Semangat Berbagi Lewat Edukasi Bisnis Kerajinan

sumber: fimela.com

sumber: fimela.com

Like

Berbisnis tidak melulu soal mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk pribadi. Melalui bisnis, kegiatan berbagi bisa dilakukan, salah satunya lewat berbagi ilmu dengan orang-orang sekitar yang membutuhkan edukasi untuk berbisnis.

Hal inilah yang dilakukan oleh Ida Saparida. Wanita yang akrab dipangigil Ida merupakan seorang pahlawan lokal.

Dilansir dari Bisnis.com, pada tahun 2019 ia bahkan menerima penghargaan Disney Conservation Fund 2019 Heroes. Penghargaan ini ditujukkan bagi sosok yang berdedikasi dala memperjuangkan komunitasnya di bidang konservasi lingkungan.

Nama Ida masuk satu di antara 50 pahlawan konservasi dari 50 negara di seluruh dunia. Ida berhasil mewakili Indonesia berkat komunitas Program Pencaharian Berkelanjutan di Kabupaten Kayong Utara.

Di balik kesuksesannya merintis komunitas edukasi bisnisnya ini, tersimpan kisah perjalanannya yang menarik dan tentunya bisa menginspirasi para pembaca.
 

Berawal dari ikut serta program pengembangan masyarkat desanya

Pada tahun 2011, Ida mengikuti pertemuan yang diselenggarakan oleh proyek penelitian bernama Gunung Palung Orangutan Conservation Program (GPOCP). Lembaga ini menyelenggarakan pertemuan yang membahas Program Mata Pencaharian Berkelanjutan di desanya.


Lewat program tersebut, Ida banyak belajar mengenai pengembangan produk, jaringan, dan keterampilan manajemen bisnis untuk skala pengrajin.
 

Tergerak untuk mendirikan komunitas pengrajin

Dari sinilah Ida tergerak untuk bergabung dan aktif mengikuti pelatihan serta lokakarya. Lewat program ini juga Ida jadi banyak belajar untuk memulai dan mengembangkan komunitas pengrajin yang akan dirintisnya.

Ida merintis komunitas Program Mata Pencaharian Berkelanjutan di Kabupaten Kayong Utara yang merupakan desa terpencil di zona penyangga Taman Nasional Gunung Palung. Sampai saat ini Ida masih terus aktif sebagai ketua pengrajin.
 

Melatih produksi kerajinan tradisional dari pandan wangi

Pandan wangi dipilih sebagai bahan utama kerajinan. Agar para pengrajin dapat bijak dalam menggunakan sumber daya alam, Ida turut membangun kesadaran pada masyarakat akan pelestarian hutan dengan selalu menjaga flora dan fauna hutan.

Lewat pandan wangi, Ida melatih kerajinan tangan dan keterampilan warga desanya untuk selanjutnya bisa menghasilkan suatu produk kerajinan dan bisa dipasarkan secara meluas.

Berkat dukungan GPOCP, Ida mampu mengembangkan strategi untuk mendapatkan lebih banyak pembeli lewat kerja sama dengan distributor swasta dan pemerintah. Dengan adanya koneksi ini memungkinkan penjualan produk dalam jumlah besar dan juga membantu membangun mata pencahatin alternatif bagi masyarkaat sekitar.

Ida telah menginspirasi kesadaran budaya, pembangunan berkelanjutan dan konservasi satwa liar melalui pelatihan kerajinan tangan dan keterampilan yang ia bagikan dengan masyarakat desanya.

Berkat ilmu yang ia bagikan, Ida sukses menginspirasi desa lainnya untuk kembali ke kerajinan tradisional dan mengadvokasi konservasi hutan melalui mata pencaharian yang ekonomis dan berkelanjutan.