Telkom Disebut Bakal Kerjasama dengan SpaceX, Seperti Apa Satelit LEO Starlink Itu?

Apa Satelit LEO Starlink Itu Illustration Bisnis Muda - Image: Starlink

Like

Perusahaan telekomunikasi negara, yakni PT Telkom Indonesia, dikabarkan bakal kerjasama dengan SpaceX milik Elon Musk nih, Be-emers. Kerjasama tersebut terkait pengoperasian satelit Low Earth Orbit (LEO) Starlink milik SpaceX.

Diketahui dari laman Bisnis, Telkom menyebutkan kalau sudah ada kesepakatan nih antara pihaknya dengan SpaceX terkait pemanfaatan Starlink. Proses penjajakan yang dimulai sejak Juli 2021 itu pun sudah menghasilkan sejumlah kesepakatan, termasuk teknis kerja sama.

LEO Starlink ditujukan Telkom untuk menghadirkan konektivitas digital di seluruh Indonesia. Selain itu, emiten dengan kode saham TLKM tersebut ingin menghadirkan layanan satelit dengan teknologi terkini.

Baca Juga: SpaceX Siap Kirim Kru Masyarakat Sipil Pertamanya ke Orbit Bumi!

Lalu, sebenarnya apa itu satelit LEO Starlink SpaceX?
 

Apa Itu LEO Starlink SpaceX?

Di tahun 2014, SpaceX diam-diam mengajukan aplikasi ITU melalui regulator telekomunikasi Norwegia dengan nama STEAM. Di saat yang bersamaan, SpaceX juga tengah mengerjakan proyek satelit yang kemudian diberi nama Starlink.


Hingga akhirnya, jaringan satelit komunikasi tersebut diumumkan secara publik pada Januari 2015. Dioperasikan oleh SpaceX, Starlink merupakan sebuah satelit yang menyediakan akses internet ke Bumi.

Dikutip The Seattle Times, konstelasi Starlink terdiri dari lebih dari 1600 satelit hingga pertengahan 2021. Nah, konstelasi tersebut pada akhirnya akan terdiri dari ribuan satelit kecil yang diproduksi secara massal dalam Low Earth Orbit (LEO), yang mana berkomunikasi dengan transceiver yang telah ditunjuk.

Low Earth Orbit (LEO) alias orbit Bumi rendah, dikutip cybertakes.com, merupakan orbit yang berjarak antara 180 dan 1240 mil di atas permukaan laut. Sekedar info, jarak kira-kira 110 - 1.200 mil dari Bumi masih masuk wilayah orbit Bumi.

Sementara itu, teknis layanan internet LEO Starlink disebut mencakup sebagian besar populasi global. Makanya, layanan satelit LEO Starlink hanya dapat diberikan di negara-negara yang telah melisensikan SpaceX untuk menyediakan layanan dalam yurisdiksi nasional tertentu.

Adapun, diketahui dari laman Starlink.com, penawaran layanan beta Starlink sudah tersedia secara global sejak September 2021 nih, Be-emers. Selama dalam versi beta, pengguna dapat melihat kecepatan data bervariasi dari 50Mb/dtk hingga 150Mb/dtk dan latensi dari 20mdtk hingga 40mdtk di sebagian besar lokasi selama beberapa bulan ke depan.

Selain itu, akan ada periode singkat tanpa konektivitas sama sekali. Hal itu dilakukan seiring penyempurnaan sistem Starlink itu sendiri.

 

Apa Satelit LEO Starlink Itu Illustration Bisnis Muda - Image: Starlink

 

Keunggulan Satelit Starlink

Di laman resminya, Starlink menyebutkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan astronom terkemuka di seluruh dunia untuk lebih memahami secara spesifik pengamatan mereka. Selain itu, Starlink dan astronom juga melakukan perubahan teknik untuk mengurangi kecerahan satelit.

Makanya, Starlink ini disebut-sebut memang memiliki keunggulan tersendiri dibanding satelit lainnya dalam pengopersian internet di Bumi. Meskipun saat ini masih tersedia dalam bentuk beta, ini sejumlah keunggulan satelit Starlink milik SpaceX:
 

Menggunakan Low Earth Orbit

Salah satu keunggulan layanan satelit SpaceX Starlink adalah menggunakan orbit rendah Bumi. Soalnya, satelit Starlink lebih dekat ke Bumi.

Sehingga, sinyal komunikasi membutuhkan waktu lebih sedikit untuk sampai dan kembali dari satelit. Tentunya, hal tersebut bisa menghasilkan latensi yang lebih rendah.

Selain itu, kebanyakan satelit komunikasi justru berada di orbit yang lebih tinggi, atau berjarak sekitar 23.000 mil di atas permukaan bumi.
 

Ideal untuk Komunitas Pedesaan dan Jarak Jauh

Di laman resminya, Starlink disebut sangat cocok untuk area di seluruh dunia, yang mana konektivitas biasanya menjadi tantangan.

Tanpa adanya infrastruktur darat tradisional, Starlink dapat memberikan internet broadband berkecepatan tinggi ke lokasi yang aksesnya susah dijangkau atau bahkan sama sekali tidak tersedia akses telekomunikasi sama sekali alias terpencil.
 

Starlink Relatif Murah

Keunggulan lainnya dari layanan internet dengan menggunakan satelit Starlink yakni biayanya yang relatif murah. Dikutip laman provscons.com, Starlink lebih murah daripada internet kabel dan satelit di daerah pedesaan dan pinggiran kota.

Misalnya di Amerika Serikat, orang-orang di daerah pedesaan membayar US$100 untuk internet 10 Mbps. Namun, Starlink hanya mengenakan biaya US$99 untuk kecepatan tak terbatas.

Jadi, akankah kerjasama Telkom dengan SpaceX untuk satelit Starlink di Indonesia bakal bikin akses internet kita jadi makin cepat?