Jangan Sepelekan Damage dari Mental Abuse Ini!

Mental abuse bisa terjadi oleh siapa saja (Foto: Canva)

Like

Perkembangnya zaman, kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat manusia mulai sadar bahwa menjaga kesehatan mental merupakan hal yang penting. Berbagai media informasi bisa dengan mudah didapatkan, begitupun pengetahuan di bidang ilmu psikologi.

Istilah mental health tentunya sudang tidak asing lagi ya buat Be-emers, begitu juga dengan mental abuse atau bahasa simplenya adalah kekerasan mental. Lalu seberapa besar dampak dari mental abuse bagi seseorang?


Pengertian Mental Abuse


Mental abuse adalah kekerasan mental di mana seseorang akan bertindak dengan maksud menghina orang lain ataupun korbannya. Mental abuse sebenarnya bukan hanya dapat menyakiti psikis korban saja, bahkan bisa juga beserta dengan fisiknya.

Mental abuse bahkan bisa menimbulkan trauma yang berkepanjangan. Kekerasan mental ini bisa dilakukan oleh siapa saja loh, bahkan oleh orang terdekat kamu. Misalnya dalam relasi keluarga, pasangan, pertemanan dan juga lingkungan kerja.

Mental abuse dapat menyebabkan seseorang merasa terhina atau direndahkan atau menurunkan harga diri seseorang. Tidak hanya itu, mental abuse bisa dilakukan melalui verbal dengan bahasa, kata atau gestur yang nantinya memiliki dampak pada mentalnya.


Ciri-Ciri Mental Abuse



Be-emers agar kamu terhindar dr mental abuse, harus tau nih bagaimana cirinya. Yuk kita simak bersama.
  1. Adanya perilaku teratur atau terus-menerus berupa pernyataan yang merendahkan atau bahkan ancaman kepada korban.
  2. Pelaku berusaha membuat korban merasa tidak berharga dengan menghancurkan kepercayaan diri korban.
  3. Pelaku melakukan kesalahan dengan sengaja menimpahkan kesalahan tersebut padamu.
  4. Pelaku menolak tanggung jawab dalam bentuk apa pun atas konsekuensi dari tindakan atau kata-kata mereka
  5. Pelaku  terus-menerus menggunakan kamu sebagai kambing hitam.
  6. Pelaku kerap melakukan tindakan-tindakan untuk menjatuhkan mental korbannya, seperti menghina, tidak menganggap keberadaan, dan mengkritik korban secara fisik, contohnya yaitu dengan melakukan ejekan, memberikan nama panggilan yang merendahkan, pembunuhan karakter, mempermalukan korban di depan umum, meremehkan, mengolok-olok, menghina penampilan, dan sebagainya.
  7. Mengabaikan kebutuhan emosional dan mengisolasi korban dengan menutup komunikasi, melarang korban bersosialisasi, menolak disentuh dan tidak memberikan perhatian, tidak melakukan apa pun saat melihat korban menangis atau terluka.


Gaslighting Pada Mental Abuse


Dilansir dari sehatq.com, terdapat istilah gaslighting pada mental abuse. Istilah ini berarti upaya untuk memanipulasi sehingga korban mulai meragukan dirinya sendiri dan tidak berdaya.

Bahkan tak jarang pula saat seseorang yang melihat terjadinya kekerasan mental, tapi korban sendiri menyangkalnya. Aneh nya korban mungkin akan menolak untuk dibantu dan bahkan membela pelaku.

Begitulah cara gaslighting bekerja, pada kenyataan nya pelaku meyakinkan bahwa kesalahan ada pada korban dan kenapa korban layak mendapatkan perlakuan seperti itu. Gaslighting berfungsi agar pelaku dapat tetap mengontrol korban dan menjatuhkan mentalnya.

Penting diingat jika menyadari secepat mungkin kekerasan mental yang dialami akan memungkinkan kamu lebih cepat keluar dari hubungan yang tidak sehat itu. Dengan cepat keluar sama artinya kamu bisa mencegah terjadinya risiko lebih berat, misalnya seperti trauma ataupun depresi.

Bahkan mental abuse bisa saja merenggut nyawa korban apabila mengalami nya secara terus menerus. Segera keluar dari hubungan atau keadaan yang membuat pelaku dapat melakukan kekerasan mental kepada Anda.

Jika memungkinkan, putuskan semua hubungan dan jangan merasa bersalah. Mulai memprioritaskan diri sendiri dan apa yang penting sekaligus dapat membahagiakan diri sendiri.

Dan yang tidak kalah penting adalah jangan pernah berhubungan kembali dengan pelaku kekerasan mental, walaupun pelaku memberikan berbagai macam bujukan.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.