El Clasico: Semua Berhenti ketika Peluit Permainan Berbunyi

El Clasico. (Ilustrasi: Pinterest)

Like

Laga sepakbola yang paling ditunggu di dunia adalah laga El Clasico. Sejarah El Clasico dimulai pada laga  di Stadion Old Trafford Inggris pada 13 Mei 1902.

Pada laga El Clasico kala itu Barca menang 3-1 atas Real Madrid. Selanjutnya pada semi final Copa del Generalisimo tahun 1942-1943, Real Madrid menang dengan agregat 11-2 yang merupakan rekor gol agregat terbanyak di pertandingan El Clasico.

Semakin lama semakin panas laga di setiap pertemuannya. Persaingan sang mega bintang di dalamnya hingga intrik politik selalu ada disetiap laga.

Ini membuat banyak pengamat mengatakan “Jika pluit permainan berbunyi, serasa bumi berhenti selama 2x45 menit.”

Dengan kata lain tidak ada aktivitas yang lebih baik dibanding menonton pertandingan Real Madrid dan Barcelona.


Sejarah mengambarkan betapa panasnya setiap laga yang dimainkan. Top score saat ini masih di pegang pemain terbaik sepanjang masa, yaitu Lionel Messi.

Baca Juga: Siapa Sangka, Pelatih Barcelona Justru Termotivasi Atas Kepergian Messi

Ia berhasil mengemas 26 gol dan 14 assist dalam sejumlah penampilannya. Selanjutnya ada nama Cristiano Ronaldo atau yang lebih di kenal CR7, pemilik takhta nomor 7 di Real Madrid berhasil mengemas 18 gol ke gawang Barcelona.

Dua pemain tersebut membuat laga el clasico selalu dinanti. Meskipun kedua pemain legendarisnya telah berpindah tim, El Clasico masih menarik untuk dibahas dengan berbagai sisi.
 

Kontroversi El Clasico


Laga ini sarat akan kontroversi, mulai dari pelemparan kepala babi hingga momen paling menarik sang entrenador Real Madrid kala itu, Jose Mourinho, yang sengaja mencolok mata Tito Vilanova.
 

1. Kepala Babi untuk Pengkhianat Bernama Luis Figo

 

Luis Figo. (Foto: Pinterest)


Barcelona merupakan sekolah bagi Luis Figo dalam mengasah kemampuannya bermain bola. Kala itu Luis Figo disanjung bagaikan raja di Barcelona, ia dikenal sebagai pemain dengan pergerakan mematikan dan tendangan akurat.

Tapi ia justru rela berpaling paling dari Barcelona menuju Real Madrid dengan total biaya transfer 60 juta euro pada 2000. Keputusan tersebut membuat suporter Barcelona murka.

Kekesalan suporter Barcelona memuncak dan pembalasan terjadi pada laga El Clasico, di Camp Nou, 22 November 2002. 

Kekesalan suporter Barcelona memuncak kala itu ketika Figo mengambil tendangan sudut untuk Real Madrid. Saat sedang mengukur dan bersiap mengambil ancang-ancang, dari kursi penonton terjadi hujan an barang-barang yang ditujukan untuk melukai Figo.

Figo mendapatkan lemparan berbagai benda seperti korek api, botol minuman keras, hingga yang paling parah adalah kepala babi.

Serangan tersebut didalangi oleh suporter garis keras Barca, Els Boixos Nois. Dalam kasus tersebut Kepala babi bisa dibaca sebagai simbol untuk seorang pengkhianat. Lebih jauh, kepala babi bisa dimaknai sebagai ancaman untuk nyawa.
 

2. Jose Mourinho dengan Segudang Perilakunya

 

Jose Mourinho. (Foto: Pinterest)


Laga Piala Super Spanyol antara Barcelona melawan Real Madrid melahirkan kontroversi yang tidak kalah menarik dibanding pelemparan kepala babi ke pada Luis Figo.

Pertandingan ini juga menampilkan momen kontak fisik. Pada pertandingan itu, Jose Mourinho terlihat dengan sengaja mencolok mata asisten pelatih Barca, Tito Vilanova yang membuat laga semakin memanas.

Baca Juga: Boyong Ronaldo, Al-Nassr Cuan Rp2,4 T dari Jual Jersey 48 Jam!

Dalam aksi tersebut Jose Mourinho itu membuat para pemain Barcelona menjadi marah. Peristiwa semakin panas kala sang entrenador Real Madrid tersebut tak mengakui apa yang dia perbuat.

Mourinho malah menyatakan bahwa dialah yang menjadi korban pada akhir pertandingan dan mendapat provokasi dari tim Barcelona.
 

3. Rasis yang Memicu Amarah Mesut Ozil

 

Mesut Ozil. (Foto: Pinterest)


Duel El Clasico antara Barcelona melawan Real Madrid selalu meninggalkan cerita yang saat ini masih jadi perdebatan. Salah satunya saat kedua tim ini bentrok di Piala Super Spanyol, 17 Agustus 2011 silam.

Dalam duel di Camp Nou pada saat itu, Barcelona sedang memenangkan pertandingan 3-2 melawan Ronaldo CS. Di masa injury time, terjadi keributan yang melibatkan seluruh pemain dan dipicu bentrok antara Ozil dan Villa.

Ozil kala itu merasa bahwa Villa dengan jelas menghina agama yang dia anut. Walaupun masalah tersebut masih masih dalam penyelidikan, akhirnya Ozil angkat bicara mengenai insidennya dengan David Villa.

Namun, mantan pemain Schalke 04 itu tidak menjelaskan secara detail alasan kemarahannya. Konflik bermula dari tekel keras Marcelo terhadap Cesc Fabregas.

Wasit memberikan kartu merah pada Marcelo, setelah itu terjadi cekcok antara sejumlah pemain. Tapi yang paling menyita perhatian adalah keributan antara Mesut Ozil dan David Villa sampai mereka diganjar kartu merah.

Namun sampai saat ini masih belum ada informasi yang pasti apa yang dikatakan Villa kepada Ozil hingga tersulut emosinya. Pemain asal Jerman ini sampai harus ditenangkan  pemain lainnya. Padahal, Ozil dikenal sebagai sosok yang santun dan jarang terlihat emosi.

Banyaknya momentum pada El Clasico membuat pertandingan itu jadi yang paling ditunggu, mungkin sama banyaknya dengan final NBA hingga final NFL.

El Clasico selalu menjadi kiblat pertandingan sepakbola yang membawa sejarah hingga cerita di setiap laganya.

Pertandingan El Clasico selanjutnya selalu ditunggu untuk membuat dunia terhenti sementara dan menyaksikan duel yang penuh intrik dan politik, Real Madrid dengan Spanyol dan Barcelona dengan Catalunya.

Kalau kamu dukung siapa Be-Emers, Barca atau Real Madrid?

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.