Menghadapi Tantangan Pernikahan, Ini Tips dan Triknya dari Ahli

Mempersiapkan pernikahan perlu perhatian baik dari segi finansial hingga psikologi sumber gamr Freepik.com

Like

Be-emers, Sabtu kemarin kita mengikuti Women Story bersama Robbani Aulia, M.Psi., Psikolog. Acara ini mengangkat tema yang sangat relevan dan penting untuk kita: "Mempersiapkan Pernikahan yang Langgeng: Menghadapi Tantangan di Awal Pernikahan."

Tema ini menarik dan penuh wawasan, terutama bagi kita yang sedang atau akan memasuki fase awal pernikahan. Juga bagi kita semua, pasangan baru, pasangan laman.
 

Menghadapi Tantangan di Awal Pernikahan: Termin Kritis

Mengapa saya menyebut masa awal pernikahan sebagai termin kritis? Karena, Be-emers, di tahap ini kita berhadapan dengan banyak perubahan dan penyesuaian yang signifikan. Jika kita mampu mengatasi konflik-konflik di awal pernikahan, itu artinya kita sudah melewati salah satu fase paling menantang dalam hubungan pernikahan.

Membuat akar yang kokoh di awal pernikahan adalah kunci untuk membangun fondasi yang kuat bagi hubungan jangka panjang. Sebaliknya, jika kita gagal menavigasi tantangan awal, maka akan sulit untuk menciptakan pernikahan yang langgeng.

 

Realita Pernikahan vs Mitos Dongeng

Sejak kecil, kita sering dijejali dengan akhir dongeng yang manis, di mana pernikahan digambarkan sebagai akhir cerita bahagia untuk selama-lamanya.

Namun, kenyataannya berbeda. Pernikahan adalah pintu gerbang menuju babak kehidupan baru, penuh dengan misteri dan tantangan yang belum pernah kita alami sebelumnya.


Kita tidak bisa menyamakan cerita hidup kita dengan cerita hidup orang lain, setiap pasangan memiliki dinamika uniknya masing-masing.
 
 

Kunci Utama: Komunikasi Efektif

Satu jam bersama Robbani Aulia, M.Psi., penuh dengan wawasan berharga. Dari banyak materi yang disampaikan, saya ingin mengerucutkan pembahasan pada satu poin kunci: komunikasi sebagai kunci menghadapi tantangan di awal pernikahan.
 

Mitos Perubahan Pasangan Setelah Menikah

Sering kali kita mendengar kalimat seperti, "Dia berubah setelah menikah," atau lebih spesifik lagi, "Karakter aslinya baru kelihatan setelah menikah." Namun, apakah benar demikian? Sebenarnya, pasangan kita tidak berubah setelah menikah.

Yang terjadi adalah kita mulai melihat sisi-sisi pasangan yang sebelumnya tersembunyi di balik batasan-batasan hubungan pra-nikah. Setelah menikah, batasan-batasan tersebut menghilang, dan kita mulai mengenali jati diri pasangan yang sesungguhnya.

Ketidaksiapan menerima realitas ini atau ekspektasi yang tidak sesuai bisa memicu konflik.