Be-emers, kuliah sambil kerja atau kerja sambil kuliah, bukanlah hal yang asing dan aneh. Saya dan banyak teman-teman saya melakukannya.
Meskipun berat tetapi akhirnya kami lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Namun, lain ceritanya jika mahasiswa penerima beasiswa diharuskan bekerja part time terlebih secara sukarela.
Walaupun secara pengalaman dan keilmuan bertambah, jelas hal tersebut merupakan bentuk eksploitasi berkedok balas budi.
Sekilas ketika mendengar kampus mewajibkan dan menyediakan kerja part time untuk mahasiswa, saya merasa hal tersebut merupakan sesuatu yang menguntungkan untuk mahasiswa, kenapa?
Karena, jika pihak kampus memberikan pekerjaan setidaknya kampus akan mengerti dan memaklumi bagaimana mahasiswa dalam menyeimbangkan waktu antara kuliah dan kerja. Karena keduanya merupakan prioritas.
Daripada bekerja di luar lembaga yang tidak ada hubungannya dengan kampus. Seperti halnya yang saya rasakan dulu, ketika bekerja di perusahaan dengan ijazah SMA kemudian, nyambi kuliah karena ingin meningkatkan kualitas pendidikan dan keilmuan diri. Namun ternyata hal tersebut tidak mendapat dukungan dari perusahaan.
Ketika menolak kerja lembur karena waktunya bentrok dengan jam kuliah, pihak perusahaan mengajukan pilihan sulit.
Pilih kerja atau kuliah? Namun, hal itu mungkin tidak akan terjadi jika kita bekerja di lembaga atau pihak yang memahami bahwa kerja dan kuliah merupakan dua prioritas yang sama pentingnya.
Namun, Be-emers, kebijakan ITB yang saat ini tengah menjadi sorotan dan menuai protes mahasiswa, bukanlah kerja part time pada umumnya. Pekerjaan tersebut diwajibkan dan tanpa upah serta perjanjian kerja.
Selain itu, jika mahasiswa menolak maka akan ada peninjauan ulang terhadap beasiswa tersebut. Meskipun ada opsi untuk memilih menerima atau tidak. Akan tetapi ada ancaman diputusnya pemberian beasiswa.
Terlepas dari masalah ITB tersebut ada kekurangan dan kelebihan ketika kuliah sambil kerja.
Kekurangan Kuliah Sambil Kerja
1. Manajemen Waktu
Menyeimbangkan antara kuliah dan kerja tidak mudah dan sangat sulit. Karena keduanya menuntut untuk diprioritaskan. Waktu belajar terbatas dan performa kerja juga kurang sehingga sulit untuk kenaikan karir.
2. Kelelahan Fisik dan Mental
Kesibukan kuliah dan kerja sangat menyita waktu dan tenaga, sehingga kelelahan fisik dan mental sulit dihindarkan. Kurang waktu untuk beristirahat atau bersosialisasi, yang bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
3. Beban Ganda
Sebagai mahasiswa kita menghadapi tekanan untuk mempertahankan dan meningkatkan IpK, serta menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Namun, kita juga mempunyai kewajiban kerja yang tentunya menyita waktu.
Jadi bisa dibayangkan bukan, bagaimana beban mahasiswa penerima beasiswa di ITB yang saat ini sedang viral? Jika kerja part time diwajibkan terlebih tanpa upah.
4. Stres
Tekanan dari dua arah menyebabkan stres yang tinggi, yang jika tidak dikelola dengan baik bisa mempengaruhi kesehatan mental.
5. Keterbatasan Waktu untuk Kegiatan Sosial dan Ekstrakurikuler
Keterbatasan waktu bagi mahasiswa pekerja membuat kita tidak bisa turut serta dalam kegiatan kampus atau kegiatan sosial lainnya secara menyeluruh. Padahal hal tersebut penting untuk perkembangan diri dan jaringan sosial dalam kehidupan.
Namun, Be-emer di samping segala kekurangan kerja sambil kuliah atau sebaliknya. Meskipun beban hidup terasa berat tetapi kerja sambil kuliah juga mempunyai kelebihan, yaitu:
Komentar
02 Oct 2024 - 12:42
Setiap pekerjaan ganda, baik itu belajar sambil kerja, harus diperhitungkan.