Beberapa Perusahaan Startup Indonesia Ini Gagal, Yuk Belajar dari Kesalahannya

Perushaan Startup Indonesia yang Gagal (Format: Pixabay.com)

Perushaan Startup Indonesia yang Gagal (Format: Pixabay.com)

Like

Internet memberikan banyak pengaruh pada berbagai bidang, termasuk di dalamnya masalah bisnis. Internet memang sudah menjangkau banyak daerah, yang juga menjadi faktor tubuhnya industri e-commerce.

Pertumbuhan e-commerce di Indonesia dan industri startup di Indonesia terbilang sangat progresif. Meskipun bisnis ini menguntungkan, namun tidak menjamin jika semuanya akan berhasil.

Sebab ada beberapa bisnis yang gulung tikar dan tidak bisa bertahan. Untuk menambah wawasan kamu, yuk simak beberapa perusahaan startup indonesia yang gagal.


Qlapa

Jika kamu membuka situs, aplikasi maupun media sosial Qlapa, mungkin kamu akan menjumpai salam perpisahan dari pihak Qlapa. Hal ini terjadi karena memang Qlapa sudah mengumumkan mereka pamit atau berhenti beroperasi.

Dikutip melalui Kumparan.com, tidak hanya dalam waktu tertentu, namun selamanya akan berhenti. Qlapa merupakan e-commerce yang menyediakan berbagai kerajinan tangan dari seluruh pengrajin di Indonesia. Barang yang dijual kebanyakan merupakan barang handmade.

Meskipun memiliki konsep yang unik dan berbeda, rupanya Qlapa tidak mampu bertahan ditengah persaingan yang ketat ini. Sehingga memaksanya untuk berhenti atau gulung tikar di tahun 2019 lalu.


Meskipun dalam tahun 2019 sempat mendapatkan beberapa penghargaan dari Forbes, namun, nyatanya hal tersebut tidak menjanjikan.


Tokobagus

Mulai beroperasi di tahun 2005, bisa dikatakan jika situs jual beli online ini sebagai salah satu pionir dalam pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Tokobagus cukup populer di Indonesia kala itu dan para pengguna bisa langsung mengunggah jualan atau mencari barang.

Mengintip perusahaan startup indonesia yang gagal satu ini, sebenarnya tak sepenuhnya gagal. Karena di tahun 2012 Tokobagus menjadi situs yang sukses, dalam satu hari pengunjungnya bisa mencapai 1 milyar.

Dari pencapaian yang gemilang tersebut, akhirnya Tokobagus diakuisisi oleh Naspers. Dan kemudian berganti nama menjadi OLX Indonesia yang rupanya tidak mendapatkan banyak perhatian. Situs ini akhirnya juga kalah saing dengan e-commerce lokal di Indonesia.


Paraplou

Paraplou merupakan situs e-commerce yang berdiri tahun 2011 dan khusus untuk fashion. Perusahaan ini sempat mendapatkan investasi dari Majuven sekitar US$1,5. 

Namun rupanya investasi besar tersebut tak lantas membuatnya bertahan. Di tahun 2015, mengumumkan jika perusahaan ini telah tutup. Diduga alasannya karena faktor pasar serta kesulitan dana yang berkesinambungan.


Uber

Mungkin sebagian dari kamu baru menyadari jika Uber sudah tak lagi beroperasi di Indonesia. Jika bahasan mengenai beberapa perusahaan startup indonesia yang gagal, maka Uber bisa menjadi salah satunya.

Hengkangnya perusahaan startup di bidang transportasi ini dimulai di awal 2018 silam. Tak hanya di Indonesia, di beberapa negara Asiapun terjadi. Membuat banyak orang terkejut, mengingat startup merupakan terbesar kedua di seluruh dunia.

Faktornya mungkin karena GO-JEK maupun Grab yang memang lebih kuat menguasai pasar Indonesia. Menjadikan Uber tak banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, faktor berbeda mungkin terjadi di Asia lainnya.


Valadoo

Valadoo merupakan situs e-commerce yang bergerak di bidang perjalanan wisata. Berdiri di tahun 2010 silam, kini Valadoo sudah tutup selamanya. Pada saat itu memang e commerce travel masih belum ramai seperti saat ini.

Perusahaan ini sempat mendapatkan pendanaan dari Wego yang berasal dari Singapura. Tetapi ternyata Valadoo belum mampu untuk memiliki arah bisnis yang jelas. 

Sebelum tutup, kamu harus Mengintip perusahaan startup indonesia yang gagal ini yang memang sempat melebur bersama Buruflt. Tetapi di tahun 2015, Valadoo resmi menutup semua layanannya.

Startup yang terkadang dianggap raksasa saja bisa tumbang juga. Hal ini membuktikan jika semua startup bisa naik turun tergantung dari pengelolaannya.

Apalagi di tengah tren yang terus berkembang dan dinamika bisnis yang sangat fluktuatif. Maka itu, jangan ragu untuk terus berinovasi! 

Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Investor? Yuk Simak!