AVP External Communication Telkom Indonesia Sabri Rasyid. (Dokumentasi Tim BGTC 2022)
Likes
Melalui BGTC 2022, Telkom Indonesia mendorong generasi muda memanfaatkan infrastruktur mutakhir mereka, fiber optik, untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Bisnis Indonesia Goes To Campus (BGTC) 2022 sukses digelar di Universitas Hasanuddin, Makassar, pada Jumat, 30 September 2022.
Gelaran ini menghadirkan perusahaan teknologi informasi dan telekomunikasi pelat merah, Telkom Indonesia.
Melalui acara ini Telkom Indonesia menjabarkan infrastrukturnya yang sudah dimutakhirkan yaitu fiber optik.
Infrastruktur Fiber Optik
Dilansir dari situs resmi IndiHome Telkom Indonesia, fiber optik adalah salah satu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik.
Kabel ini sangat halus (diameter 120 mikrometer, lebih kecil dari rambut manusia) dan digunakan sebagai media transmisi.
Kabel ini bisa mentransmisikan sinyal cahaya dari lokasi satu ke lokasi lainnya dengan kecepatan yang optimal.
Transmisi bisa dilakukan dengan kecepatan tinggi karena sistem kerjanya menggunakan pembiasan cahaya.
Dilansir dari Bisnis.com, AVP External Communication Telkom Indonesia Sabri Rasyid mengatakan saat ini pihaknya memiliki 170.035 km fiber optik yang terdiri dari 105.335 km kabel laut domestik dan 64.700 km kabel laut internasional.
Baru-baru ini Telkom juga telah membangun kabel laut di Manado yang bisa menunjang akses komunikasi di Indonesia Timur. Harapannya jika kabel laut Batam terganggu, akses digital di bagian timur Indonesia tidak ikut terganggu.
Penggunaan fiber optik membuat Telkom dengan produk IndiHome tersebar luas di Indonesia. Kurang lebih ada 499 IndiHome yang tersebar di kabupaten/kota.
Baca Juga: Telkom Disebut Bakal Kerjasama dengan SpaceX, Seperti Apa Satelit LEO Starlink Itu?
Fiber Optik untuk Penghasilan Tambahan
Sabri Rasyid dalam BGTC mengatakan bahwa infrastruktur yang telah disediakan oleh Telkom Indonesia harus bisa dimanfaatkan khususnya oleh generasi muda.
Apalagi dengan digitalisasi saat ini, kreativitas generasi muda bisa lebih tumbuh. Sabri menyarankan kreativitas ini harus bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Contoh yang paling mudah dilakukan oleh generasi muda adalah dengan menjadi admin sebuah UMKM. Saat ini ada banyak sekali UMKM yang sudah mulai ke arah digital.
Sayangnya mereka kekurangan tenaga admin, padahal itu menunjang pemasaran. Generasi muda yang tumbuh dalam digitalisasi harus bisa memanfaatkan situasi ini dengan bantuan infrastruktur yang ada.
Hal ini didukung perkembangan UMKM yang semakin positif tiap tahunnya. Sabri mencontohkan Sulawesi Selatan, data UMKM menunjukkan perkembangan fantastis.
Dari yang semula hanya 1,2 juta UMKM pada 2020, berkembang pesat menjadi 1,56 juta UMKM pada 2021 lalu.
"Manfaatkan untuk mencari uang, memberdayakan hp untuk jualan, bikin iklan dengan foto, teks sebagai pelengkap. Saya harap anak muda kita bisa memanfaatkan itu dari fasilitas infrastruktur kami," tambahnya.
Baca Juga: UMKM Menjadi Jembatan Nyata Pemuda dalam Memulai Usaha
Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.