Kebanjiran Informasi Lewat Media Sosial, Menguntungkan atau Menyesatkan?

Kebanjiran informasi lewat media sosial kira-kira menguntungkan atau justru menyesatkan? freepik-view-messy-office-worspace-with-personal-computer

Kebanjiran informasi lewat media sosial kira-kira menguntungkan atau justru menyesatkan? freepik-view-messy-office-worspace-with-personal-computer

Like

Banyaknya Informasi Ciptakan Kemiskinan Perhatian!   Herbert A Simon


Di era digital ini, informasi mengalir tanpa henti. Setiap detik, ribuan artikel, video, dan pesan baru muncul di internet, memberikan kita akses yang tak terbatas pada berbagai topik.

Bahkan survei mengatakan bahwa orang Indonesia mengakses media sosial selama hampir  3 jam 14 menit per hari atau 81% dihabiskan waktunya untuk mengakses setiap hari. 

Bayangkan berapa ratus ribu info dibaca.  Apakah itu bermanfat?

Namun, apakah kebanjiran informasi ini selalu bermanfaat? Nyatanya, tidak semua informasi yang kita terima berguna atau relevan. Banyak info yang beredar justru tidak bermanfaat, bahkan bisa menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan kita.

Baca Juga: KOL sebagai Strategi Pemasaran Digital, Gimana Prospeknya?


Salah satu dampak dari banjir informasi adalah munculnya perasaan kewalahan. Terlalu banyak informasi dapat membuat kita kesulitan memutuskan mana yang penting dan mana yang bisa diabaikan.

Fenomena ini dikenal sebagai "information overload" atau kelebihan informasi. Ketika kita terlalu banyak menerima informasi, otak kita menjadi jenuh, dan ini bisa mengurangi produktivitas serta efektivitas dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Di sinilah pentingnya "the power of choice" atau kekuatan untuk memilih. Dengan banyaknya informasi yang tersedia, kita harus bijaksana dalam memilih apa yang akan kita konsumsi.