10 Juta Generasi Z Menganggur, Ini 4 Solusinya!

pexels-polina-tankilevitch

Like

Generasi Z, merupakan mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini menghadapi tantangan besar dalam memasuki pasar kerja.

Banyak dari mereka terjebak dalam jerat pengangguran, (tidak sekolah maupun tidak bekerja) dengan berbagai faktor yang menyebabkannya.

Jika diungkap lebih rinci, jumlah Gen Z yang menjadi pengangguran atau tidak memiliki kegiatan berdasarkan data BPS (2021-2022) mencapai 9.896.019 orang pada Agustus 2023.

Generasi Z adalah kelompok yang paling terkena dampak pengangguran global, menurut data dari OECD. Pada tahun 2025, Gen Z akan mencakup sekitar 27% angkatan kerja

Bagi sebagian besar pekerja muda, kesehatan mental mereka telah mengganggu pekerjaan mereka: Satu dari lima orang tidak masuk sekolah atau bekerja dalam satu tahun terakhir.


18% merasa terlalu sibuk bahkan untuk melamar pekerjaan dan 12% tidak bisa menghadapi wawancara.

Baca Juga: Gen Z Rajin Internship: Membangun Pengalaman Karir dan Jejaring Profesional

 

Kelemahan Generasi Z

Anak-anak gen z sering kali mengalami gangguan kesehatan mental, misalnya mudah cemas, memiliki emosi yang labil, dan sulit untuk beradaptasi.

Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya kontrol dan pengawasan dari orang tua dalam hal penggunaan teknologi

 

Kelebihan Generasi Z

Fasilitas teknologi membuat anak-anak gen Z bisa belajar kapan dan di mana pun. Hal ini membuat anak-anak genrasi Z memiliki intelektualitas yang optimal, pengetahuan yang luas, juga bersikap terbuka, mampu menerima perbedaan, mandiri dan dapat melakukan banyak hal dalam waktu satu waktu atau disebut dengan multi-tasking.

 


Penyebab Pengangguran Generasi Z


1.Kurangnya Pengalaman: Banyak perusahaan mencari karyawan yang memiliki pengalaman kerja, namun Generasi Z seringkali kesulitan mendapatkan pengalaman ini karena minimnya kesempatan.

2.Kesenjangan Keterampilan: Cepatnya perkembangan teknologi membuat kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh Generasi Z dengan apa yang dibutuhkan oleh pasar kerja saat ini.

3.Persaingan yang Ketat: Dengan tingginya persaingan di pasar kerja, Generasi Z harus bersaing dengan para profesional yang lebih berpengalaman.