Mengenal Istilah Coin Burning dalam Dunia Crypto Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva
Likes
Be-emers, kamu pasti pernah mendengar istilah coin burning, kan? Apalagi kalau kamu telah berkecimpung dalam dunia kripto. Coin burning sendiri merupakan suatu konsep yang telah digunakan oleh para koin dan token.
Banyak koin yang melakukan ICO (Initial Coin Offering) dan mengintegrasikan konsep coin burning ini pada token yang tidak berhasil dijual di masa akhir penjualan. Lalu apa sih sebenarnya coin burning itu? Yuk kita bahas bersama, Be-emers!
Pengertian Coin Burning
Menurut Binance Academy, coin burning atau pembakaran koin merupakan proses menghilangkan token cryptocurrency secara permanen dari peredaran untuk mengurangi total supply koin yang ada di pasar.Koin yang telah dibakar pun tidak bisa digunakan lagi, Be-emers. Prosesnya pun harus melibatkan sang pengembang. Awalnya, token akan dimasukkan ke dalam Wallet, yang mana token tersebut dibekukan dan tidak akan bisa diambil kembali.
Wallet tersebut juga sering disebut dengan eater address. Nah, setelah itu, status koin akan dipublikasikan di blockchain.
Proses Coin Burning
Ada beberapa variasi cara dalam proses coin burning. Cara-cara tersebut pun juga bergantung pada tujuan coin burning itu sendiri. Ada beberapa pengembang yang menggunakan satu kali tahapan pembakaran setelah ICO untuk menghapus token yang tidak terjual.Lalu, ada pengembang yang memproses coin burning dalam beberapa tahapan. Salah satu contohnya adalah seperti yang dilakukan oleh Binance. Mereka melakukan coin burning setiap tiga bulan sekali dengan tujuan untuk membakar token BNB sebanyak 100 juta token.
Mekanisme yang dilakukan akan berbeda-beda, Be-emers. Satu hal yang pasti adalah koin yang telah dibakar tidak akan bisa digunakan kembali dan akan dihapus dari peredaran, serta diperbaharui pencatatannya pada blockchain.
Keuntungan Coin Burning
Tau nggak sih, Be-emers, ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan jika melakukan coin burning, lho. Salah satunya coin burning dapat meningkatkan nilai koin itu sendiri.Berbeda dengan mata uang fiat, kripto sendiri bersifat deflasi di mana supply koin kripto sudah tetap setelah mencapai jumlah pasokan yang ditentukan.
Contohnya yaitu Bitcoin yang memiliki persediaan tetap sebanyak 21 juta. Ketika permintaan meningkat, maka harga dari Bitcoin tersebut juga akan naik karena jumlahnya yang terbatas.
Demikian juga, ketika harga Bitcoin turun dengan adanya pembakaran, harga Bitcoin tersebut juga akan naik karena jumlahnya belum tentu bisa memenuhi demand yang turut meningkat.
Coin burning merupakan konsep yang efektif dalam menstabilkan nilai koin dan token, yang akhirnya bisa membawa keuntungan bagi investor berupa insentif yang lebih besar. Sama halnya dengan prinsip ekonomi, jika kuantitas berkurang, maka hal tersebut akan semakin berharga.
Komentar
06 Dec 2021 - 13:02
Menarik