Dari Depresi hingga Kecemasan: Dampak Psikologis Jangka Panjang Lingkungan Kerja Toxic

Dampak psikologis yang dirasakan staff di lingkungan kerja toxic. (Pexels)

Dampak psikologis yang dirasakan staff di lingkungan kerja toxic. (Pexels)

Like

Lingkungan kerja yang toxic tidak hanya membuat kita merasa tidak nyaman atau tertekan sesaat. Dampak psikologis yang ditimbulkan bisa jauh lebih dalam dan bertahan dalam jangka panjang. 

Mulai dari gangguan tidur hingga depresi, berikut adalah beberapa dampak psikologis yang sering dialami oleh pekerja di lingkungan yang tidak sehat.


Stres Kronis

Salah satu dampak paling umum dari lingkungan kerja toxic adalah stres kronis. 

Tekanan kerja yang berlebihan, konflik interpersonal, dan ketidakpastian di tempat kerja dapat memicu respons stres yang terus-menerus. 

Jika dibiarkan, stres kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental.


Burnout

Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang ekstrem akibat stres kronis di tempat kerja. 


Baca Juga: Mengapa Perempuan Lebih Rentan Burnout di Tempat Kerja? Tips untuk Menghadapinya!

Gejala burnout meliputi kelelahan terus-menerus, penurunan kinerja, sikap sinis, dan perasaan tidak berharga. 

Lingkungan kerja toxic sering kali menjadi pemicu utama burnout.


Gangguan Tidur

Sulit tidur, sering terbangun di tengah malam, atau mengalami mimpi buruk adalah masalah tidur yang sering dialami oleh pekerja di lingkungan toxic. 

Pikiran tentang pekerjaan yang mengganggu dapat membuat sulit untuk rileks dan tidur nyenyak.