hingga Infrastruktur Hilir lainnya.

Fakta menarik lainnya, Pertamina berhasil menyalip beberapa perusahaan besar dunia, lho! Seperti Coca Cola (370), Repsol (381), Tesla (392), dan Danone (454). Pada sektor energi sendiri, beberapa International Oil Company juga tercatat masuk dalam daftar Fortune 500 tahun ini, di antaranya yaitu BP (18), Royal Dutch Shell (19), ExxonMobil (23), Chevron (75), dan Petronas (277).

Baca Juga: Pertamina Targetkan Bangun Lebih Banyak Pertashop & BBM Satu Harga