Swasembada Pangan: Mimpi atau Realita?

Ada dua faktor yang membuat swasembada pangan menjadi sulit dicapai. (Sumber Gambar: Pexels)

Like
Swasembada pangan sebuah istilah yang sering didengungkan di telinga masyarakat Indonesia. Swasembada pangan adalah program di mana suatu negara dapat memenuhi kebutuhan pokok pangannya sendiri. 

Swasembada pangan bisa dikatakan mimpi lama yang seolah masih terbentang jauh di depan mata. Pertanyaannya, mungkinkah swasembada pangan menjadi kenyataan? Atau hanya sebatas mimpi yang tak tergapai.
 
 

Menelusuri Jejak Menuju Kemandirian Pangan

Perjalanan menuju swasembada pangan bukanlah hal yang mudah. Diperlukan komitmen kuat dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, petani, hingga masyarakat.

Berbagai upaya yang telah dilakukan, namun masih banyak rintangan yang harus dihadapi. Ada dua faktor yang menghambat swasembada pangan, diantaranya:

1. Ketergantungan Pada Impor Pangan

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan pada tahun 2022 Indonesia masih mengimpor berbagai komoditas pangan seperti beras, jagung, kedelai, dan daging.
 
 

2. Rendahnya Produktivitas Pertanian

Rendahnya produktivitas pertanian disebabkan oleh berbagai faktor seperti keterbatasan akses terhadap teknologi dan infrastruktur, minimnya pengetahuan dan keterampilan petani, serta tingginya biaya produksi.