Tarif Listrik Naik Per 1 Juli 2022, Ini 5 Cara Menghemat Listrik di Rumah (Sumber Gambar: vecteezy)
Likes
Pemerintah telah menetapkan tarif listrik naik per Jumat (1/7/2022). Dari keterangan resmi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana, kenaikan tarif listrik didasari dengan rasa keadilan, karena beberapa dari crazy rich masih menikmati tarif listrik yang disubsidi oleh pemerintah.
Berikut rincian kenaikan tarif listrik yang berlaku pada konsumen rumah tangga dan pemerintah:
-
Rumah tangga yang masuk golongan R2 ( 3.500 sampai 5.500 Va) sebesar 17,64 persen
- Rumah tangga yang masuk golongan R2 (6.600 Va ke atas) sebesar 17,64 persen
- Pemerintah yang masuk golongan P1 (6.600 sampai 200 KVA) sebesar 17,64 persen
- Pemerintah yang masuk golongan P2 sebesar 17,64 persen
- Pemerintah yang masuk golongan P3 (di atas 200 KVA) sebesar 36,61 persen
Baca Juga: Kejar Target Energi Terbarukan, PLN Dinilai Perlu Kembangnkan PLTN
Cara Menghemat Listrik di Rumah
Untuk mencegah banyaknya pengeluaran untuk listrik karena adanya kenaikan tarif listrik, maka bisa dilakukan dengan cara menghemat listrik. Berikut yang bisa dilakukan dengan cara menghemat listrik di rumah:1. Mencabut Kabel Elektronik yang tidak digunakan
Seringkali kita lupa mencabut kabel charger baik dari smartphone, laptop maupun lainnya. Faktanya jika kabel tersebut masih terhubung dengan stop kontak, maka listrik akan masih terus mengalir. Fenomena ini sering disebut dengan vampire power.
Mencabut kabel elektronik jika tidak digunakan
2. Melakukan Penghematan Pada Pemakaian Lampu
Cara yang berikutnya bisa kita lakukan dengan mengontrol pemakaian lampu jika dibutuhkan. Jika masih siang hari, maka anda bisa menggunakan sinar matahari.Kemudian, bisa juga mengganti lampu rumah dengan lampu LED (Light Emitting Diode). Melansir U.S. Department of Energy, Lampu LED memancarkan panas lebih sedikit.
Sehingga, bisa hemat energi dan juga bertahan lebih lama dari pada lampu lainnya. Bahkan, 30 kali lebih lama dari lampu pijar.
Menggunakan Lampu LED
3. Mengatur Pemakaian Alat Elektronik
Secara tidak sadar, terkadang anda pernah melakukan pemborosan dalam alat elektronik. Contohnya seperti penggunaan AC, Mesin Cuci, dan sebagainya. Kita harus bisa mengontrol pemakaian tersebut, karena daya yang dibutuhkan sangat besar sehingga bisa boros terhadap pengeluaran listrik.Cara menghematnya dengan mengatur intensitas pemakaian alat elektronik. Contohnya, mesin cuci digunakan dalam 1 minggu sekali.
4. Jangan Pernah Membiarkan Alat Elektronik Nyala Jika Tidak Digunakan
Pasti anda pernah membiarkan TV menyala? Padahal, TV tersebut tidak ditonton oleh anda. Sedangkan anda menyalakan TV tersebut agar ada suara untuk menemani anda.Jangan pernah anda membiarkan hal tersebut, karena akan membuat listrik anda menjadi boros. Jadi bijaklah dalam menyikapi tersebut.
Mematikan TV Jika Tidak Digunakan
5. Memanfaatkan Udara Sekitar dan Tanaman
Memanfaatkan Tanaman untuk Menghemat Listrik
Cara terakhir menghemat listrik yang sangat ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan udara di sekitar. Selain untuk menghemat listrik, memanfaatkan udara disekitar dengan membuka jendela ataupun pintu itu sangat berguna karena sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah untuk membunuh virus yang ada, mencegah terjadinya lembab, serta membasmi jamur yang ada di rumah.
Baca Juga: Erick Thohir Paksa Pakai Kompor Listrik, Memang Lebih Hemat Ya?
Selain cara tersebut, bisa dilakukan dengan memanfaatkan tanaman di dalam rumah. Tanaman dalam rumah bertujuan untuk menangkal polusi udara , sebagai aroma terapi, meningkatkan konsentrasi serta menjadi properti aesthetic rumah.
Itu adalah cara menghemat listrik di rumah demi mengurangi biaya pengeluaran listrik. Cobalah melakukan hal tersebut dengan bijak, agar kita bisa menjadi bagian agen perubahan untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan global.
Komentar
24 Nov 2023 - 08:29
Perasaan saya dihemat atau engga pemakaian nya ttep aja sehiti bayar listriknya
13 Jun 2023 - 08:41
Meskipun kita sudah melakukan hal-hal di atas, jika ternyata biaya pembayaran listrik kita tetap besar, maka harus dipikirkan supaya listrik tersebut sebagai investasi. Misalnya, kita yang awalnya pakai listrik buat hal-hal yang tidak jelas atau tidak produktif, diubah menjadi lebih positif. Bisa dengan membuka bisnis online, live untuk menjual barang, mengikuti kajian agama atau webinar dengan materi yang positif, dan lain sebagainya. Jadi, terbuangnya listrik justru menghasilkan ilmu dan pengetahuan yang bagus buat kita sendiri.