Produksi emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Sumber gambar: logammulia.com)
Likes
Sebagian lagi, berusaha mendapatkan pemasukan dengan semakin giat atau bahkan mulai berjualan. Intinya, berbagai cara dilakukan untuk bisa mendapatkan penghasilan.
Selain tiga hal di atas, sebenernya kita juga bisa mendapatkan penghasilan dengan cara yang saat ini juga sudah mulai dikenal oleh banyak orang, yaitu dengan berinvestasi. Dalam tulisan ini, penulis menyarankan agar pembaca berinvestasi emas.
Namun, sebelum masuk ke dalam pembahasan inti, ada baiknya terlebih dahulu pembaca mempersiapkan dengan matang keuangan untuk berinvestasi.
Sangatlah penting bagi setiap pembaca untuk menghitung keuangan yang dimiliki. Ada berapa besar modal, baik itu uang tersimpan (tabungan) atau uang yang sudah pasti akan didapat (umumnya gaji). Bila pembaca merupakan mahasiwa dan mendapat bantuan beasiswa, masukkan juga besaran beasiswa yang akan didapat.
Setelah itu, hitunglah keperluan (yang benar-benar dibutuhkan) yang akan menjadi pengeluaran, sebisa mungkin perkecil pengeluarannya. Setelah itu, baru tentukan besaran uang yang ingin diinvestasikan ke dalam emas.
Investasi emas merupakan investasi jangka panjang yang memiliki risiko kerugian paling kecil. Dalam investasi emas, sudah umum diketahui bahwa harga jual kembali (buyback) emas untuk mendapat keuntungan, pasti akan tinggi dari harga beli.
Bukan berarti, harga emas tidak akan turun. Harga emas sewaktu-waktu memang bisa turun, Namun, tidak turun harga secara signifikan atau tidak turun harga besar-besaran layaknya diskon akhir tahun!
Dalam hal ini, perlu mendapat penekanan bahwa investasi emas adalah investasi jangka panjang. Perlu menjadi kesadaran sejak dini bahwa investasi emas mengharuskan setiap investornya memiliki kesabaran yang besar.
Karena, bisa saja keuntungan dari investasi emas belum terlalu dirasakan pada 4 atau 5 bulan sejak pertama berinvestasi. Bahkan, setelah satu tahun berinvestasi, ternyata profit atau besaran keuntungan belum terlalu besar.
Sekarang, di awal bulan Agustus 2020 atau sudah 2 tahun sejak penulis berinvestasi emas di Pegadaian, harga emas untuk per 0,01 gram adalah Rp9.740, yang bila dikonversi dalam hitungan bulat, harga per 1 gram emas adalah Rp974.000 (Sembilan ratus tujuh puluh empat ribu rupiah).
Penulis yakinkan bahwa harga emas akan selalu naik. Dalam situasi ketidakpastian yang dirasakan oleh seluruh dunia seperti perang, pandemi, sengketa dagang antar negara, maka kenaikan harga emas akan sangat cepat dan bisa melambung cukup tinggi. Contoh nyatanya adalah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Ini berarti bahwa harga emas bisa dipastikan akan naik lagi yang perlu menjadi perhatian adalah seberapa besar dan cepat kenaikan harga emas?
Menjawab pertanyaan itu, Suluh Adil Wicaksono dalam salah satu artikel Bisnis.com yang berjudul Tertarik Investasi Emas? Simak Dulu Kata Ahlinya mengatakan bahwa "harga emas akan terus naik tapi tidak sekencang sekarang"
Jadi kekhawatiran untuk memulai berinvestasi emas setidaknya bisa berkurang. Masalah mendapatkan keuntungan, investasi emas juga tetap akan memberikan keuntungan.
Malahan, bila pembaca terlalu lama menunggu untuk mulai berinvestasi emas, maka pembaca harus berpuas diri membeli harga yang lebih tinggi lagi dari harga saat ini. Terakhir, investasi emas bisa menjadi simpanan paling aman dalam masa pandemi ini, serta menjadi tambahan pemasukan yang cukup membantu selama pandemi.
Komentar
09 Aug 2020 - 21:39
Cukup informatif mas , sekedar tambahan bila aset Naik dan sudah profit namun disaat yang bersamaan butuh cash , sebaiknya jangan dijual aset emasnya lebih baik digadaikan. Gap waktu nya bisa digunakan untuk memenuhi jatuh tempo dan tenor gadai , sembari menunggu nilai emas Naik. Save your gold
09 Aug 2020 - 16:54
Terimakasih, sangat menginspirasi.