Menjadi Konsumen Cerdas: Cara Mengikuti Tren Tanpa Kehilangan Identitas

ilustrasi gaya, sumber Pixabay.com

Like

Media sosial, influencer, dan industri fashion terus mendorong kita untuk selalu up-to-date dengan apa yang sedang 'in' saat ini. Membuat banyak orang bergerak mengikuti arus mode terkini demi sebuah pengakuan komunitas dan dinilai sebagai seseorang yang selalu terdepan dalam segala hal.

Namun, sebenarnya tidak semua hal yang sedang tren dan viral itu cocok untuk kita. Ada kalanya hal tersebut justru menghadirkan sesuatu yang bernilai negatif.

Tidak bisa dipungkiri bahwa mengikuti tren bisa memberikan rasa percaya diri dan merasa 'termasuk' dalam pergaulan.

Baca Juga: Memanfaatkan Tren TikTok "Foolish One" untuk Pengembangan Diri

 

Risiko dan Dampak Negatif Mengikuti Tren

Namun, di balik keuntungannya, ada risiko dan dampak negatif yang mungkin kita alami tanpa disadari. Seperti beberapa hal berikut ini:


 

1. Boros

Salah satu sikap buruk yang sering terlihat dari orang yang terlalu mengikuti tren adalah keborosan. Selalu menginginkan barang-barang atau gaya hidup terbaru seringkali membuat seseorang menjadi boros.

Terbuai dengan janji-janji pemasaran dan keinginan untuk tampil 'sempurna' bisa membuat seseorang lupa akan nilai-nilai keuangan yang sebenarnya.

Tidak sedikit orang yang terseok-seok mengikuti tren hingga terseret-serer hutang. Jika sudah begini, tentu diri sendiri yang paling rugi.

 

2. Mudah Terbawa Arus

Selain itu, orang yang terlalu mengikuti tren juga cenderung gampang terbawa arus. Sebab, tidak memiliki prinsip yang kuat dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

Baca Juga: Ekonomi FOMO Bikin Kamu Tajir Enggak Ya? Ini Faktor dan Efeknya

Hal ini bisa menyebabkan hilangnya jati diri dan menjadi pribadi yang selalu bergantung pada pendapat orang lain.