Digiland 2024: Pentingnya Memanfaatkan AI hingga Bagaimana Pelaksanaan Transformasi Hijau?

5 Tema Inspiratif dari Sesi Digiland Conference di Digiland 2024 (sumber: dokumentasi pribadi)

Like

Be-emers, tahu enggak sih kalau teknologi dan digitalisasi merupakan sebuah kesatuan. Menurut pendapat kalian gimana, setuju atau tidak?

Kedua hal tadi ibarat dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Di satu sisi banyak yang menganggap sebagai peluang menjanjikan, tetapi di sisi lain tidak sedikit pula yang menjadikannya sebagai tantangan.
 
Satu paragraf di atas kiranya merupakan sedikit gambaran yang penulis simpulkan dalam kata sambutan yang disampaikan oleh Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah saat membuka perhelatan Digiland 2024: Elevating Your Future pada Sabtu lalu (27/7) yang berlangsung di stadion Tennis Indoor, kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
 
Rasa penasaran penulis di atas akhirnya terjawab sudah pada sesi Digiland Conference yang merupakan salah satu rangkaian acara Digiland 2024.

Alasan kenapa Telkom Indonesia menginisiasi Digiland setiap tahunnya adalah ingin mengajak generasi muda berinovasi melalui digitalisasi.
 
Sebagai informasi, sesi Digiland Conference merupakan agenda rutin yang digelar sejak tahun 2020 sekaligus menandai kegiatan puncak hari jadi Telkom Indonesia.

Nah, tepat di usia yang menginjak 59 tahun ini, Digiland 2024 mengadakan rangkaian konferensi bertajuk Elevating Your Future. Kebetulan penulis dan beberapa rekan dari komunitas Bisnis Muda turut hadir dan menyimak jalannya setiap sesi konferensi tersebut.

 
Sesi konferensi yang dikemas dalam bentuk talkshow ini mengundang para pembicara dan moderator mulai dari pegiat seni, pelaku bisnis dan praktisi dari Telkom.

Pada sesi temu wicara diskusi berlangsung secara interaktif dibahas bagaimana peluang dan tantangan digitalisasi khususnya bagi generasi muda di era disrupsi digital saat ini.
 
Pada Digiland Conference kali ini mengangkat 5 tema inspiratif yang memang bermanfaat bagi kebutuhan para peserta yang kebanyakan berasal dari kalangan anak muda, mulai dari generasi milenial, gen Z dan alpha.


1. Elevating Your Future-Artificial Intellegence sebagai Peluang dan Tantangan

Paparan Cinta Laura tentang Pemanfaatan teknologi AI di era digital (dokpri)

 

Digiland Conference menghadirkan lima sesi talkshow dengan tema utama yaitu “Rising Above The Uncertainties” yang dibuka dengan sesi Elevating Your Future.

Dipandu oleh Azizah Hanum sebagai moderator, dengan pembicara Mas Fajrin Rasyid selaku Direktur Digital Business Telkom Indonesia, pegiat seni dan sociopreneur Cinta Laura, dan Founder of VCGamers UpBanx & ModalRakyat Wafa Taftazani.
 
Pada sesi ini, para narasumber memberikan wawasannya mengenai cara menyikapi dan memanfaatkan Generative AI untuk berkarya dan meningkatkan produktivitas. Cinta Laura menyampaikan teknologi AI dapat menjadi sebuah thread (ancaman) jika kurang dimaksimalkan dengan baik, terutama di bidang pendidikan.
 
Menurut Cinta tidak bisa dipungkiri lagi, saat ini AI sudah menjamur di mana saja. Tidak hanya melulu bicara tentang Chat GPT atau MidJourney misalnya, tapi kini sudah banyak aplikasi foto atau editing video yang dibenamkan fungsi AI.
 
Permasalahan muncul ketika banyak orang yang berpikir bahwa AI bisa menggantikan tugas otak manusia sehingga mereka jadikan sebagai jalan pintas (short cut) akhirnya jadi malas dan tidak kreatif. Seperti contohnya memanfaatkan Chat GPT untuk mengerjakan tugas kuliah atau membuat riwayat hidup untuk melamar pekerjaan mereka. Hal ini sangatlah berbahaya sehingga melenceng dari fungsi yang seharusnya.
 
Di sisi lain, Wafa menjelaskan AI merupakan hal yang tidak bisa dihilangkan begitu saja. Oleh sebab itu, penting bagi setiap orang untuk dapat meningkatkan kapasitas skill atau kemampuan yang dimiliki agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Jadi pada prinsipnya AI adalah sesuatu yang tidak bisa dibendung lagi, namun kita mau tidak mau hidup berdampingan dengan AI.
 
Mas Fajrin Rasyid juga menjelaskan, kalau sebenarnya AI memiliki dampak positif dalam meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam pemrosesan dan analisis data, terutama dalam meningkatkan pengalaman pelanggan.

Penggunaan AI khususnya dalam dunia pekerjaan dapat memberikan hasil yang lebih bagus, dibandingkan pekerjaan yang tidak dibantu dengan AI sama sekali.
 
Pihak Telkom sendiri telah menerapkan dan menggunakan teknologi AI, khususnya yang berkaitan dengan customer service agar dapat memberikan pelayanan yang semakin maksimal kepada pelanggan dan juga memperbaiki proses bisnis.
 

2. Elevating Your Enterprise-Strategi Bisnis di Era Digital

Elevating your Enterprise (Foto DokPri)

Selanjutnya, sesi Elevating Your Enterprise dengan topik bahasan Building Future Enterprise: How to Keep Up in the Digital Era mengupas pengalaman para pembicara dalam berinovasi dan menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi dalam berbisnis di era digital. Sesi ini dihadiri oleh pegiat seni & konten kreator, Denny Sumargo alias Ko Densu, CEO Maka Group & Founder Toko Kopi Tuku, Andanu Prasetyo serta Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia, Ibu FM Venusiana R. 

Pada talkshow ini, para peserta termasuk penulis memperoleh wawasan atau insight baru mengenai kondisi bisnis saat ini serta berbagai pengalaman praktis yang dapat dijadikan pembelajaran bagi kita untuk berbisnis. Mereka membagikan kiat-kiat bagaimana memanfaatkan teknologi digital justru sebagai jembatan untuk memperluas jangkauan peluang bisnis.

Salah satu contoh digitalisasi saat ini yang dilakukan Telkom yaitu Padi UMKM. Melalui Padi UMKM, Telkom tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan sendiri, namun juga kepada pihak-pihak lain yang terlibat, seperti UMKM. Melalui Padi UMKM, banyak UMKM yang merasa terbantu karena membuat bisnis semakin efisien dan dapat meningkatkan produksi.