Polemik BUMN: Banyak yang Mau IPO, Sementara Lainnya Siap Dibubarkan

Polemik BUMN Illustration Web Bisnis Muda - Image: BUMN.go.id

Like

Sebagai badan usaha yang dinaungi negara, performa BUMN tentunya menjadi sorotan publik. Di sisi lain, saat sejumlah BUMN yang dikabarkan akan melakukan Initial Public Offering (IPO), beberapa BUMN lainnya justru harus bersiap untuk ditutup.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perusahaan yang dimiliki pemerintah, baik secara sepenuhnya, sebagian besar, hingga sebagian kecil. Dengan kata lain, pemerintah memberi kendali penuh terhadap BUMN.

Bedanya BUMN dengan badan pemerintahan lainnya yakni terletak pada status badan hukum dan sifat operasionalnya. Misalnya, aktivitas dan tujuan komersial dari BUMN berbeda dengan apa yang dikerjakan oleh badan pemerintahan lain seperti kementerian.

Baca Juga: Pilah-Pilih Saham BUMN
 

IPO BUMN dan Manfaatnya

BUMN pun berhak memiliki anak usaha sendiri lho. Bahkan, anak perusahaan BUMN bisa menjadi perusahaan terbuka, yang mana sahamnya tercatat di bursa dan bisa dimiliki publik.

Makanya enggak heran, sejumlah anak usaha BUMN bahkan sudah eksis di bursa saham lho. Sejumlah anak usaha BUMN yang sudah menjadi perusahaan terbuka alias emiten, antara lain:
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)
  • PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA)
  • PT Elnusa Tbk. (ELSA)
  • PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)
  • PT Timah Tbk. (TINS)
  • PT Kimia Farma Tbk. (KAEF)
  • PT Indofarma Tbk (INAF)
  • PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO)
  • PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WIKA)
  • PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP)
  • PT PP Properti Tbk. (PPRO)
  • PT PP Presisi Tbk. (PPRE)


Menariknya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan kalau sejumlah anak usaha BUMN dan BUMN bakal segera melantai di bursa juga nih! IPO BUMN pun menjadi kabar yang menarik, terutama bagi para pelaku pasar modal.

Dikutip dari laman Bisnis, Erick menegaskan kalau “parade” IPO bakal dimulai dari tiga sektor yang diprioritaskan. Sektor tersebut antara lain seperti energi, kesehatan, dan teknologi.

Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) disebut Erick bakal mengawali dimulainya IPO BUMN dalam waktu dekat ini nih, Be-emers. 

Dengan menargetkan dana hingga US$1 miliar, Bloomberg menyebutkan bahwa Mitratel sudah minta proposal tentang penawaran potensial dan bahkan bisa segera memilih penasihat nih. Bahkan, Mitratel disebut-sebut bakal siap IPO di bulan November 2021!

Baca Juga: IPO BUMN dan Anak Usahanya Dinanti Pasar, Ini Alasannya!

Nah, kenapa sih BUMN harus IPO?

Rupanya, IPO BUMN juga punya sejumlah manfaat nih, Be-emers. Dikutip Bisnis, menurut Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, ada sejumlah manfaat jika BUMN melakukan IPO, antara lain:
  • Dari sisi perusahaan BUMN
    IPO bisa membantu BUMN untuk memperoleh pendanaan berkelanjutan. BUMN juga bisa menjadi lebih mandiri dan meningkatkan profitabilitas atau efisiensi. Tata kelola BUMN pun akan lebih kuat.
  • Dari sisi pemerintah
    Semakin banyak BUMN yang IPO, hal itu diharapkan bisa meningkatkan kinerja perusahaan -yang nantinya bakal bisa meningkatkan kontribusi terhadap APBN, baik dalam bentuk dividen dan pajak negara.

Sementara dari sisi masyarakat dan investor ritel, kamu jadi punya kesempatan untuk memiliki saham perusahaan milik negara.

 

Erick Thohir Illustration Bisnis Muda - Image: Instagram Erick Thohir

 

Ditutupnya Sejumlah BUMN

Kabar soal rencana IPO anak usaha BUMN dan BUMN memang bikin excited sejumlah pihak. Namun, di tengah rencana tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir juga ingin menyelesaikan proses penutupan sejumlah BUMN nih.

Lebih tepatnya, Erick ingin segera merampungkan penutupan BUMN yang sudah laman enggak beroperasi nih. Dilansir Bisnis, Kementerian BUMN pun sudah membentuk asset management BUMN di bawah Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa.

Penutupan sejumlah BUMN ini tentu jadi pertanyaan besar. Namun, Erick menegaskan, penutupan ini bukanlah menandakan bangkrutnya BUMN, tapi memang BUMN tersebut sudah lama tidak beroperasi lagi.

Selain itu, tujuh BUMN yang direncanakan akan ditutup tersebut dinilai sudah enggak lagi memberi kontribusi terhadap perekonomian negara. Pemerintah pun ingin memberikan kepastian untuk para pekerja di BUMN yang sudah enggak beroperasi tersebut.

Saat ini, diketahui pihak Kementerian BUMN dan PPA sedang melakukan penilaian kembali tentang BUMN mana yang sekiranya bakal ditutup alias dibubarkan nih, Be-emers. Adapun, BUMN yang rencananya akan dibubarkan antara lain:
  1. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
  2. PT Industri Glas (Persero)
  3. PT Kertas Leces (Persero)
  4. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
  5. PT Istaka Karya (Persero)
  6. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
  7. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero)

Hmmm.. gimana menurut kamu, Be-emers?