Update Saham Bisnis Muda
Likes
Dibuka di zona merah, pergerakan IHSG pagi ini (10/7) masih cenderung fluktuatif nih, Be-emers. Di pembukaan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terjun 0,14 persen di level 5.045,83.
Meski begitu, sepuluh menit setelah pembukaan, IHSG kembali melonjak ke level 5.072,008. Namun, rupanya hal itu enggak bertahan lama. Pukul 10:00 WIB, IHSG kembali terjun 0,15 persen ke level 5.044,05.
Dari merahnya bursa di pembukaan perdagangan hari ini, diketahui 8 sektor di dalamnya bergerak negatif. Sektor Infrastruktur jadi yang paling tertekan dengan terjun 0,85 persen.
Sementara itu, engga cuma IHSG doang nih yang dibuka melemah. Bursa Asia juga diketahui langsung berada di zona merah di pembukaan perdagangannya hari ini.
Meski begitu, sepuluh menit setelah pembukaan, IHSG kembali melonjak ke level 5.072,008. Namun, rupanya hal itu enggak bertahan lama. Pukul 10:00 WIB, IHSG kembali terjun 0,15 persen ke level 5.044,05.
Dari merahnya bursa di pembukaan perdagangan hari ini, diketahui 8 sektor di dalamnya bergerak negatif. Sektor Infrastruktur jadi yang paling tertekan dengan terjun 0,85 persen.
Sementara itu, engga cuma IHSG doang nih yang dibuka melemah. Bursa Asia juga diketahui langsung berada di zona merah di pembukaan perdagangannya hari ini.
Kinerja Emiten
Sudah bukan rahasia lagi kalau di tahun 2020 ini, banyak emiten yang tertekan akibat terdampak pandemi Covid-19. Bukan hanya menekan operasional, kondisi keuangan sejumlah emiten juga tengah menjerit.
Kondisi keuangan yang mencekik tersebut disebabkan oleh kondisi emiten yang enggak mampu melunasi utang. Bahkan, sejumlah emiten juga berpotensi mengalami kebangkrutan.
Dari data di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 92 emiten yang telah mendapat notasi khusus. Enam di antaranya bahkan terancam pailit.
Emiten seperti ARII, SATU, MYRX, FINN, dan NIPS diketahui tengah mengajukan pembayaran utang. Alhasil, enam emiten tersebut mendapat notasi M.
Sementara itu, emiten perkebunan sawit GOLL bahkan mendapat label B karena adanya permohonan pernyataan pailit. Dilansir dari Bisnis.com, GOLL belum menyampaikan laporan kinerjanya sejak kuartal I/2019 lalu.
Adapun, kenyataan pahit yang dialami GOLL ini disebabkan oleh dua anak usahanya yang enggak mampu melunasi utang. Meski begitu, emiten yang sempat punya pertumbuhan laba di tahun 2014 itu diketahui sedang mencari investor buat memperbaiki kinerjanya.
Wah, apa yang akan kamu lakukan pertama kali saat mengetahui emiten jagoan kamu terancam pailit?
Cek juga yuk, kabar lain seputar saham di sini,
Kondisi keuangan yang mencekik tersebut disebabkan oleh kondisi emiten yang enggak mampu melunasi utang. Bahkan, sejumlah emiten juga berpotensi mengalami kebangkrutan.
Dari data di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 92 emiten yang telah mendapat notasi khusus. Enam di antaranya bahkan terancam pailit.
Emiten seperti ARII, SATU, MYRX, FINN, dan NIPS diketahui tengah mengajukan pembayaran utang. Alhasil, enam emiten tersebut mendapat notasi M.
Sementara itu, emiten perkebunan sawit GOLL bahkan mendapat label B karena adanya permohonan pernyataan pailit. Dilansir dari Bisnis.com, GOLL belum menyampaikan laporan kinerjanya sejak kuartal I/2019 lalu.
Adapun, kenyataan pahit yang dialami GOLL ini disebabkan oleh dua anak usahanya yang enggak mampu melunasi utang. Meski begitu, emiten yang sempat punya pertumbuhan laba di tahun 2014 itu diketahui sedang mencari investor buat memperbaiki kinerjanya.
Wah, apa yang akan kamu lakukan pertama kali saat mengetahui emiten jagoan kamu terancam pailit?
Cek juga yuk, kabar lain seputar saham di sini,
- Pemblokiran Netflix Usai, Gimana Prospek Emiten Pengembang Konten Lokal?
- Ini Alasan Bank BBKP Terima Penguatan Modal dari Kookmin Bank
- Emiten Agribisnis MGNA Berisiko Delisting
- Sempat Kena Suspensi, Ini Alasan Saham Perbankan ARTO Melesat
- Emiten Properti POLL Prediksi Pendapatan dan Laba Bersih Turun 75%
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.