Be-emers, saat ini mencari kerja memang sedang sulit. Badai Putus Hubungan Kerja (PHK) melanda di mana-mana.
Tetapi, bukan berarti pula kita harus menerima dan tetap bekerja di tempat yang
red flag kan?
Tempat Kerja Red Flag
Sebenarnya red flag sendiri bisa diartikan sebagai tanda-tanda yang bisa menjadi peringatan, yang menunjukkan perilaku tidak sehat, bisa juga manipulatif, yang membuat suatu hubungan menjadi berbahaya.
Tempat kerja red flag bisa diartikan sebagai tempat kerja yang tidak menunjukkan budaya sehat, yang bisa juga membahayakan bagi pekerjanya, terutama membahayakan kesehatan mental.
Ciri Tempat Kerja Red Flag
Ada banyak ciri-ciri tempat kerja red flag, namun penulis akan tuliskan di antaranya:
1. Deskripsi kerja (job description) yang berlebihan
2. Gaji dan kompensasi yang tidak adil
3. Kerja berlebihan tetapi tidak disertai upah lembur
4. Pemimpin tidak bertanggung jawab
5. Kebijakan dan prosedur yang tidak jelas
5. Kultur kerja yang tidak sehat, seperti perundungan
6. Tingginya tingkat turnover (pergantian) karyawan.
7. Jenjang karir tidak jelas, karena tidak adanya Key Performance Indicators (KPI) atau raport karyawan atau kriteria yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menilai kinerja seorang karyawan, sehingga tidak bisa diketahui cara agar naik karir.
8. Adanya favoritisme, yaitu seseorang diberikan kesempatan lebih, dari pada orang lain.
9. Pembatasan kesempatan untuk melakukan penambahan keahlian, seperti latihan dan training.
10. Pelanggaran hukum perusahaan atau regulasi yang diterapkan oleh pemerintah.
11. Tidak adanya transparansi dalam perilaku pemimpin.
12. Keamanan dan kenyamanan kerja yang tidak cukup, seperti kerusakan di tempat kerja, bahkan kekhawatiran tentang safety.
13. Dan lain-lain, yang mungkin masih banyak lagi.
Tempat Kerja Red Flag, Bertahan atau Tinggalkan?
Tentukan Batasan
Menentukan batasan merupakan salah satu cara bertahan di tempat kerja red flag, yaitu suatu pertanyaan yang bisa ditanyakan kepada diri sendiri apakah kondisi tersebut masih bisa ditoleransi atau tidak.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.