Fight-or-Flight: Kondisi Respons Tubuh Ketika Merasa Terancam, Begini Tandanya!

Ilustrasi ketika berada di kondisi tertekan atau terancam (sumber gambar: Canva)

Ilustrasi ketika berada di kondisi tertekan atau terancam (sumber gambar: Canva)

Like

Be-emers, pernah punya pengalaman nggak ketika kamu di dalam kondisi penuh tekanan atau terancam, tiba-tiba respons tubuhmu seakan-akan memiliki 'power' tambahan dalam mencari cara menghadapinya?

Ternyata kondisi tersebut bukanlah seperti kamu tiba-tiba punya kekuatan super lho, tetapi itu adalah respon alami tubuh yang disebut respons fight-or-flight

Fight-or-Flight atau bisa juga disebut respon 'hadapi atau lari' merupakan respon alami yang muncul ketika tubuh dalam kondisi terancam.

Alur respons fight-or-flight pada tubuh manusia yang dilansir dari laman hellosehat.com, merupakan kondisi disaat tubuh mengirimkan rangsangan ke amigdala (bagian otak yang memproses emosi).

Lalu diartikan apakah rangsangan tersebut sebuah ancaman atau bahaya, maka amigdala akan mengirimkan sinyal ke hipotalamus (yang mengendalikan fungsi organ dan sel tubuh) melalui sistem saraf otonom. 


Ketika hipotalamus menerima sinyal ancaman dari amigdala, maka sistem saraf otonom simpatik mengaktifkan kelenjar adrenal yang akan merangsang produksi hormon stres epinefrin atau adrenalin yang menyebabkan respon fisik seperti detak jantung dan pernapasan yang meningkat.

Makanya ketika kita merasa terancam maka tubuh kita akan bereaksi seperti berdebar dan gemetar.  Di waktu yang sama hormon stres epinefrin memicu pelepasan gula darah dan lemak yang digunakan sebagai energi tambahan di tubuh kita.

Itulah alasannya mengapa ketika kita berada di kondisi fight-or-flight kita akan merasa memiliki kekuatan lebih. 
 

Tanda-Tanda Fight-or-Flight

Beberapa tanda atau reaksi yang ditunjukan oleh tubuh kita ketika berada di kondisi fight-or-flight seperti: 

1. Perubahan warna kulit 

Ketika dalam kondisi penuh tekanan atau terancam biasanya kulit kita akan bereaksi berubah menjadi lebih pucat atau bahkan memerah serta suhu badan yang turun ketika pucat dan naik ketika memerah. 
 

2. Jantung berdebar 

Respons fight-or-flight akan memberikan reaksi detak jantung dan tekanan darah yang meningkat. Dalam kondisi ini aliran darah yang berisi oksigen dan nutrisi mengalir ke otot utama untuk menghasilkan energi tambahan bagi tubuh untuk menghadapi kondisi tersebut.
 

Reaksi tubuh ketika terjadi respons fight or flight/Canva

Reaksi tubuh ketika terjadi respons fight or flight/Canva

3. Mata dan telinga menjadi lebih sensitif  

Respons fight-or-flight membuat beberapa indra tubuh seperti mata dan telinga menjadi lebih sensitif. Pupil mata akan lebih banyak menyerap cahaya agar bisa melihat lebih jelas dan pendengaran telinga pun menjadi lebih tajam sebagai respons kewaspadaan. 

Baca Juga: Persiapan Mental untuk Tes CPNS: Cara Mengatasi Kecemasan dan Tetap Fokus
 

4. Mati rasa 

Dalam beberapa kasus kondisi terancam seperti kecelakaan, respons nyeri di tubuh manusia akan terganggu atau seperti mati rasa secara sementara. Tubuh kita seperti melakukan "fight" sehingga ketika cedera atau terluka kita tidak terlihat seperti kesakitan.

Namun biasanya rasa sakit yang sebenarnya akan muncul beberapa saat kemudian ketika respons "fight" sudah berangsur berkurang. 
 

5. Tubuh tegang dan gemetar 

Gemetar dan tegang merupakan respons fight-or-flight yang menandakan kondisi tubuh kamu siap untuk memilih fight atau flight sebagai jalan keluar dari kondisi ancaman tersebut. 

Terkadang kita harus memilih

Terkadang kita harus memilih 'flight' dibanding 'fight' dalam kondisi tertentu/Canva