Naik Kelas, Indonesia Masuk Kembali ke Negara Berpenghasilan Menengah Atas!

Bank Dunia pada bulan Juli 2023 telah kembali mengakui Indonesia sebagai upper middle income countries.

Like

Horee, Be-emers! Indonesia telah resmi naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah atas. Kita patut bangga dengan pencapaian ini.

Bank Dunia baru saja merilis klasifikasi terbarunya, dan Indonesia berhasil masuk dalam kategori upper middle income country. Meski begitu, perjalanan kita untuk menjadi negara maju masih cukup panjang.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna mengenai Laporan Semester I Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (3/7/2023), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Bank Dunia pada bulan Juli 2023 telah kembali mengakui Indonesia sebagai bagian dari kelompok pertumbuhan ekonomi upper middle income countries.

Hal ini menunjukkan adanya proses pemulihan yang cepat setelah Indonesia mengalami penurunan dalam kelompok growth lower middle income countries pada tahun 2020 akibat dampak pandemi.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu tinggi pada tahun 2022, perekonomian Indonesia sudah cukup mendekati kategori tersebut. Ini adalah kabar yang menggembirakan dan memberi kita optimisme bahwa mimpi menjadi negara maju semakin nyata.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa bangga dan bersyukur karena ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif di tengah gonjang-ganjing ekonomi global saat ini.

Baca Juga: Rp1000 Jadi Rp1? Ini Kajian Terkini BI Soal Redenominasi Rupiah!


Indonesia masuk negara berpenghasilan menengah ke atas lagi


Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia ke dalam kategori upper middle income country pada bulan Juli 2023. Ini menandai pemulihan yang cepat setelah kita turun ke kategori lower income countries pada tahun 2020 akibat pandemi.

Bank Dunia melakukan klasifikasi negara berdasarkan GNI per kapita dalam empat kategori: low income (US$1.035), lower middle income (US$1.036 hingga US$4.045), upper middle income (US$4.046 hingga US$12.535), dan high income (di atas US$12.535).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp 19.588,4 triliun dengan PDB per kapita sebesar Rp 71 juta atau sekitar US$4.783,9.

Meskipun terdapat sedikit perbedaan antara data BPS dan Bank Dunia, tetapi tetap sama-sama menyimpulkan bahwa Indonesia masuk dalam kategori upper middle income.

Bank Dunia menjelaskan bahwa perubahan kategori Indonesia ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat sebesar 5,31 persen (year-on-year/yoy).

Sebelumnya, Indonesia sudah pernah masuk ke dalam kelompok negara menengah atas pada tahun 2019. Namun, akibat pandemi Covid-19 yang menghantam dunia, Indonesia kembali turun ke kategori menengah bawah selama dua tahun berturut-turut. Namun, saat ini, Indonesia kembali naik ke kelas menengah atas.

Meskipun demikian, pendapatan per kapita Indonesia saat ini masih jauh dari target negara berpenghasilan tinggi, yaitu negara dengan rata-rata pendapatan masyarakat di atas US$ 13.845. Untuk mencapai mimpi menjadi negara maju, Indonesia harus melalui perjuangan yang cukup berat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berulang kali menegaskan bahwa Indonesia sedang berjuang keras untuk mengangkat derajatnya dari negara berkembang menjadi negara maju.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mewujudkan industri hilirisasi yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengangkat Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

Baca Juga: Dari Mana Saja Sumber Pendapatan Negara Indonesia?


Lalu, apa saja yang perlu dilakukan oleh Indonesia agar dapat menjadi negara maju?


Untuk mencapai tujuan menjadi negara besar kelima di dunia pada tahun 2045, Indonesia perlu memiliki sumber daya manusia, infrastruktur, dan kekuatan ekonomi yang kuat. Ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi, yang umumnya dimiliki oleh negara maju.

Ada banyak hal yang perlu dilakukan agar Indonesia dapat naik ke level negara berpendapatan tinggi. Pendapatan per kapita sangat mempengaruhi tingkat kemakmuran masyarakat. Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin rendah tingkat kemiskinan.

Selain itu, negara maju umumnya memiliki lebih banyak komoditas ekspor daripada impor. Hal ini menunjukkan bahwa negara tersebut mampu memproduksi produk unggulannya dengan menggunakan teknologi yang maju dan sumber daya yang memadai.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika negara maju mampu menghasilkan komoditas unggulan dan mengekspornya ke negara lain. Hal ini juga menjadi harapan Jokowi dalam upaya hilirisasi yang sedang dilakukan saat ini.

Selain itu, untuk menjadi negara maju, industri Indonesia juga harus maju. Namun, data menunjukkan bahwa pertumbuhan industri pengolahan selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi (2015-2022) hanya mencapai 3,3 persen rata-rata. Bahkan, pertumbuhan pada periode 2020-2022 hanya sebesar 2,05 persen.

Padahal, target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah mencapai pertumbuhan industri pengolahan sebesar 6,2-6,5 persen.

Maka dari itu, fokus pembangunan industri harus tertuju pada industri pertambangan dan hilirisasi. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menyusun peta jalan hilirisasi di Indonesia hingga tahun 2040.

Salah satu poin penting dalam peta jalan tersebut adalah investasi hilirisasi yang mencapai US$545,3 miliar atau sekitar Rp 8.200 triliun dengan kurs Rp 15.200/US$ hingga tahun 2040.

Dalam perjalanan menuju mimpi menjadi negara maju, Indonesia masih memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun, dengan semangat dan upaya yang terus menerus, Indonesia memiliki potensi untuk meraih prestasi yang lebih besar.

Kita semua berperan penting dalam mewujudkan mimpi ini, dengan memperkuat ekonomi, membangun infrastruktur yang berkualitas, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Bersama-sama, kita bisa membuat mimpi menjadi kenyataan, dan Indonesia akan menjadi negara maju yang diimpikan.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.