Impor Cabai di Awal 2021 Hampir Capai 30 Ribu Ton!

Cabai Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Seperti yang dikatakan oleh Kementerian Pertanian, di Indonesia pasokan aneka cabai berada pada posisi surplus. Tentu, demi memenuhi kebutuhan industri, Indonesia juga tetap mengimpor cabai nih, Be-emers.

Bambang Sugiharto selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian telah menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan industri cabai sebanyak 27.851 ton telah diimpor selama 2021. 

Pada tahun 2020, menurut data dari Badan Pusat Statistik, cabai nasional yang diproduksi mencapai 2,77 ton. Angka tersebut merupakan peningkatan sejak tahun 2019 sebesar 7,11 persen.

Selain itu, pada tahun 2020 indonesia telah mencatat hasil ekspor aneka cabai dengan nilai US$25,18 juta yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 69,86 persen.

Bambang menyampaikan bahwa jika dibandingkan dengan total produksi nasional, volume impor tersebut hanya sekitar 1 persennya saja. Karena itu, mereka mengajak industri nasional serap semua cabai petani lokal.


Bambang mengajukan ajakan tersebut karena menyusul laporan turunnya harga cabai di tengah produksi yang tinggi. Ia menjelaskan bahwa untuk mengangkut cabai dari lahan dengan gratis tanpa biaya kirim, Kementerian Pertanian telah menyiapkan mobil berpendinginnya. Bahkan, Kementerian Pertanian juga telah memberi bantuan pascapanen bagi petani binaan  untuk pengolahan.

Ia juga mengatakan bahwa mereka telah berbicara pada dinas terkait di 34 provinsi untuk menyerap produk petani. Untuk bantuan pasca panen, alokasi anggaran juga telah disediakan agar kualitas produksi petani terjaga. 

Pada bulan Juli, sebanyak 163.293 ton produksi cabai telah tercatat, dengan kebutuhannya sebesar 158.855 ton. 

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Tommy Nugraha mengatakan bahwa produksi aneka cabai masih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dari hasil produksi di dalam negeri karena hingga Juli lalu, produksinya telah surplus  4.439 ton.

Tommy juga mengatakan bahwa surplus produksi ini telah diantisipasi dengan cara meminta pemerintah daerah dan para pengusaha lokal untuk menyerap hasil panen.

Tommy menambahkan bahwa produksi cabai sudah dipastikan akan cukup, sehingga tidak terjadi kembali gejolak harga. Mereka berharap penguatan intervensi pemerintah di hilir menguat dan para petani mendapatkan bantuan agar harga tidak anjlok.

Baca Juga: Kenapa Indonesia Harus Impor Ayam? Ini Alasannya