BBCA Illustration Bisnis Muda - Image: BCA
Likes
Perbankan digital menjadi sektor yang cukup menyita perhatian saat ini. Nah, di tengah persaingan industri tersebut, bos BCA menilai kalau hanya akan ada 3 bank digital besar dalam 10 tahun ke depan nih, Be-emers!
Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), layanan perbankan digital merupakan layanan/kegiatan perbankan yang menggunakan sarana elektronik atau digital milik bank dan/atau melalui media digital milik calon nasabah/nasabah yang dilakukan secara mandiri.
Bank digital memungkinkan calon nasabah dan/atau nasabah bank untuk mendapatkan informasi, berkomunikasi, registrasi, membuka/menutup rekening, investasi, dan melakukan transaksi perbankan lainnya secara digital, tanpa perlu datang ke kantor cabang.
Di tahun 2016, kehadiran Jenius menjadi awal dari eksistensi perbankan digital di Indonesia. Saat itu, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) melakukan terobosan dengan merilis aplikasi Jenius, yang mana memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan.
Sejak saat itu, bank digital mulai ramai bermunculan mencuri perhatian publik. Bank digital juga menjadi salah satu industri yang digadang-gandang bertahan di masa depan karena zaman yang semakin bergantung pada teknologi.
Hingga Juli 2021, berikut daftar sejumlah bank digital yang telah eksis di Indonesia:
- Jenius [Bank Tabungan Negara Pensiunan Nasional (BTPN)]
- Wokee [Bank Bukopin]
- Digibank [Bank DBS]
- TMRW [Bank UOB]
- Jago [Bank Jago]
- Bank Neo Commerce
- Bank Capital Indonesia
- Allo Bank Indonesia
- Bank QNB Indonesia
- MotionBanking [Bank MNC Internasional]
- Blu [BCA Digital]
- Line Bank [Bank KEB Hana]
Sementara itu, OJK mencatat, masing ada sejumlah bank yang antre untuk menjadi bank digital nih. Bank tersebut antara lain Bank BRI Agro dan Bank Harda Internasional.
Baca Juga: Digital Banking VS Layanan M-Banking, Bedanya Apa?
Benarkah Hanya Akan Ada 3 Bank Digital 10 Tahun ke Depan?
Meski kini bank digital di dalam negeri makin tumbuh, tapi persaingannya juga makin ketat nih. Bahkan saking ketatnya persaingan, Bos BCA Jahja Setiaatmadja menyebut kalau bakal hanya akan ada 1 hingga 3 bank digital saja yang mampu bertahan dalam 10 tahun ke depan lho!Dikutip dari Bisnis.com, Bos BCA menilai kalau hal itu enggak lepas dari fenomena yang terjadi di sejumlah negara yang notabene lebih dulu menggunakan layanan bank digital. Misalnya, Korea Selatan, kini lebih didominasi oleh bank digital Kakao Bank dengan 13,98 juta nasabah hingga Maret 2021.
Baca Juga: BCA (BBCA) Buka Suara Soal Tantangan Bank Digital dan Persiapan IPO Blu Nih
Nah, hal itu dinilai juga bisa terjadi di Indonesia. Makanya, menurut Jahja, punya nasabah yang aktif merupakan salah satu syarat bagi bank digital untuk bisa bertahan dalam ketatnya persaingan industri tersebut nih, Be-emers.
Enggak hanya itu, bank digital juga enggak bisa lepas dari promo dan kolaborasi untuk bisa bersaing dengan sehat.
Kamu sepakat enggak nih dengan Bos BCA?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.