Ilustrasi Bitcoin (Sumber gambar: ultimatesecurecash.info)
Likes
Bitcoin (BTC), sebagai aset kripto terbesar dan paling terkenal di dunia, terus menarik perhatian dalam pasar keuangan global.
Namun, belakangan ini, perhatian terpusat pada kekuatan dukungan harga Bitcoin di sekitar level kritis $60,000, sementara pasar tampak mengabaikan data makroekonomi AS yang mempengaruhi sentimen umum.
Kinerja Harga Bitcoin dan Pengaruh Data PCE
Pada tanggal 28 Juni, harga Bitcoin mencatat pergerakan yang relatif stagnan di kisaran bawah $61,000 setelah jam perdagangan di Wall Street dibuka. Fokus utama adalah pada data terbaru dari Personal Consumption Expenditures (PCE) Index, yang merupakan indikator inflasi yang dipilih oleh Federal Reserve AS.Data tersebut menunjukkan bahwa PCE inti hanya tumbuh sebesar 2,6% secara tahun-ke-tahun, angka terendah sejak Maret 2021.
Baca Juga: Bertaruh di Pasar Finansial: Saham vs Kripto, Duel Cuan di Era Modern
Meskipun ada perlambatan dalam pertumbuhan harga konsumen yang diharapkan, pasar kripto, termasuk Bitcoin dan altcoin, tidak menunjukkan reaksi yang signifikan terhadap data ini.
Trader terkenal seperti Skew menyampaikan pandangannya bahwa meskipun data PCE lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, penjualan eceran yang menurun bisa menjadi faktor pemicu volatilitas di masa mendatang.
Faktanya, saham perusahaan besar seperti Nike mengalami penurunan hingga 17%, menunjukkan potensi dampaknya terhadap pasar finansial lebih luas.
Komentar
03 Jul 2024 - 10:12
Masih asing dengan bitcoin