Berani Merdeka, Usaha “Es Teler AA” Tahan Banting di Tengah Badai Pandemi, Hanya Modal 550ribu !

Es Teler AA mangkal di Jalan Veteran, Kebumen.

Es Teler AA mangkal di Jalan Veteran, Kebumen.

Like

Saat awal mula memulai bisnis, pokoknya saya bingung banget. Muncul pertanyaan tentang, bisnis apa yang bagus dengan modal minim tapi menghasilkan lebih?

Karena waktu itu, saya hanya punya uang 550ribu saja. Tentunya, "dengan uang segini, mau diapain?" Pikir saya ketika itu.

Namun, keaguan saya dengan modal minim di atas tentu saja tidak membuat hati saya surut untuk terus melakukan lebih. Bahkan hal yang tidak saya duga sebelumnya bisa terwujud dengan begitu meyakinkan.

Jadi singkat ceritanya nih, di penghujung akhir Desember 2019, saya nekat banget buka usaha kecil-kecilan yaitu usaha es teler yang saya beri nama “Es Teler AA”. Karena memang dengan budget minim, menurut saya bisalah tetap jalan. Yang paling terpenting yaitu harus dicoba dulu, masalah rugi nantinya saya tidak peduli.

 

Etalase jualan Es Teler AA

Etalase jualan Es Teler AA

 

Es Teler AA buka di jalan veteran, Kebumen

Es Teler AA buka di jalan veteran, Kebumen


Lagi pula usaha es teler bisa menjangkau target pasar dari semua kalangan baik itu kelas bawah hingga kelas atas.


Uang modal Cuma 550ribu itu akhirnya saya belanjakan untuk keperluan di bawah ini:

A. Alat-Alat

Alat-alat yang diperlukan untuk usaha Es teler AA adalah sebagai berikut:
  • gerobak dorong untuk jualan makanan dan minuman = gratis bekas punya paman (dikasih, jadi gak beli lagi)
  • Termos es = Rp. 50.000,-
  • Toples makanan = Rp. 70.000,-
  • Pisau = Rp. 20.000,-
  • Sendok Stainless steel = Rp. 42.000,-
  • Penjepit Makanan = Rp. 17.000,-
  • Food container / microwave bowl = Rp. 40.000,-
  • Sendok plastik = Rp. 45.000,-
  • Plastik bag = Rp. 12.000,-
  • Jadi total untuk persiapan alat-alatnya adalah Rp. 296.000,-.
B. Bahan-Bahan

Adapun bahan-bahan untuk keperluaan usaha es teler AA adalah sebagai berikut:
  • Kelapa muda (Rp. 50.000, bisa dapat sekitar 30-40 biji);
  • Nangka (Rp. 50.000/2 buah nangka) ;
  • Alpukat (Rp. 51.000/3 kg);
  • Durian (Rp. 53.000/1 butir)
  • Es batu dari air kelapa mudanya (buat sendiri);
  • Susu kental manis omela (Rp. 50.000/5 kaleng)
Jadi total pembelian bahan-bahan setidaknya Rp254.000,- yaitu sisa dari membeli alat-alat atau perlengkapan untuk usaha es teler ini.

Untuk gerobak tidak beli karena dikasih paman yang gerobaknya dulu bekas digunakan untuk jualan mie ayam, bakso, dan soto keliling.

Setelah usaha  “Es Teler AA” berjalan beberapa bulan, jadi pada akhirnya usaha es teler yang saya bangun tersebut menemukan titik terang, dimana usaha tersebut terus tumbuh dan berkembang walaupun di tengah badai pandemi.

Bahkan, saya terheran-heran karena tetap banyak saja pelanggan yang memesan “Es Teler AA” baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada saja orderan 300 cup pada saat halal bihalal Idul Fitri bulai Mei 2020 lalu di rumah sakit di daerah Kebumen, karena memang harga per cup untuk "Es Teler AA" cukup terjangkau yakni Rp10.000,00,- untuk semua varian rasa, baik itu rasa original (alpukat, nangka, kelapa), atau rasa lain seperti durian.
 

produk es teler AA yang seger dan nikmat sekali.

produk es teler AA yang seger dan nikmat sekali diminum saat cuaca terik/panas.

 

Pesenan 300 porsi, acara halal bihalal di RSU Permata Medika Kebumen

Pesenan 300 porsi, acara halal bihalal di RSU Permata Medika Kebumen

 

Pesenan 300 porsi, acara halal bihalal di RSU Permata Medika Kebumen

Pesenan 300 porsi, acara halal bihalal di RSU Permata Medika Kebumen


Dari sini saya meyakini bahwa, tidak perlu takut untuk terus mencoba dan berkorban untuk merintis bisnis/usaha walaupun itu kecil. Karena tentunya kita tidak akan tahu apakah bisnis tersebut akan menemukan takdir terbaiknya atau tidak. Namun, dengan tekat, ikhtiar dan doa yang sungguh-sungguh tentu saja semua mimpi-mimpi itu akan terwujud walaupun halangan tetap saja ada.

Bagaimana Cara Usaha “Es Teler AA” Tahan Banting di Tengah Badai Pandemi?

Mempertahankan bisnis di tengah pandemi bukanlah perkara gampang bagi semua pelaku usaha. Karena banyak sekali ketidakpastian di tengah pandemi. Pasang surut keuangan pastinya ada. Bahkan bagi pelaku bisnis yang terdampak Covid-19 ini banyak yang harus “gulung tikar” atau “merumahkan karyawannya” karena tidak kuat menghadapi pandemi  yang sedang berlangsung.

Seperti yang saya baca dari situs berita bisnis.com bahwa banyak pelaku usaha seperti misalnya Pabrikan Kaleng mulai “gulung tikar” setelah biaya bahan baku melambung akibat tekanan pelemahan rupiah.

 

Es Teler AA mangkal di Jalan Veteran, Kebumen.

Es Teler AA alhamdulillah sudah punya karyawan yang saya berdayakan dari teman-teman kampung yang masih nganggur (belum memperoleh pekerjaan akibat badai pandemi corona)

 

Untuk saya sendiri mempunya trik sederhana khususnya untuk pelaku usaha kecil menengah termasuk usaha “Es Teler AA” agar tetap bertahan di tengah pandemi, yakni:
  • Gunakan sistem preorder, jadi bagi orang yang mau pesan misalnya untuk acara tasyukuran, khitan, nikah, atau acara kantor bisa pesan 1 minggu sebelum acara. Tujuannya supaya bahan bisa dicari dulu sebelum hari H acara. Sistem preorder ini sering saya terima terutama untuk acara kantor atau rumah sakit;
  • Gunakan sistem order, jadi melakukan promosi usaha melalui sarana social media seperti group facebook di wilayah sekitar tempat tinggal atau dimana bisnis di bangun. Sehingga jika ada yang pesan, maka tinggal dikirim saja bisa melalui jasa ojek online atau diantar langsung melalui karyawan yang dimiliki;
  • Berjualan  dengan sistem mangkal atau Door To Door. Cara ini tepat sekali karena kita seperti menjemput bola. Meskipun semua orang sedang jarang keluar rumah tapi setidaknya jualan ada yang bisa dibeli oleh orang yang lewat atau karena kita berani keliling untuk jualan. Kebetulan usaha “Es Teler AA” ini mangkal di pinggir jalan juga dipromosikan lewat social media terutama group facebook di daerah sekitar, jadi umumnya pasti ada yang pesan Es teler. Yakinlah bahwa rezeki sudah ada porsinya masing-masing, dan itu tergantung kita mau menjemputnya atau tidak.
Sebagai penutup, bahwa apapun yang saya tulis di atas adalah hasil dari pengalaman saya pribadi bagaimana tetap nekat membuka usaha kecil-kecilan di tangah pandemi. Nyatanya, keraguan dan ketakutan yang menyelimuti pola pikir ternyata bisa teratasi dengan tetap semangat merdeka ingin bisnis lancar.

Jadi tipsnya, jangan takut dulu sebelum mencoba. Tentunya jangan pesimis walau modal minim. Mengubah mindset untuk terus maju itu penting supaya kendala-kendala kecil bisa teratasi saat akan memulai bisnis.

Mudah-mudahan pengalaman singkat saya ini bisa bermanfaat untuk teman-teman pelaku usaha yang mau membuka bisnis. Sukses selalu ya untuk teman-teman yang membuka usaha walaupun kondisi saat ini sedang pandemi. Semoga usaha teman-teman tetap lancar dan merdeka !