Jadi Food Vlogger Bijak, Begini Tips & Triknya!

Seorang food vlogger dapat memengaruhi opini publik. Sumber gambar freepik.com

Seorang food vlogger dapat memengaruhi opini publik. Sumber gambar freepik.com

Like

Hi Be-emers, tentunya telah mendengar berita, bagaimana tutupnya warung makan Mamiku yang legendaris di Yogyakarta gara-gara review negatif seorang food vlogger, bukan? 

Meskipun Debi selaku food vlogger telah meminta maaf kepada pemilik warung makan tersebut, tetapi hal itu tidak dapat menutup kerugian yang telah disebabkannya. 

Perlu diketahui Be-emers, warung makan Mamiku telah berdiri selama sembilan belas tahun. Membuat usaha warung makan dan berhasil melewati segala rintangan selama itu tentu tidak mudah. Namun, sayangnya hanya karena ulasan dari orang asing, apa yang dibangun selama sembilan belas tahun, lenyap dalam sekejap. 


Mengenal Profesi Food Vlogger

Sebenarnya, apa itu food vlogger sehingga dapat membuat warung makan legendaris tutup? 

Baca Juga: Strategi Efektif Menghasilkan Uang dari Media Sosial di Tengah Persaingan

Food vlogger adalah seseorang yang membuat konten video terkait makanan dan diunggah di platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok. Dalam konten-kontennya, food vlogger biasanya mereview berbagai jenis makanan, minuman, restoran, atau produk kuliner lainnya. 


Food vlogger tidak hanya mencicipi makanan tetapi juga memberikan opini tentang rasa, kualitas, penyajian, dan pengalaman keseluruhan. Selain itu, konten food vlogger biasanya disertai dengan visual menarik yang memperlihatkan proses memasak, lokasi restoran, dan suasana makan.

Perlu diketahui Be-emers, seorang food vlogger dapat memengaruhi opini publik terhadap sebuah tempat makan atau produk kuliner. Terlebih food vlogger tersebut mempunyai banyak followers. 

Ulasan bagus tentu menjadi sebuah promosi yang bagus untuk meningkatkan popularitas sebuah restoran atau produk. Namun sebaliknya, ulasan negatif dapat berdampak buruk bagi bisnis atau reputasi yang direview. Seperti yang terjadi pada kasus penutupan warung Rawon legendaris tersebut di atas. 

Belajar dari kejadian tersebut, jika menjadi seorang reviewer seyogyanya kita bersikap bijaksana. Karena bagaimana pun, penilaian tersebut berpengaruh terhadap kehidupan orang lain. 

Be-emers, menjadi reviewer tidak harus dalam bentuk sebuah konten. Dalam keseharian kita pun bisa dilakukan. Misalnya dalam membuat reviews sebuah produk yang kita beli di toko online, kurir, jasa transportasi online atau reviwer terhadap artikel yang kita baca. 

Perlu kita garis bawahi, mungkin pendapat kita tidak berpengaruh kepada kehidupan kita pribadi, tetapi ada dampak serius pada diri orang lain. Jadi, di sinilah seharusnya kita bersikap bijaksana. Karena, mungkin hanya karena satu klik jari kita, ternyata membunuh mata pencaharian orang lain. 

Cara Menjadi Reviewer Bijak

1. Pahami Tanggung Jawab Reviewer

Seorang reviewer mempunyai tanggung jawab besar terhadap pendapat yang dikemukakan, karena pendapat kita memengaruhi banyak orang. Baik di bidang kuliner, teknologi, fashion, hingga film, ulasan yang disampaikan dapat membentuk persepsi publik. Karena itulah seorang reviewer harus paham bahwa setiap kata yang dipilih memiliki konsekuensi. 
 

2. Lakukan Riset yang Mendalam

Melakukan riset yang mendalam wajib dilakukan terhadap apa yang direview. Misalnya dalam bidang kuliner, kita harus memahami asal-usul makanan, teknik memasak, dan standar yang umum diterapkan dalam penyajiannya. 

Dengan pengetahuan ini, kita akan lebih mudah memberikan ulasan yang informatif dan adil. Karena seorang reviewer bijak tidak hanya memberikan pendapat pribadi, tetapi juga mempertimbangkan fakta-fakta yang relevan.
 

3. Hindari Subjektivitas Berlebihan

Be-emers, setiap orang tentu bebas berpendapat tetapi pendapat tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan. Tidak asal berbicara, semua harus berdasarkan keilmuan. Bagaimanapun juga, seorang reviewer harus memberikan ulasan yang seimbang antara pendapat pribadi dan fakta objektif.