Siapakah Sosok di Balik Telegram?

Pavel Durov (@durov) • Instagram photos and videos

Like

Berbagai media chat kini menjadi alat komunikasi yang paling tepat untuk melakukan komunikasi dua arah.

Para pengguna merasa dimudahkan dengan adanya platform tersebut, karena dengan adanya jarak yang jauh sekalipun, tetap bisa melakukan komunikasi.

Platform chat sendiri semakin hari semakin bagus dalam penggunaannya. Platform chat yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat itu ada WhatsApp dan Telegram, yang mana menjadi solusi utama untuk melakukan komunikasi dengan cepat.

Seperti yang kita ketahui, WhatsApp sudah banyak digunakan oleh berbagai kalangan usia, dari remaja awal hingga dewasa akhir. Begitu pun dengan platform Telegram.

Telegram tidak hanya menjadi platform chat saja, melainkan sebagai platform untuk melakukan polling, panggilan video grup, pesan melalui video, hingga memanfaatkan bot. Lalu, siapa sosok di balik Telegram?


Baca Juga: Banyak yang Berpaling dari WhatsApp, Ini Perbandingannya dengan Telegram dan Signal

 

Sosok Di Balik Telegram?

Aplikasi chat Telegram ini berasal dari seorang laki-laki asal Rusia bernama Pavel Durov. Melansir dari inet.detik.com, ia lahir pada 10 Oktober 1984 di Leningrad, Rusia.

Saat masa kecilnya, Pavel cukup lama tinggal di Turin yang berada di Italia. Ia memiliki sosok ayah yang bekerja sebagai seorang dosen ilmu sejarah bahasa.

Di Turin, ia melakukan pendidikan dari sekolah dasar hingga menengah atas. Kemudian, setelah lulus, Paver ingin melanjutkan kuliahnya di daerah asal dia dilahirkan yaitu Leningdrad.

Pavel kuliah di Academy Gymnasium jurusan filologi ilmu yang mempelajari sumber sejarah tertulis, mengutip dari liputan6.com.

Pada masa kuliah, ia mempelajari bidang pemrograman. Dalam jurusannya itu, ia menemukan ide baru yaitu menciptakan perpustakan online

Ide baru tersebut pun didukung oleh para dosen serta mahasiswa lain dalam layanan forum universitas ini. Dikutip dari liputan6.com, ide baru Pavel ini pun menjadi berita hangat di media cetak,

Bahkan, berita tersebut pun sampai terdengar oleh temannya di Amerika Serikat, yang bernama Vyacheslav Mirilashvili. Tak lama, ia langsung mencari Pavel untuk mengajaknya bekerja sama dalam mendirikan sebuah media digital.

 

Pavel Durov (@durov) • Instagram photos and videos


Tepat pada Oktober 2006, mereka merilis sebuah platform chat yaitu Vkontakte, yang awalnya hanya bisa digunakan oleh mahasiswa saja. Tetapi, karena pemintaan penggunanya ramai, maka aplikasi Vkontakte ini dibuka untuk umum.

Aplikasi Vkontakte ini sempat meraih US$ 3 miliar. Aplikasi yang terinspirasi dari layanan Facebook ini ternyata tidak lama bertahan, karena di tahun 2014 Pavel mendapatkan tekanan dari Pemerintah Rusia untuk memberikan data lawan politiknya. Pavel pun merasa tidak nyaman dan kemudian meninggalkan Rusia.

Lalu, ia berpikir bahwa privasi dalam media itu adalah hal penting untuk dijaga. Akhirnya,  Pavel tetap memikirkan ide baru agar dapat mengembangkan aplikasi chat kembali.

Mengutip dari liputan6.com, Pavel membuat aplikasi chat dengan mengutamakan privasi, yaitu Telegram yang menggunakan enkripsi, dimana percakapan antara kedua orang tidak bisa disadap orang lain.

Telegram yang didirikan pada tahun 2013 ini juga menjadi platform chat yang populer di kalangan penggunanya hingga saat ini.

Dikutip dari tirto.id, Pavel Durov mengatakan bahwa dalam pembuatan Telegram ia sedang tidak mencari dana, sebab aplikasi itu dibangun dengan "sumbangan dermawan".  Menurut Forbes, saat ini Pavel Durov memiliki kekayaan yang menembus US$ 3,4 miliar.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Rugi US$7 Miliar Gara-Gara Facebook, Instagram, dan WhatsApp Down