Apa Itu Middle Income Trap dan Bagaimana Bahayanya?

Ini alasan Indonesia sulit beralih dari negara berkembang menjadi negara maju. (Sumber: Pexels)

Ini alasan Indonesia sulit beralih dari negara berkembang menjadi negara maju. (Sumber: Pexels)

Like
Pernahkah kamu mendengar istilah "middle income trap"? Istilah ini seringkali dikaitkan dengan negara-negara berkembang yang mengalami kesulitan untuk bertransformasi menjadi negara maju.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, juga tidak luput dari ancaman jebakan ini.


Apa itu Middle Income Trap?

Middle income trap atau jebakan pendapatan menengah adalah suatu kondisi di mana sebuah negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah, tetapi mengalami kesulitan untuk meningkatkan pendapatan per kapita lebih lanjut dan mencapai status negara maju.

Negara-negara yang terjebak dalam kondisi ini seringkali mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat, produktivitas yang rendah, dan ketidakmampuan untuk bersaing di pasar global.

Baca Juga: Terbebas dari Middle Income Trap, Ini 7 Caranya!


Mengapa Middle Income Trap Terjadi?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sebuah negara terperangkap dalam middle income trap, antara lain:

1. Ketergantungan pada Komoditas

Banyak negara berpendapatan menengah sangat bergantung pada ekspor komoditas seperti minyak bumi, gas alam, atau mineral. Fluktuasi harga komoditas di pasar global dapat sangat mempengaruhi stabilitas ekonomi negara tersebut.

2. Kurangnya Inovasi

Negara yang terjebak dalam middle income trap seringkali kurang mampu menghasilkan inovasi baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

3. Kualitas SDM yang Rendah

Tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan yang memadai dapat menghambat peningkatan produktivitas.

4. Kelemahan Infrastruktur

Infrastruktur yang tidak memadai dapat meningkatkan biaya produksi dan mengurangi daya saing produk dalam negeri.

5. Kelemahan Tata Kelola Pemerintahan

Korupsi, birokrasi yang rumit, dan ketidakstabilan politik dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi.