Gara-Gara Autopilot Tesla Sering Bermasalah, AS Lakukan Investigasi!

Autopilot Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Penyelidikan akan sistem kemudii otomatis milik Tesla yang telah menyebabkan kecelakaan sebanyak 11 kali sejak tahun 2008 telah dibuka oleh Pemerintah Amerika Serikat nih, Be-emers.

National Highway Traffic Safety Administration telah mengidentifikasi setidaknya satu orang tewas dalam dan 17 orang terluka pada rangkaian kecelakaan tersebut.

Sebanyak 765 ribu kendaraan yang sudah dijual telah diinvestigasi, mencakup semua model sejak tahun 2014 hingga saat ini.

NHTSA mengatakan bahwa penyelidikan untuk memantau serta membantu keterlibatan pengemudi dalam penggunaan sistem autopilot akan dinilai dari teknologi dan metode yang digunakan.

National Transportation Safety Board menyarankan NHTSA supaya produsen mobil autopilot Tesla dapat dipastikan sistem keamanannya untuk mengemudi. Namun, NTSB tidak memiliki wewenang atas penegakan dan hanya dapat membuat rekomendasi kepada lembaga federal lain.


Baca Juga: Terkait Isu Merger Tesla-Apple, Begini Respon Elon Musk

Raj Rajkumar yang merupakan Profesor Teknik Listrik dan Komputer di Universitas Carnegie Mellon mengatakan NHTSA sudah lama menunda penyelidikan.

Menurut pendapatnya, Tesla gagal memantau dan memastikan keselamatan pengemudi yang dimana hal tersebut seharusnya menjadi prioritas utama dalam sebuah penyelidikan. Walaupun teknologi Tesla mampu mendeteksi adanya tekanan pada roda kemudi yang memastikan pengemudi tidak lepas tangan sepenuhnya, namun pengemudi sering kali mengecohkan sistem.

Rajkumar juga mengatakan bahwa masalah tekanan kemudi ini adalah masalah yang mudah, karena sudah berlangsung sejak 2014. Timnya juga sudah sering membahas tentang masalah ini.

Tesla telah mempertegas bahwa pengemudi harus tetap siaga dan tidak untuk melepaskan kendali sepenuhnya kepada sistem autopilot. Tetapi, pengemudi masih saja menyalahgunakan sistem autopilot, seperti sengaja melepaskan kendali karena mabuk atau malah duduk di kursi belakang disaat mobil sedang melaju.

Sistem autopilot Tesla juga dianggap sebagai penyebab kecelakaan bukan hanya di Amerika Serikat, melainkan juga di China yang terjadi pada Mei 2021.

Canggih, tapi ngeri juga ya, Be-emers!