Mengenal Bounce Rate dan Cara Menguranginya

Mengenal Bounce Rate dan Cara Menguranginya Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Mengenal Bounce Rate dan Cara Menguranginya Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Be-emers, kamu pernah nggak berkunjung ke suatu website namun tidak tertarik untuk menjelajahi lebih lanjut isi dari website tersebut dan langsung beralih ke website atau laman lainnya? Yup, kondisi ini disebut bounce rate.

Menurut Google Analytics, bounce rate merupakan tingkat persentase pengunjung suatu website yang langsung meninggalkan laman tersebut setelah membuka satu halaman saja, atau membuka satu halaman website tanpa melakukan aktivitas apapun.

Kamu bisa mengetahui tingkat bounce rate pada website kamu dengan melihat jumlah single page visit dari total traffic website tersebut. Semakin tinggi angka bounce rate pada website-mu, maka semakin buruk kondisi website tersebut dan mengindikasikan adanya kesalahan pada website.

Hal-hal yang menjadi indikator tingginya bounce rate yaitu kualitas konten yang kurang baik, atau isi konten yang tidak sesuai dengan target konsumen website tersebut. Kondisi tersebut akhirnya membuat audiens tidak tertarik untuk mengulik lebih lanjut website tersebut dan malah beralih ke website lainnya.

Jika kamu ingin mengetahui nilai bounce rate pada website yang kamu miliki dengan mudah, kamu bisa menggunakan tools Google Analytics, Be-emers. Tools tersebut menyediakan laporan analitik lengkap seputar kondisi website-mu.
 

Bagaimana Cara Menurunkan Bounce Rate?

 

  • Meningkatkan Kualitas Konten

Konten yang bagus dan berkualitas pastinya akan menarik banyak orang untuk mengunjungi website-mu. Jika konten yang kamu buat tidak menarik, pengunjung akan cenderung cepat bosan dan akhirnya beralih ke website lain dengan konten yang lebih menarik.

 
  • Membuat Alur Cerita untuk Konten

Teknik storytelling seringkali efektif untuk menarik pembaca lho, Be-emers. Saat membuat konten, alur cerita juga bisa mempengaruhi emosional pembaca dan membuat mereka merasa relate dengan cerita yang dibuat.
 
  • Angkat Topik yang Relevan

Topik untuk setiap konten yang ada di dalam website-mu harus sesuai dengan produk atau layanan apa yang kamu tawarkan ya, Be-emers. Jangan sampai topik yang kamu angkat malah bertolak belakang dengan produkmu dan membuat audiens menjadi bingung.
 
  • Hindari Pop-up yang Terlalu Banyak

Penggunaan pop-up memang berguna bagi pemilik website, karena bisa meningkatkan subscriber untuk newsletter dan juga meningkatkan leads pada website-mu. Namun, penggunaan pop-up yang terlalu banyak pada website bisa membuat audiens menjadi terganggu dan merasa kesal.
 
  • Mobile Friendly Design

Kini, orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan smartphone atau telepon genggam yang dimilikinya ketimbang dengan device lainnya. Untuk itu, kamu perlu membuat website yang nyaman dibuka melalui browser di smartphone.

Jika website-mu memiliki tampilan mobile yang menarik dan mudah digunakan, pengguna akan bersedia meluangkan waktu lebih lama untuk membaca konten yang ada di dalam website-mu.

Jadi, sudah tau seputar bounce rate dan bagaimana cara menurunkannya kan, Be-emers? Selamat mencoba tips di atas!