Toleransi dan Demokrasi: Kunci Mencegah Terulangnya Tragedi G30S PKI

G30S PKI mengajarkan kita bahwa intoleransi dan pelanggaran demokrasi dapat memicu konflik. (Freepik)

G30S PKI mengajarkan kita bahwa intoleransi dan pelanggaran demokrasi dapat memicu konflik. (Freepik)

Like

Peristiwa kelam seperti Gerakan 30 SeptemberPKI (G30S PKI) adalah sebuah pengingat pahit tentang betapa rapuhnya persatuan dan kesatuan sebuah bangsa jika tidak dijaga dengan baik. 

Salah satu akar permasalahan yang mendasari tragedi tersebut adalah intoleransi dan penyimpangan dari prinsip-prinsip demokrasi.

Toleransi dalam konteks kehidupan berbangsa adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik itu perbedaan suku, agama, ras, atau golongan. 

Sementara itu, demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang memberikan kebebasan kepada setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan publik. 

Kedua nilai ini saling melengkapi dan menjadi fondasi bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan sejahtera.


Baca Juga: Mengenang Peristiwa G30S PKI, Sejarah Kelam Bangsa Indonesia



Mengapa Toleransi dan Demokrasi Penting?

1. Mencegah Konflik

Toleransi dan demokrasi menciptakan ruang bagi perbedaan pendapat dan keyakinan untuk hidup berdampingan secara damai. Dengan demikian, potensi konflik akibat perbedaan dapat diminimalisir.
 

2. Meningkatkan Kualitas Hidup 

Dalam masyarakat yang toleran dan demokratis, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai potensinya.
 

3. Menjaga Stabilitas Politik

Demokrasi yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi akan menciptakan stabilitas politik yang diperlukan untuk pembangunan nasional.