Kenapa Atlet China Sering Mendominasi Kemenangan Pertandingan Internasional?

Dominasi Atlet China di Olimpiade dan Pertandingan Internasional Lain Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Olimpiade Tokyo memang sudah resmi berakhir. Menariknya nih, China menjadi salah satu negara yang mendominasi Olimpiade 2020, bahkan di pesta olahraga internasional lainnya lho!

Berdasarkan data di laman resmi Olimpiade, China menjadi negara kedua dengan perolehan medali terbanyak di ajang Olimpiade Tokyo 2020! China berhasil 38 medali emas, 32 medali perak, dan 18 medali perunggu!

Dengan total 88 medali, China pun mengungguli Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade nih. Diketahui, Jepang berada di urutan ketiga sebagai negara yang meraih medali terbanyak di ajang Olimpiade 2020, dengan total sebanyak 58 medali.

Enggak hanya di Olimpiade Tokyo 2020, China juga tercatat sebagai juara umum dengan berada di urutan pertama ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang lho! Total medali yang berhasil diraih atlet China yakni sebanyak 289 medali dengan 132 emas, 92 perak, dan 65 perunggu.

Bahkan, di pesta olahraga terbesar se-Asia itu, China berhasil meraih gelar juara umumnya yang ke-10 kali lho, Be-emers. Kira-kira, kenapa ya atlet China bisa mendominasi kemenangan di ajang pertandingan skala internasional?


Baca Juga: Berapa Bonus yang Diterima Atlet Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020?
 

Dilatih Sejak Dini oleh Pemerintah China untuk Dominasi Olahraga

Dilansir The Washington Post, China lebih dikenal berada di puncak tabel medali cabang olahraga bulutangkis sepanjang masa. Namun, ternyata China mampu mendominasi hampir semua cabang olahraga di ajang pertandingan internasional, termasuk Olimpiade.

Rupanya, hal itu enggak dilakukan secara main-main lho, Be-emers. Bahkan, pemerintah China secara khusus memfokuskan perkembangan para atletnya sejak usia mereka masih sangat dini.

Dari data dari The New York Times, China bergantung pada sistem yang menempatkan puluhan ribu anak di sekolah pelatihan yang dikelola pemerintah. Enggak cuma itu, di sana bahkan banyak atlet muda disalurkan ke olahraga yang kurang populer agar bisa mendominasi setiap cabang olahraga yang ada lho!

Melihat dari kisah altet badminton China Lin Dan, berdasarkan tayangan dokumenternya, ia sudah berlatih keras untuk menjadi atlet sejak usia 9 tahun! Ibu salah satu legenda atlet Badminton China itu pun bahkan mengatakan bahwa kesuksesan berarti harus bisa merelakan putranya keluar dari rumah dan pergi jauh.

 

Dominasi Atlet China di Olimpiade dan Pertandingan Internasional Lain Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva


Ambisi Raih Emas

Meraih medali emas bukan hanya sekedar bonus dan hasil pertandingan semata. Bagi atlet asal China, medali emas adalah bentuk ambisi dan tujuan dari pertandingan nih, Be-emers.

Berdasarkan data The Economist, seorang atlet muda yang bisa lolos dalam seleksi tahunan tingkat provinsi, sama halnya dengan mendapatkan kesempatan emas untuk bisa menjadi atlet nasional. Tentunya, menjadi atlet nasional pun enggak mudah.

Persaingan sengit dan ambisi para atlet China sudah dimulai sejak seleksi atlet nasional. Soalnya, dengan bisa jadi atlet skala nasional dan ikut olimpiade, mereka bisa mengubah hidup menjadi lebih baik!

Seorang atlet China yang berhasil menjadi atlet nasional dan menang, mereka bisa mendapatkan tawaran pekerjaan dengan kedudukan tinggi di pemerintahan lho! Bahkan, mereka juga akan menerima uang dari negara hingga lebih dari US$200 ribu.

Sebaliknya, jika mereka gagal mendapatkan medali -terutama medali emas, para atlet bakal dianggap sebagai “aib nasional” dan mempermalukan negara. Yah, soalnya, pemerintah China sendiri juga sudah berinvestasi banyak untuk para atletnya sejak mereka kecil.

Enggak hanya itu, berdasarkan catatan The New York Times, tekanan untuk mendapatkan emas juga datang dari pemerintah daerah. Diketahui, pemerintah daerah di China ternyata dikasih kuota untuk bisa memenangkan medali emas.

Selain itu, pejabat olahraga daerah di China juga bakal dapat promosi kalau atlet dari wilayah mereka bisa meraih medali di pertandingan internasional. Adapun, para atlet yang gagal mendapat medali juga bisa kehilangan kesempatan untuk kuliah secara gratis hingga pekerjaan lho!

Gimana menurut kamu, Be-emers?