Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea, Bagaimana Dampaknya?

Like

Korea Utara dan Korea Selatan

Perang Korea yang terjadi di tahun 1950 sampai dengan 1953 membuat negara Korea terpecah menjadi dua negara dengan ideologi yang berbeda.

Korea Utara dengan Komunisme dan Korea Selatan menganut Demokrasi. Pasca perang dunia ke dua, dua kekuatan besar yaitu Rusia yang saat itu Uni Soviet bersama Tiongkok berhadapan dengan Amerika Serikat beserta negara-negara PBB yang pro dengan Amerika seperti Inggris dan negara Eropa lainnya saling berebut pengaruh di semenanjung Korea.

Perang Korea tidak benar-benar berakhir hanya memisahkan Semenanjung Korea menjadi dua negara tidak ada perjanjian perdamaian.

Baca Juga: Indonesia Rencanakan Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Tahun 2049

Perang Korea hanya berhenti atau pause oleh karena itu Korea Utara dan Korea Selatan masih terjadi pergesekan dan saling menyinggung satu dengan yang lainnya.


Ketegangan antar negara tersebut semakin meningkat ketika Korea Utara mengumumkan untuk menggunakan senjata nuklir jika kedaulatannya terancam.

Penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara membuat Amerika Serikat dan PBB semakin was-was. Kehadiran pangkalan militer dan kapal induk Amerika Serikat di Semenanjung Korea diharapkan mampu menstabilkan hubungan Korea Utara dan Korea Selatan.