Ingin Punya Keahlian Khusus? Begini Cara Mengasahnya tanpa Rasa Tertekan

Mengasah skill biar jadi ahli juga bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan kok! Sumber gambar: pixabay

Like

Kita seringkali terkesan ketika melihat seorang ahli sedang bekerja. Bisa nggak sih, kita mengasah keahlian kita tanpa merasa stress berlebihan?

Seringkali juga kita secara tidak sadar akan berkata,

"Kok bisa seperti itu ya?", atau "ahlinya…",  atau "kerennya…", dan seterusnya.


Eits, tapi jangan salah, meski terlihat sederhana, mengagumi keahlian seseorang juga memberi dampak positif buat kita lho!

Dampak positif tersebut antara lain, pertama, kita terilhami orang tersebut untuk menjadi ahli juga. Kedua, kita jadi diingatkan kembali ke dalam suatu fakta, bahwa untuk menjadi ahli butuh kerja keras dan pengorbanan.

Ketiga, sebagai makhluk material kita jadi sadar juga, penghasilan orang yang sudah ahli biasanya berbanding lurus dengan keahliannya. Semakin tinggi keahlian seseorang, akan semakin tinggi juga penghasilannya.

Baca Juga: Cara Jadi Hebat Walaupun Bakat Minim, Mau Tau?


 

Cara Mengasah Keahlian tannpa Rasa Tertekan 

Meskipun benar bahwa mengasah keahlian bisa menjadi proses yang menantang dan membuat stres. Namun, ada beberapa cara untuk melakukannya tanpa mengalami stres yang berlebihan kok, yuk simak! 

 

1. Cuma Kita yang Tahu Diri Kita Sendiri

Mendengarkan orang lain perlu, tapi jangan sampai berlebihan dimasukkan ke hati. Kita lah yang tahu diri kita sendiri. Jika ada seseorang yang mencoba untuk mengkritik kita, terima saja, tapi kita tetap fokus mengasah keahlian kita.

Sebaliknya, jika ada seseorang yang mencoba memuji kita, anggaplah itu sesuatu yang baik, penyemangat kita untuk jadi lebih baik dan sempurna lagi. Namun, jangan sampai terus kita terlena dan berhenti mengasah keahlian kita, karena kita merasa sudah sempurna. 

 

2. Jangan Membandingkan dengan Orang Lain

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, apalagi yang sudah ahli, memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, memang mereka akan memacu semangat kita untuk berlatih lebih giat lagi.

Namun, sisi negatifnya, kita akan merasa rendah diri, merasa tidak ada kemajuan, dan merasa apa yang kita kerjakan selama ini sia-sia. 

Contohnya begini, ada seorang pemahat kayu yang sudah ahli, hasil pekerjaannya otomatis sudah halus dan sempurna, karena dia ahli. Sedangkan kita sebagai pemahat kayu pemula pemula, mungkin hasilnya masih kasar dan kurang di sana-sini.

Jika kita hanya fokus ke pemahat kayu yang sudah ahli, kita jadi rendah diri dan kehilangan fokus, bahkan kehilangan semangat. Jadi, fokuslah pada diri sendiri.

 

3. Cari Komunitas yang Minatnya Sama

Kita seringkali merasa menjadi makhluk aneh, ketika kita tidak berada di komunitas yang minatnya sama dengan kita. 

Contoh, orang lain di sekitar kita, baik keluarga atau teman-teman kita, pekerjaannya hanya memantau layar hp, baik Facebook, Twitter dan sebagainya. Tetapi, kita yang sedang mengasah keahlian memahat kayu, harus bekerja keras dengan terus berlatih untuk memahat kayu tersebut.

Itu akan membuat kita bertanya kepada diri kita sendiri, "Kok aku bekerja sekeras itu ya?", "Kok mereka memandangku sebagai orang aneh yang terus memahat kayu ya?", dan sebagainya.

Hal itu toxic buat kita. Namun, akan berbeda kalau kita bergabung ke grup atau komunitas memahat kayu.

Kita akan mendapati teman-teman, semua orang yang ada di grup itu, juga tidak banyak melakukan kegiatan lain, selain memahat kayu. Bahkan, hal itu akan membuat kita yang berlatih terus, sepanjang hari, tidak kenal waktu, akan merasa normal, dan tidak merasa aneh lagi.

Baca Juga: Softskill atau Hardskill? Ketahui Pengertian, Contoh, dan Cara Meningkatkan dari Keduanya

 

4. Cari Ajang Pameran yang Paling Mudah 

Mengasah keahlian juga butuh ajang untuk memamerkan hasil keahlian kita. Contoh, sebagai pemahat kayu, kita juga perlu mengikuti pameran untuk memamerkan hasil pahatan kita.

Meski demikian, ikutilah pameran yang tidak banyak syarat (misalnya: harus memiliki pengalaman minimal lima tahun, harus sudah pernah juara, dan sebagainya) yang membuat kita pusing, dan berakhir dengan mengundurkan diri tidak jadi mengikuti pameran tersebut.

Ikuti lah dahulu pameran yang tidak memerlukan banyak syarat, yang mudah. Sehingga, kita tetap enjoy melakukannya!

 

5. Istirahat dan Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Berfokus pada perjalanan, bukan tujuan, dapat membantu mengurangi tekanan dan stres.

Selain itu, memberikan waktu kepada diri sendiri untuk istirahat juga sangat penting. Ini dapat membantu mencegah kelelahan dan mempertahankan motivasi.

 

6. Merayakan Kemenangan Kecil dan Mengakui Kemajuan

Kita seringkali juga tidak adil kepada diri kita sendiri. Kalau ada cacat sedikit kita mengadili dan menghakimi kita dengan begitu keras.

Tetapi ketika ada kemajuan, kita menganggapnya sebagai hal biasa, hal normal yang memang seharusnya terjadi 

Jangan seperti itu. Berilah hadiah kepada diri kita sendiri, meskipun hanya mendapat kemajuan kecil. Ini juga dapat membantu menjaga proses mengasah keahlian kita tetap menyenangkan dan bebas stres.


Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.